Kamis, 30 September 2010

AIR MATA DI RANAH MINANG...SETAHUN YANG LALU..

Tiga puluh september 2009,jam 17 lewat 15 menit...

Tak pernah terbayang kan...

Bagaimana dahsyat nya alam bereaksi,dalam hitungan menit....

Bangunan-bangunan roboh.. orang-orang berlarian....

Yang tak sempat keluar....tertindih oleh reruntuhan bangunan.

Apa gerangan yang terjadi???...

GEMPA......Ya Tuhan....yang terjadi adalah GEMPA....

Gempa di kota Padang...nan elok....

Kota yang akrab dengan kehidupan keluarga ku,

Walau pun sudah bertahun aku meninggakan kota Padang....

Namun ada orang-orang yg berhubungan darah dengan anak-anakku di kota Padang.

TUHAN....menitik air mata ku..mana kala melihat gempa meluluh lantak kan kota Padang....

Lemas seluruh sendi ku,miris hati ku..

Membayang kan betapa berat derita yang harus di alami oleh saudara saudara ku di Padang...

TUHAN.........dengarkan pintaku...

Kuat kan hati dan iman,para keluarga yang kehilangan sanak saudara.....

Para suami atau istri yang harus kehilangan pasangan nya....

Para ibu yg meratap kehilangan buah hati tercinta.....Tak terbayang kan betapa pedih nya...

Kehilangan harta benda bisa di cari dan di ganti..

Namun kehilangan nyawa orang orang tercinta,tak kan pernah terganti kan.....

TUHAN..aku percaya,tak di minta pun ENGKAU akan senantiasa mendampingi mereka....

Seperti pelangi sehabis hujan...

Itu lah janji setia MU TUHAN,di balik duka telah menanti...harta yang tak ternilai dan abadi..........

Kini..dan di hari ini,tepat setahun peristiwa itu terjadi...

Semua sudah berlalu...

Namun kenangan buruk akan peristiwa bencana alam ini..

Seolah tak lekang dari ingatan...

Seolah tak mampu untuk di hapus begitu saja..

Betapa pedih kehilangan orang orang tercinta dalam sekejab saja...

Betapa tak sanggupnya untuk menghilangkan berbagai kenangan..

Bulan,minggu,hari,jam,menit,detik berganti...

Tak mampu jua untuk menghapus air mata akan kehilangan untuk selama lamanya..

Di sore ini..melalui layar kaca aku menyaksikan..

Akan tautan kenangan itu...

Menitik air mataku..menyaksikan seorang ibu..meratapi..mengenang kehilangan putra tunggalnya..

Pilu hatiku...dapat ku rasakan duka yang sangat dalam..

Ratapan seorang ibu..adalah ratapanku juga...karena aku juga adalah seorang ibu..

Dapat ku pahami.. betapa sulit menerima kenyataan ini..

Waktu seperti tak mampu mengobati luka kehilangan ...

Waktu seperti tak mampu menghapus air mata duka..

Tapi percayalah waktu akan membawa kepada keikhlasan...kepasrahan...

Hidup harus terus berjalan..

Di balik ratapan kehilangan...

Tersisa juga cerita,seorang ibu yang tertimpa reruntuhan bangunan...

Dia berjuang untuk selamat,tak kala teringat buah hatinya yang masih membutuhkan kehadirannya..

Dan perjuangan itu tak sia sia....dia selamat..meski sudah berjam jam terhimpit..

Tuhan maha kuasa..mujizat itu nyata...tak ada yang mustahil bagi Tuhan...

Hikmah di balik semua ini adalah..

Berjuanglah untuk bertahan hidup..

Memberi semangat pada diri sendiri..amatlah penting...

Peduli akan derita sesama adalah karya mulia..

Bukalah mata hati telinga...beri kepedulian pada yang membutuhkan...

Setahun sudah berlalu..

Wahai saudara saudaraku di kota Padang dan sekitarnya...

Bangkitlah..semangat..halau trauma yang ada..

Kikislah kenangan buruk akan bencana itu...

Kenanglah orang yang kita sayangi dan telah berpulang kepangkuan Tuhan..

Dengan mengirimkan beruntai untai doa untuk istirahat yang abadi dan kekal...

Tak mengapa air mata menetes..

Jika itu bisa mengurangi rasa duka...dan kehilangan..

Setelah itu hadirkanlah seulas senyum..

Manakala teringat akan kenangan manis saat masih bersama...

Peristiwa 30 September,jam 17lewat15 menit tahun lalu..

Kini di peringati setahunnya..

Seolah menguak luka lama..

Tapi tidaklah demikan keadaannya..

Dan ini membuka mata hati kita..

Betapa dengan kejadian ini..

Begitu banyak orang yang peduli..

Kota Padang dan sekitarnya telah mulai pulih..dan membangun kembali..

Ini berkat bantuan yang tak perlu balasan dari berbagai pihak..

Dan inilah kebersamaan, kepedulian yang paling indah di negeri ini...

Selasa, 28 September 2010

SESUAI PERAN...

Ada sebait dialog antara aku dan si bungsuku,ketika si bungsu hendak di rawat seminggu yang lalu,yang tak mungkin aku lupakan.Yaitu mengenai sebuah peran..simple,sederhana,tetapi dalam artinya.Begini ceritanya:

Saat itu si bungsuku di nyatakan oleh Dokter harus di opname karena fungsi lever yang terganggu,dan diagnosa itu berdasarkan hasil laboratorium.Singkat cerita setelah dapat kamar,si bungsuku kemudian di jemput oleh petugas rumah sakit untuk menuju ruang perawatan dengan menggunakan kursi roda.Aku sempat meminta si bungsuku untuk menyisir rambutnya yang awut awutan dengan menyodorkan sisir.Dan jawaban si bungsuku kala itu,"gak mau mami".Kemudian aku menjawab:"sisirlah nak rambutmu itu,biar gak terlalu kelihatan kalau lagi sakit".Dan jawab si bungsuku:"Sesuai peran aja napa mi,namanya juga orang sakit"Spontan aku tertawa mendengar jawaban si bungsuku,walaupun dalam galau hati.

Kejadian ini menjadi bahan perenungan untukku.Ada satu ciri dalam hidupku,sekalipun dalam keadaan sakit,aku adalah orang yang amat tidak suka menunjukkan rasa sakit di depan umum.Rasanya males banget kalau orang tau bahwa aku sedang sakit.Ada beberapa kejadian lucu dalam hidupku yang berhubungan dengan rasa sakit ini.Pernah suatu waktu aku terserang muntaber,kemudian aku ke emergency salah satu rumah sakit swasta,dengan santai aku berjalan menuju ruang emergency,lalu mendaftar.Saat itu aku di tanya oleh petugas:"Siapa yang sakit bu?" Jawabku:"saya".Petugas sempat terbengong bengong.Belum sempat aku mengamati mimik wajahnya lebih lanjut,perutku sudah kembali mules lagi,dengan panik aku bertanya:"Di mana toiletnya,aku dah mules lagi nih!"Kemudian di tunjukkan letak toiletnya,larilah aku menuju toilet seraya berharap,bahwa toiletnya kosong,ternyata harapanku tidak sia sia.Hmmmm..lega...Setelah itu aku kembali menuju ruang emergency,meneruskan mendaftar kembali.Kemudian petugas meminta aku untuk berbaring,karena dokter yang bertugas saat itu mau memeriksa.Dan saat di ukur tekanan darahku.dokternya kaget,sambil nyeletuk:"Tekanan darahnya rendah banget ya bu,apa yang menjadi keluhan ibu?"Jawabku:"Aku diare dan muntah dok,sedikit agak pusing dan lemes banget"Kemudian si dokter menjawab:"Bu.tekanan darah ibu rendah sekali,apa ibu mau di rawat saja?"Jawabku:"Walah dok gak deh..aku minta obat aja,kalau sampai aku di opname,bisa bisa nambah penyakit lagi dan akan konsul ke satu dokter lagi,karena sakit jiwa dan tentunya aku butuh dokter jiwa..duh gak deh..amit amit..."Dokternya tertawa mendengar jawabanku.Yah itulah salah satu kejadian.saat aku harus menyambangi emergency karena diare.

Ada lagi satu kejadian yang menimpaku di tahun 1998,tepatnya di bulan Mei.Saat pagi setelah mengantar kedua putraku ke sekolah,aku kembali kerumah untuk mengerjakan pekerjaan rutinitas rumah tangga,tidak di duga,tiba tiba saat sedang menyiapkan bahan bahan untuk memasak makan siang,aku menggigil dan meriang di sertai mata yang perih,seperti mau demam.Merasa masih kuat aku lanjutkan untuk memasak,dengan susah payah aku selesaikan masakanku,seraya meminta tukang cuciku jangan pulang dulu,karena aku merasa amat tidak sehat.Kemudian aku masuk kamar,dalam keadaan menggigil dan demam tinggi aku berselimut sambil memasang thermometer di ketiakku.Aku kaget melihat suhu tubuhku 41 derajat celcius,segera aku meminta tukang cuciku untuk memasukkan air panas kedalam beberapa botol untuk aku peluk,karena aku merasakan sangat dingin.sekalipun suhu badanku tinggi.Siangnya ketika suami dan anak anakku tiba di rumah,mereka kaget,tadi pagi aku masih sehat,tetapi siangnya kondisiku sudah beginilah keadaannya,menggigil dan demam tinggi,dengan lugunya putra sulungku mengambil jaketnya dan menyelimuti tubuhku,lalu dia perintahkan adiknya untuk mengambil air minum,dia sodorkan gelas ke aku seraya meminta:"hayo mi minum yang banyak,kan kata mami kalau lagi demam harus minum yang banyak,supaya demamnya cepat turun"Terharu aku mendengar ucapan putraku yang saat itu baru berusia 10 dan 8 tahun,dalam keadaan yang sangat tidak nyaman karena menggigil dan suhu tubuh yang tinggi aku masih sempat menahan tawa,setelah melihat gelas yang di pakai putra bungsuku untuk mengambilkan aku minum,adalah gelas yang tinggi,airnya sedikit.Singkat cerita suamiku mendesak untuk membawa ku ke dokter,kemudian di lakukan berbagai pemeriksaan laboratorium.Akhirnya di putuskan untuk di opname.Kami menuju kesebuah rumah sakit swasta,saat itu tertahan di emergency,menunggu kamar kosong dari kelas yang kami minta.Ternyata saat itu rumah sakit sedang sangat penuh,karena ada wabah demam berdarah,sampai dengan jam 4 sore tidak ada juga ruangan yang kosong,aku mulai jengkel dan suamiku mulai gelisah.Dalam keadaan yang sangat tidak nyaman,terlintas dalam benakku untuk pulang saja,padahal menurut dokter aku harus di opname dan saat itu infus sudah terpasang.Dengan penuh rencana aku kelabui perawat,ku minta kapas alkohol,tak ku hiraukan pertanyaan perawat yang nanya untuk apa,tetap aja aku minta segera penuhi permintaanku.Saat kapas sudah di tangan dan perawat sudah berlalu dari pandanganku,aku cabut infusku,suamiku kaget,dan aku bilang sama suamiku:"Kita pulang pi,tanda tangan aja surat pulang paksa,dari tadi terbaring di sini,gak dapat kamar,orang sakit numpuk,bukannya nambah membaik,tapi yang ada stress"Suamiku tak mampu berkata kata lagi,dia ikutin maunya aku.Dokter dan perawatpun terbengong bengong,apalagi saat dalam keadaan lemah tanpa banyak protes aku tetap melemparkan senyum kepada mereka sambil mengucapkan terima kasih.Singkat cerita kami pulang,setelah urusan administrasi selesai.

Aku tetap berobat jalan,dengan tetap mensupport diriku bahwa semua akan pulih,berat memang deritaku saat itu.Tapi entah kenapa aku dengan tegarnya mengatakan pada diriku dan Tuhan:"Kalau Engkau berkenan,ambillah nyawaku,tetapi kalau boleh aku meminta beri aku kesempatan untuk membesarkan anak anakku,dengan Engkau mengangkat sakit penyakitku"Puji Tuhan setelah tiga hari demam,akhirnya perlahan lahan kondisiku membaik,aku tetap memaksakan diri untuk makan yang bergizi,dan akhirnya aku sembuh.

Kembali kepada dialogku dengan putra bungsuku soal "sesuai peran",ada yang menggodaku untuk berpikir dan menyimpulkan,Tidak menunjukkan keadaan kita yang sebenarnya saat itu bukan berarti kita munafik atau berkpribadian ganda.Tapi kalau untukku,males aja di lihat orang dengan tampilan yang "gimana gitu",kembali lagi ada benarnya apa yang di katakan putra bungsuku"SESUAI PERAN",karena untuk setiap orang adalah berbeda beda,apalagi saat sedang menahan sakit,kondisi psikis cepat sekali berubah,bahkan bisa keluar dari kepribadian kita sendiri.Dan itulah yang di alami putra bungsuku,betapa shocknya dia saat mengetahui dari hasil laboratorium bahwa infeksi levernya di sebabkan oleh virus demam berdarah.Begitu mendengar keterangan dari dokter dan di saat dokter sudah keluar dari kamar,dia lemparkan bantal gulingnya,seraya berkata:"Apa sih maunya dokter ini?"Aku sengaja tidak berkomentar sedikitpun,setelah dia tenang,baru kemudian aku menyapanya dengan kelemahlembutan seorang ibu:"Mami tau dan ngerti banget perasaan adek,ini bukanlah kehendak Tuhan ataupun dokter maupun orang lain,apalagi kehendak adek,bersyukurlah bahwa penyakitnya di ketahui dan kemudian bisa diberikan pengobatan terbaik,percayalah satu hal,bahwa Tuhan tidak akan menguji kamu melebihi kemampuanmu untuk menerima,dan segala yang terbaik akan kami lakukan untuk kesembuhanmu,ingatlah di saat ini banyak orang yang deritanya lebih berat daripadamu,bahkan mungkin mereka tidak menikmati pelayanan kesehatan yang selayaknya"

Dan dengan segala daya upaya aku berusaha untuk memahami kondisi psikis si bungsuku,seraya meminta dokter dan perawat untuk juga memahaminya.Proses menuju kesembuhan berjalan dengan baik,sampai akhirnya di nyatakan oleh dokter bisa pulang dari rumah sakit setelah seminggu di rawat.

Tersisa sedikit cerita saat si bungsuku di rawat.Putra sulungku mengunjungi adeknya di rumah sakit dan dia mencandai adeknya dengan mengatakan:"Hai orang sakit,senyum dikit dong,mukanya jangan di tekuk 360 derajat gitu,tambah jauh dari jodoh lho!"Tidak ada reaksi sedikitpun dari si adek.Si sulungku berkomentar lagi:"Mi konsulin aja deh ke dokter jiwa,kayaknya Riko stress tuh!"Tentu saja maksud si sulungku cuman bercanda.Kemudian aku jawab dengan guyonan:"Jangan langsung ke psikiater deh...konsul aja ke psikolog dulu"Si sulungku menjawab:"Ah kalau itu mah konsul ke mami aja,lebih baik ke psikiater aja,Riko mah butuh obat penenang..capek deh..lihat orang yang stress,gak ada gantengnya"Aku menyahut sambil tertawa:"Kan SESUAI PERAN ya dek..orang sakit gitu lhooooo.."

Teriring doa syukur:Terima kasih Tuhan,telah Kau pulihkan kondisi anakku melalui tangan dokter,perawat,terlebih melalui obat obat yang dia minum dan juga kasih yang tulus dari kami orang tuanya,serta semua orang yang mengasihi dan mendoakannya.Amin.

Untuk Dokter Hary dan tim paramedis RS Immanuel,khususnya ruang Alkema lantai 5,terima kasih banyak untuk pelayanannya ya..Tuhan berkati.

Ada benarnya bahwa:HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT YANG PALING MUJARAB"

Bandung 28 September 2010

Minggu, 26 September 2010

IBU TAU..

IBU TAU...

by Veronika Lidwina Sabina on Sunday, September 26, 2010 at 9:52pm

Ibu tau galaumu nak…

Ibu tau risaumu nak..

Ibu tau gelisahmu nak…

Ibu tau kau kesel dengan kondisi yang ada…

Anakku..apa yang ibu bisa bantu?

Untuk sekedar meringankan bebanmu…

Apa yang ibu harus ucapkan untuk sekedar menghiburmu?

Apa yang ibu dapat lakukan,agar kau bisa menerima kondisi ini?

Katakan pada ibu nak…

Bersama kita hadapi semua ini..

Kuatkan hati mu..lawan rasa risaumu

AKU BERDOA UNTUK...

Aku tak berdoa untuk di jauhkan dari mara bahaya…

Karena mungkin saja segala bisa terjadi…

Aku tak berdoa untuk di bebaskan dari rasa sakit..

Karena fisik dan dan raga ini bisa saja melemah…

Aku berdoa mohon kepada TUHAN..

Agar tak menguji aku melebihi batas kemampuanku untuk menerima…

Aku berusaha untuk menjaga fisik dan ragaku…

Aku berusaha untuk memberikan yang terbaik…

Bagi orang yang ku kasihi..terlebih untuk krdua putraku..

Agar aku tak menyiakan apa yang Tuhan telah berikan..

Aku berdoa agar tak takut menghadapi hidup ini..

Aku berdoa agar aku tak gampang menyerah..

Aku berdoa agar aku mampu untuk menaklukan hatiku..

Dari segala cemas dan takut..

Dari segala khawatir yang berlebihan…

Dari segala masalah yang sepertinya tak ada jalan keluar..

Dan aku mau mengandalkan_Mu …

Selalu dan selalu di hidupku…

Dan aku akan senantiasa bersyukur..

Untuk apapun yang boleh terjadi,,

Karena ku tau…rancangan_MU adalah,,

Rancangan kebaikan DAMAI dan SEJAHTERA..

Kan ku andalkan kesabaranku…

Untuk kebahagiaan yang sempurna di hidupku…

SEULAS SENYUM TULUS..


Tak ada kicau burung ..

Sunyi terasa…hanya langkah kaki di luar kamar sesekali terdengar..

Ku palingkan wajahku ke jendela…

Jauh dari ketinggian di lantai lima..


Nun jauh mata memandang…

Tampak langit berkabut..

Seolah menyelimuti bukit yang tersembul..

Matahari terkesan enggan untuk muncul…


Akankah langit pagi ini cerah?

Entahlah…alam juga seolah merasakan..

Kegalauan yang tersembunyi jauh di lubuk hati ku…

Galau itu tak terungkapkan dengan kata kata..


Ada rasa perih menusuk…

Sakit terasa….tapi ku tahan jua..

Mencoba untuk memahami..mengerti..

Bahwa kondisi dan situasi bisa merubah watak seseorang…


Dan aku memahami kondisi psikis buah hatiku..

Kematangan pribadinya dalam menghadapi situasi yang tak nyaman sedang di uji..

Kedewasaan dan pola pikir yang positif darku..

Amat di perlukan untuk tetap tenang….


Dan dalam galau hati..

Ku lontarkan sapa lembut…

Ku hadirkan seulas senyum tulus..

Dan biarlah galau ini terbias oleh senyuman terindah yang bisa ku hadirkan..


Bandung 21 September2010..

Sabtu, 25 September 2010

TAKKAN KU BIARKAN TUMBUH...

Saat pertama jumpa tak ada rasa sedikitpun..
Tidak ada yang menarik dari dirimu..
Tapi ku tau kau memperhatikan aku..
Di hari berikutnya...
Kau rangkul pundakku..
Kita berdua bersama di sebuah lift..
Kau ungkapkan rasamu padaku..
Dan rasa itu adalah rasa sukamu padaku..
Ku jawab dengan senyuman dan ucapan:"thanks ya.."
Aku masih tak memperdulikanmu..
Di hari lain kita kembali bersama di lift..
Kembali kau menggodaku...
Dengan memintaku untuk suatu waktu kita makan bareng..
Dan besoknya saat kita bertemu kembali di ruang praktekmu..
Aku konsul padamu..
Kembali bahasa tubuhmu bereaksi..
Kau rangkul pundakku,kau elus pipiku..
Dan kembali kau ajak aku untuk suatu saat kita makan bareng..
Tak sempat aku jawab..
Kau kaget saat suster membuka pintu ruang praktekmu..
Kau lepaskan tanganmu dari pundakku..
Dan aku keluar..
Besoknya saat aku pamit pulang..via telpon..setelah kau selesai visite...
Kau kembali mengatakan akan makan bareng aku di suatu waktu..
Dengan jawaban menggoda aku jawab:"Ok i wait you.."
Hanya sampai di sini komunikasi kita..
Tapi entah kenapa..aku mulai memikirkanmu..
Tidak..tidak boleh!!!
Aku orang bebas..kau orang terikat..
Aku tidak boleh memberi kesempatan padamu..
Aku tidak mau menyakiti hati siapapun..
Walaupun pada akhirnya aku mulai memikirkan dan merindukanmu..
Tidak akan ku sisakan rasa khusus padamu..di relung hatiku..
Karena ku tau rasa yang kau miliki padaku..adalah terlarang..
Dan aku tak boleh membiarkan cinta ini tumbuh...

TIDAK JUGA DIRI MU...

Enam hari sudah…

Kau terbaring..matamu lebih banyak terpejam..

Hampir tak pernah ada kata atau kalimat apapun keluar dari mulutmu..

Selain kau minta tolong untuk sesuatu….

Atau kau meminta aku untuk makan..

Turun ke kantin..dan sesegera mungkin makan..

Senyummu pun hanya tertahan di ujung bibir..

Ketika aku menggodamu…

Bahkan ucapan terima kasih untuk setiap pertolongan susterpun hampir tak pernah keluar dari mulutmu..

Sikapmupun dingin terhadap Dokter..

Lantas apakah salah mereka semua?

Tidak ada!

Ucapan terima kasih hanya kau berikan padaku..ibu mu..

Mengharukan….setiap aku habis menolongmu..

Pasti kau akan mengatakan:”terima kasih mami”..

Jadi mengapa kau begitu mengacuhkan para dokter,perawat dan yang lainnya?

Mereka tidak salah nak…

Dokter bertindak berdasarkan hasil laboratoriummu ....

Secara psikis aku amat memahami kondisimu…

Tetapi raga ini bisa sakit..

Dan itu tidak memandang siapapun!

Tidak ada satu orangpun yang ingin dirinya sakit..

Tidak juga dirimu…

Tetapi dalam hidup ini..terkadang kita harus menerima hal hal yang tidak kita inginkan..

RS IMMANUEL,BANDUNG 23 September2010..

SEMUANYA AKAN BAIK BAIK SAJA

Di sini aku terpekur…

Dalam sepi aku bersujud pada yang ilahi..

Mengucap syukur untuk segala yang boleh terjadi..

Menerima dengan kepasrahan yang dalam…

Untuk segala cobaan yang boleh menghampiri..

Berusaha sekuat tenaga..berdiri tegak..

Menguatkan hati..meyakinkan diri…

Bahwa semuanya akan baik baik saja..

Kadang aku merasa tak sanggup..

Kadang aku merasa ini tak adil..

Kadang aku ingin protes..

Mengapa sakit ini harus di alami putraku..

Mengapa dan mengapa…?????

Tanya yang seolah tiada jawabnya…

Dan ku tau sakit ini bisa menimpa siapa saja..

Tidak terkecuali bisa menimpa putraku..

Dan inilah yang aku yakinkan pada diriku…

Bahwa kesembuhan itu akan tiba..

Dan Tuhan takkan menguji melebihi batas kemampuan untuk menerima…

JIKA ENGKAU...

Jika engkau bisa keluar dari diri mu sendiri..

Untuk mencoba memahami orang lain..


Jika engkau tak belajar egois..

Bukanlah hal yang sulit untuk mencoba mengerti orang lain..


Jika engkau punya kerendahan hati…

Untuk mengalah dan mau berbagi..


Jika engkau mau menyisihkan sedikit saja perhatianmu ..

Untuk sesama yang membutuhkan..


Akan ada orang yang merasa bahagia dan tak sendiri ..

Karena ada Engkau yang tulus tuk berbagi kasih…

DI SINI AKU BERADA..

Di sini aku berada…di sebuah ruangan perawatan yang amat nyaman..bersama putra bungsuku..Detik demi detik aku menunggu.. Menit demi menit berlalu..Waktu demi waktu bergulir….pelan terasa lama sekali…Dan akhirnya aku tau…Betapa tidak menyenangkan menunggu dalam harap harap cemas yang tak berujung.Akhirnya yang ku tunggu tunggu tiba juga…suster mengatakan padaku,ada beberapa hasil laboratorium yang tidak normal dan menunjukkan adanya gangguan fungsi hati.Dan lega hati ku saat mengetahui jenis virus yang menyerang anakku bukanlah virus hepatitis yang aku takutkan,tetapi virus demam berdarah yang menyerang fungsi hati.Terucap kata:PUJI TUHAN,semua belum terlambat..


Di sini aku terpekur..ku ucapkan dalam hatiku..Aku tau Tuhan..Engkau tak akan menguji aku melebihi batas kemampuan ku untuk menerima..Maka dari itu mampukan aku ya Bapa,terlebih mampukan anakku untuk mengatasi rasa sangat tidak nyamannya karena mual mual yang berlebihan.Di benakku terlintas..masih begitu banyaknya orang orang di belahan dunia ini yang mengalami sakit yang lebih parah dari sakit yang anakku alami.Angkat Tuhan sakit penyakit semua orang yang saat ini sedang menderita karena berbagai macam penyakit.Terima kasih ya Bapa.


BANDUNG 17 September2010..

KETIKA DI HADAPKAN PADA RASA TAKUT

Ketika di hadapkan pada rasa takut,di perlukan keberanian untuk mengetahui sebabnya,dan setelah mengetahui sebabnya di perlukan keberanian yang lebih besar lagi untuk menerima kenyataannya.Hal inlah yang berulang ulang ku katakan pada diriku sendiri,untuk mensupport diriku,ketika putra bungsuku sakit dan dan dari hasil pemeriksaan laboratorium mengarah kepada gangguan fungsi lever.Sempat aku menitikkan air mataku,karena hal inilah yang aku takutkan.Setelah mampu menguasai diri,kuucapkan dalam hatiku:”Mampukan aku Tuhan,untuk melewati semua ini,mampukan juga anakku,kami akan lakukan yang terbaik untuk kesembuhan anakku.selebihnya biarlah Engkau yang bekerja..Amin”


Di bawah guyuran hujan lebat,di sore hari itu,dengan naik taksi aku dan putraku menuju sebuah rumah sakit swasta di kota Bandung.Dan aku memilih Dokter yang memang pernah menangani si bungsu ketika terserang demam berdarah setahun yang lalu.Ketika dokter mengatakan bahwa si bungsuku harus opname,aku sudah tidak kaget lagi.Dan sesuai permintaan papinya,aku memilih kelas yang terbaik untuk perawatan si bungsuku.Walaupun si bungsu sempat protes,dan dia mengatakan:”Mami..kasi tau papi,di rawatnya di kelas biasa aja,sayang uangnya..kitakan bukan jutawan”Saat permintaan si bungsu ku sampaikan pada papinya,dengan tegas dan santai papinya menjawab:”Sudah..putuskan ambil kelas yang terbaik,biaya akan di tanggung semua,gak usah kasi tau Riko,berapa tarif kamarnya..yang penting istirahat nyaman dan tenang,uang bisa di cari”Inilah yang membuat aku tetap respek dengan mantan suamiku,rasa sayangnya dan tanggung jawabnya pada anak anak kami yang tidak pernah berubah,sekalipun hubungan kami berdua sebagai suami istri sudah lama berakhir dan dia telah lama memilih untuk berkeluarga lagi,dan untuk melindungi anak anak kami dari dampak negatif akibat sebuah perceraian aku memilih untuk berdamai dengan diriku dan mantan suamiku.Tidak ada yang perlu di permasalahkan.Walaupun semua butuh waktu dan proses.tidak ada yang sulit,jika kita mampu memandang persoalan bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri,tapi ada kehidupan dan pribadi serta hak anak anak yang harus di lindungi,bukan hanya dari segi materi,tetapi terlebih HAK untuk mendapatkan PERLINDUNGAN dan KASIH SAYANG dari kedua orang tuanya,yaitu aku dan mantan suamiku.Semuanya sudah lama berlalu.Di dalam setiap doaku.selalu ku pinta pada Tuhan,untuk membantu kedua putraku,mengangkat segala luka bathin yang mereka alami,buang segala kutuk dosa dari orang tuanya,tahirkanlah anak anakku Tuhan,mampukan anak anakku dalam menghadapi setiap persoalan,dan bantu anak anakku agar selalu mengandalkan Engkau dalam segala situasi.Dan itulah yang selalu ku ucapkan dalam setiap doaku,beruntai untai doa aku kirimkan untuk anak anakku setiap harinya.


Kini ..dalam situasi putra bungsuku kurang sehat,bahkan fungsi lever terganggu karena virus,harus terbaring lemah,menahan mual,bahkan dia sudah bosan harus tiduran terus,aku harus terus optimis dan berjuang meyakinkan si bungsuku,bahwa semuanya akan berlalu,ada yang harus di syukuri,bahwa ini bukan hepatitis dari jenis apapun,dan ini hanyalah serangan dari virus yang gak bisa di deteksi,begitu penjelasan dokter padaku,dan beliau meyakinkanku bahwa semua akan baik baik saja.Lega hatiku.walaupun ada rasa haru di hatiku,setiap kali melihat putraku berjuang untuk menghabiskan makanannya,dengan menahan muntah,dia habiskan juga makanannya,”supaya cepat sembuh”begitulah dia memotivasia dirinya.Dalam hatiku…aku berdoa….”Tuhan…Engkau tau batas kekuatanku..Engkau tau aku amat menyayangi anak anakku,Engkau sudah menitipkan anak anakku dan mempercayakan akuuntuk melahirkan dan membesarkan anak anakku,tolong Tuhan..beri aku kesempatan terus dan terus untuk menghantarkan anak anakku kepada kebahagiaan dan keberhasilan,beri kesehatan jiwa dan badan kepada anak anakku,kami akan menjaga segala anugrahMU..Amin..


Ketika rasa takut,cemas,khawatir menghantui,yang kita perlukan adalah kekuatan dan keberanian untuk menghadapinya dengan berserah pada Tuhan tapi tentunya tidak menyerah.Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.asal kita percaya.Dalam situasi seperti yang aku dan anakku alami,kami senantiasa bersyukur bahwa kami di mampukan untuk mengalami semua ini,kami tau masih banyak orang lain yang mengalami cobaan yang lebih berat dari yang kami alami.Dengan begitu kami masih mampu untuk tersenyum,di tengah perasaan yang galau dan “turun naik”.Dan ke egoisme aku buang jauh jauh dari benakku,seolah olah aku yang paling susah,aku tau masih banyak orang lain yang membutuhkan penghiburan.


Dengan pola pikir demikian,aku menyadari banyak orang yang berada dalam keadaan jauh lebih tidak beruntung di bandingkan dengan aku,dan dengan pengertian ini masalahku terasa berkurang.Itulah yang aku sampaikan pada putraku untuk tidak membebani pikirannya dengan hal hal yang bisa makin memperburuk kesehatannya.Aku mencoba untuk membuat orang lain bahagia,karena dengan begitu aku tidak memikirkan ego yang mementingkan diri sendiri.Itulah yang aku lakukan,supaya aku tidak mengasihani diriku sendiri.


Apapun masalah kita,betapapun beratnya,waktu akan menyembuhkannya.Di samping menyerahkannya pada waktu dan Tuhan,pasti ada yang bisa kita lakukan untuk keluar dari situasi yang sulit ini dan di lain waktu bisa mencegah kejadian itu terulang lagi.Rengkuh dan genggamlah kata optimis,hempas,buang dan lempar lah kata menyerah dan putus asa.


Catatan ini ku tutup dengan:Cepat sembuh anakku si bungsuku,buah hatiku,nyawaku,napasku.Tetap optimis dan bersyukur,jaga kesehatan lebih dan lebih lagi.Tuhan beserta mu nak,Tuhan akan menjaga dan melindungimu,Tuhan akan mengangkat sakit penyakitmu nak..AMIN


RS Immanuel,BANDUNG 18 September 2010...

Kamis, 16 September 2010

PUTUS CINTA

Dalam setiap hubungan cinta,selalu ada kemungkinan untuk terjadinya perpisahan.Hubungan yang semula bak mimpi indah bisa berubah menjadi mimpi yang buruk,selanjutnya menjurus kepada perceraian bagi yang sudah terikat sebagai suami istri.Dalam setiap kejadian putusnya hubungan cinta ada rasa sakit,apalagi saat perasaan sudah bertaut sangat erat.Tautan emosional harus di lepaskan cepat atau lambat,dan setiap kali keputusan itu di ambil yang terjadi adalah kedua belah pihak yang terlibat pasti akan terluka.Satu hal yang harus kita sadari,adalah menerima kenyataan,bahwa kadang kadang kita adalah subjek gejolak emosi.Kenangan terhadap hal hal yang sudah di ungkapkan dan di lakukan bisa tiba tiba muncul dan memenuhi seseorang dengan luapan emosi.

Dalam keadaan seperti ini,sebagian orang berjalan linglung seperti orang yang "terluka".Jika tak ada lagi yang bisa di lakukan selain berpisah,yang pertama tama bisa kita lakukan adalah:MENERIMA HAL YANG TAK TERELAKKAN ITU."Kalau sikap ini tak mampu untuk kita lakukan yang terjadi adalah kita bisa"lumpuh"Dengan pikiran yang datang dan datang lagi,tentang bagaimana menambal sesuatu yang tak bisa di tambal.Persiapan mental amat di butuhkan sebelum kita menjalani beberapa tahapan sebelum sembuh dari akibat perpisahan.Jika sebuah perkawinan membuahkan anak,itu akan lebih berat lagi untuk mengatasinya.Butuh kematangan berpikir dan kerendahan hati untuk mengakhiri mahligai perkawinan tanpa membuat anak terluka yang lebih dalam lagi,dan yang terpenting hindari menjelekkan salah satu pasangan(ayah atau ibu) di depan anak anak,seburuk apapun itu..bagaimanapun itu adalah orang tuanya.

Di sini yang akan saya bahas adalah mengenai"putus cinta"itu sendiri,mengenai dampaknya terhadap anak akan saya bahas di tulisan saya yang berikutnya.Kembali kepada masalah "putus cinta" hal hal yang akan terjadi sebagai akibat dari terputusnya hubungan kasih itu adalah sbb:
Pertama tama,akan ada SHOCK,kita akan sulit menerima bahwa perpisahan itu benar benar telah terjadi.Setelah shock akan ada rasa GENGSI yang terluka.kita bisa merasa kehilangan muka,khususnya terhadap diri sendiri,Setelah shock dan kemudian bisa menguasai diri sendiri dan menemukan jalan untuk menyelamatkan harga diri,kita akan menghadapi kesepian dalam kesendirian,namun ini juga akan berlalu pada akhirnya.Tetapi yang harus di sadari ini tidak akan
berlalu dalam sehari atau seminggu.Perlu waktu,namun ini juga pasti akan berlalu.Selama masa ini kita harus hidup pada SAAT ini.Tidak ada gunanya memikirkan masa lalu dan mencemaskan masa depan,Hidup dari hari demi hari akan membantu kita melewati hari yang paling buruk.Dan kemudian tanpa kita sadari,kita tidak akan lagi terpengaruh oleh perpisahan itu sendiri dan bebas kembali.

Satu hal yang harus kita hindari selama pemulihan itu terjadi adalah menjauhkan diri dari melakukan hal hal yang bodoh,apalagi sampai melakukan bunuh diri,bahkan melakukan kekerasan,pembunuhan,karena patah hati.Itu adalah tindakan yang paling BODOH,dan sangat tidak bisa di tolerir.Ada juga yang melakukan bunuh diri secara EMOSI dengan menjadi gila karena frustrasi dan kecewa akibat patah hati.

Yang menjadi pertanyaan saya:mengapa kita harus menjalani penderitaan ini?"Saya merenungkan:inilah akibatnya kalau kita belum bisa mengembangkan pengertian terhadap kepastian hidup,dan pada akhirnya terperangkap dalam kericuhan emosi,menumbuhkan kemelekatan dan pengharapan yang berlebihan,tidak mengandalkan Tuhan dalam setiap perkara yang boleh terjadi.

Hidup ini seperti gelombang di lautan,naik turun,terhempas,pecah bahkan menghilang.Satu saat ia menyenangkan dan di sambut dengan tangan terbuka:pada waktu lain bisa tidak menyenangkan dan agak berat di "pikul".Seperti pendulum yang berayun kekiri dan kekanan,keadaan yang di harapkan dan yang tak di harapkan datang menjumpai setiap orang tanpa terkecuali.

Orang mungkin menikmati keuntungan,tapi ingatlah di balik keuntungan selalu mengintai resiko kerugian.Ini berlaku juga untuk ketenaran,sanjungan dan kebahagiaan,yang selalu serta membawa lawan mereka,yakni nama buruk,hinaan dan kesengsaraan.Bagaimanapun setiap kondisi negatif yang timbul mungkin juga memberi harapan bahwa semua akan berubah menjadi lebih baik.Suatu kerugian bisa membawa keuntungan di masa depan,nama buruk bisa jadi ketenaran,hinaan bisa menjadi sanjungan,kesengsaraan bisa menjadi kebahagiaan.Semuanya bisa menjadi mungkin!

Dan masalah hati,sebagai bagian dari kondisi duniawi,tidak berbeda.Cinta di antara dua orang bisa tumbuh menjadi sesuatu yang mendalam dan dewasa,di pupuk dengan saling memberi tanpa pamrih,saling menghormati dan berbagi rasa.Hubungan ini bisa menjadi buruk ketika pihak pihak yang terlibat melanggar komitmen satu dengan yang lainnya atau ketika kondisi berubah tanpa kesalahan dari siapapun.

Satu cara untuk meringankan derita bathin atau frustrasi adalah dengan memahami tingkat kesulitan kita di bandingkan dengan yang di alami orang lain.Cobalah ingat berkah dan keberhasilan yang pernah kita alami,cobalah juga untuk mengingat bahwa masih ada orang yang membutuhkan kita.Janganlah terlalu melebih lebihkan masalah.Ingatlah pepatah:"Aku mengeluh tidak punya sepatu,sampai aku bertemu dengan orang yang tidak punya kaki".Banyak orang sukses di dunia ini yang tidak terlahir sempurna,namun kepedulian mereka terhadap orang lain membuat mereka tidak memikirkan kekurangan yang mereka miliki.

Cara lain untuk mengurangi beban masalah dengan merenungkan apa yang telah kita lewati,dalam keadaan serupa atau bahkan lebih buruk,dan bagaimana kita telah sanggup dengan kesabaran dan usaha keras menyelesaikan semua masalah.Dengan begitu kita tidak akan membiarkan diri kita terpuruk lebih dalam.Sebaliknya kita akan bertekad menyelesaikan masalah yang menghadang kita,apapun yang terjadi!Dengan pola pikir seperti ini kita akan mampu untuk memperoleh kembali KEPERCAYAAN DIRI dan akan mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah sebesar apapun!

Cara ampuh lainnya adalah MENCURAHKAN WAKTU kita dengan BERBUAT BAIK dan MELAYANI orang lain.Dengan bersikap seperti ini kecil kemungkinan kita akan punya waktu untuk berkubang dalam kemurungan.

Selasa, 14 September 2010

MEREDUP...MEREDUP..SETELAH PIJAR TERAKHIR...

Masa muda bagaikan kembang..

Masa yang paling indah jika tau memanfaatkannya..

Masa muda adalah masa yang penuh kenangan..

Masa muda adalah masa pembelajaran hidup..


Dunia demi dunia terus berputar..

Waktu demi waktu terus bergulir...

Hidup ini harus terus berjalan..

Hadapi yang tidak pasti..


Dari penciptaan menjadi penguraian..

Bak gelombang air di laut..

Menggulung.pecah,hilang..

Menghempas..membanting ketepian..


Masa muda pun berlalu..

Pahit manis tinggal kenangan..

Tinggal memetik hikmah dari setiap kejadian..

Yang berlalu biarlah berlalu...


Di depan telah membentang..

Sebuah masa depan yang penuh harapan..

Jika kata optimis ada di genggaman...

Hempas dan buang kata putus asa..


Tiada guna mengenang masa yang buruk..

Tiada guna jika tak mampu mengambil ""benang merah"..

Tiada guna kalau meratapi nasib..

Tiada guna mengasihani diri sendiri..


Hidup ini hanya sementara..

Seperti matahari yang terbit dan terbenam..

Kini datang dan pergi..

Itulah kelahiran dan kematian..


Penyakit hanya bagaikan burung kecil..

Yang terluka terkena ketapel..

Sadarilah..kekuatan dan kesehatan..

Akan meninggalkanmu suatu kala..


Dunia ini tidak kekal..

Laksana lampu minyak yang kering..

Seperti nyala sumbu api..

Meredup..meredup...setelah pijar terakhir...


Tak ada guna menyandarkan diri pada pohon beracun..

Jika bersandar di sana akan terluka....

Sandarkanlah diri pada pohon kehidupan..

Jika bersandar di sana akan selalu ada harapan...


Penyakit.usia tua dan kematian...

Selalu bertemu seperti tangan dan mulut..

Kepahitan hidup datang silih berganti..

Seperti gelombang ombak sahut menyahut..


Kenikmatan itu berbahaya..

Seperti mandi matahari..

Juga seperti mandi di salju..

Kepanasan dan kedinginan akan jadi derita tak berujung..


Datangnya kematian..tak di nyana tak di duga

Seperti bayangan pohon di kala mentari terbenam..

Ia datang cepat tak ada yang bisa menahan..

Saat waktunya tiba..tak kuasa untuk menghindar...


Tanamkanlah kebaikan sejak dini..

Milikilah kepekaan hati terhadap derita sesama..

Mulailah dari lingkungan sendiri..

Karena itulah tabungan kebaikan apabila saat kita tiba.

Senin, 13 September 2010

KITA BOLEH BERBEDA..

Kita boleh berbeda bahasa..

Kita boleh berbeda suku..

Kita boleh berbeda warna kulit..

Kita boleh berbeda keyakinan dan kepercayaan..


Bahkan pendapatpun kita bisa berbeda..

Namun di atas semua itu..

Bagaimana menghadirkan kerendahan hati..

Untuk mengakui keberadaan orang lain..


Bagaimana dengan kebesaran jiwa..

Untuk mengakui adanya perbedaan..

Menyikapi dengan bijaksana...

Setiap perbedaan yang ada..


Berani mengakui bahwa DAMAI itu indah..

Berani mengakui bahwa perbedaan keyakinan..

Adalah akan sampai pada tujuan yang sama..

Yaitu kepada Sang Maha Kuasa..penguasa jagad raya..TUHAN..


Bersama kita melangkah maju..

Bersama kita saling menguatkan..

Bersama kita bergandeng tangan..

Membangun negri ini..dengan mewariskan kebaikan pada anak anak kita..


Persamaan dalam perbedaan..

Akan sangat indah..apabila di sikapi dengan bijak..

Persamaan dalam perbedaan...

Akan menciptakan perdamaian...DAN DAMAI ITU INDAH...

RANGKAIAN NAMAKU..

Lilin..lilin itu...

Indah berpijar memancarkan cahaya...

Damai terasa di tengah gulita..

Walaupun temaram sinar yang ada..

Itulah seberkas cahaya..yang di harapkan bermakna untuk sesama..

Nampak ada terang di sana..

Andai saja nyala itu tak kan padam..


Selalu dan selalu bersinar...

Angin di harapkan tak mampu untuk memadamkannya..

Bertiup menghindari seberkas cahaya itu..

Impian itu hanyalah sebuah fatamorgana..

Niscaya mengharapkan itu terjadi..

Apapun tiada yang abadi di dunia ini.

BANYAK HAL.....

Banyak hal tak ku pahami..

Banyak hal tak ku mengerti..

Banyak hal yang menjadi tanya...

Mengapa..dan mengapa harus terjadi..?


Ketika jalan itu berkabut..

Bahkan menjadi gelap..

Seolah tak setitikpun terang ada di sana..

Saat itu kata menyerah merasuk di jiwa..


Siapa yang harus di persalahkan..?

Siapa yang harus bertanggung jawab..?

Siapa yang menyebabkan semua ini..?

Siapa..dan siapa...tiada habisnya....!!!


Namun...ketika kabut itu perlahan memudar..

Sedikit ada cahaya terang di sana..

Mulai terkuak..mulai tersibak..

Dan di saat itu..terucap kata...


Aku tau Engkau ada Tuhan..

Saat kita berjalan beriringan..

Bekas telapak kaki ku tak nampak..

Karena saat itu Kau menggendongku.


Kau balut luka di hatiku..

Dengan kasih MU yang tulus..

Kau topang aku..saat ku tak kuat berdiri..

Dengan kasih setia_MU..


Dan aku percaya..bila Kau yang membuka pintu..

Tak ada satupun dapat menutupnya..

Bila Kau yang mengangkat aku..

Tak ada satupun yang dapat merendahkanku..

KU TUTUP RANGKAIAN HARI INI DENGAN UCAPAN SYUKUR.

Malam beranjak...

Bulan dan bintang menghias langit..

Indah di temaramnya malam..

Suara jangkrik bagaikan musik alami..

Memecah kesunyian malam..

Angin sepoi sepoi..

Membuai dari pintu yang ku biarkan terbuka..

Dedaunan meliuk gemulai..di terpa angin nan lembut..

Kelamnya malam terasa damai..

Mengiringi hati nan tenang teduh..

Nampak di kejauhan..langit mulai meredup..

Bulan dan bintang seolah beranjak pamit..

"Hendak beristirahat..katanya"

Dinginnya udara malam mulai terasa..

Tapi aku enggan untuk menutup pintu..

Di malam ini..dalam kesendirian..

Aku bersama Tuhan...

Aku merenungkan kebesaran_NYA..

Aku mengucap syukur atas hari yang baru saja berlalu..

Aku mengucap syukur atas kebersamaanku dengan kedua buah hatiku..

Tiada kata terucap..

Yang ada hanya kekaguman akan penciptaan yang MAHA ESA..

Di saat mulutku tak mampu bicara...

Ku katupkan kedua tanganku..

Ku tutup rangkaian hari ini dengan seuntai doa ucapan syukur

KENANGAN AKAN PERISTIWA 23 TAHUN YANG LALU..

Sesaat lalu,aku meminta pada Dokter kandunganku untuk di lakukan operasi saja,karena aku sudah tidak punya tenaga lagi setelah kurang lebih 19jam berjuang untuk melahirkan putra pertamaku,sedikit sekali terasa mulas,pembukaanpun sangat pelan.Tetapi Dokter kandunganku dengan optimis mengatakan:"KAMU BISA,PERCAYALAH".Akhirnya proses persalinan berjalan normal tanpa harus di lakukan pembedahan.

Aku tersadar oleh tangis pertama putraku,dan saat suster menaruh bayi laki lakiku di atas dadaku,oooooo...amazingggggg,bayiku belajar menyusu..Ketentraman yang ku rasa.Bahkan jantungku yang tadinya berpacupun sudah mereda.Aku mengusap dahiku yang berpeluh dengan punggung lenganku,tak ingin ku alihkan pandanganku bahkan sedetik saja dari wajah mungil putraku yang sedang ku susui..Dan saat suster meminta bayiku untuk di ambil kembali karena harus di mandikan,berat rasanya,dan aku memohon:"Sebentar lagi ya suster"Itu pintaku...

Beberapa jam kemudian setelah pemulihan masa persalinan,dokter anak datang,beliau mengatakan:"kalau ASI nya banyak tidak perlu tambahan susu formula"Dengan lantang aku menjawab:"pasti ASI ku akan lancar dan banyak Dok,niatku sangat besar untuk menyusui dan anakku tidak boleh minum susu formula,sampai saatnya nanti perlu tambahan"Dokter anakku mengatakan:"Good".

Tak lama kemudian suster mengantar bayiku ke kamar untuk ku susui.Dengan ujung ujung jariku,dengan lembut ke telusuri telinganya yang sangat halus,kemudian alisnya yang masih samar samar dan perlahan lahan ke lekukan pipinya.Ku longgarkan bedongannya untuk memeriksa kuku kukunya yang mengilap dan memeriksa jari jari kaki dan tangannya,serta menghitung jumlahnya,satu demi satu.Lega setelah yakin semuanya normal dan komplit.Dalam hatiku terucap:"Trima kasih ya Tuhan ku"

Ku usap kepalanya dan ku kecup keningnya dengan lembut.Ku amati napasnya yang keluar masuk,lega hanya dengan menyaksikan bayi mungilku bernapas.Gerakan halus di dadanya nyaris tak tampak.Napasku tertahan saat dia membuka matanya dan menatapku beberapa saat,momen yang amat sakral.Karena sudah puas dengan apa yang sudah di lihatnya,begitu ku pikir dan ku harap,kedua matanya yang polos dan bening merapat kembali,dan bayiku kembali menyusu dengan lahapnya...

Ku dekap bayiku semakin erat,terkejut sendiri merasakan desakan rasa memiliki yang sangat dalam dan naluri untuk melindunginya.Ku dekap bayiku semakin erat di bawah daguku,ke dekat jantungku.Ku usap kulitnya yang halus dan aku akan memenuhi kewajiban baruku.Kendati demikian,keraguan tetap membayangiku dan aku merenung,apakah aku siap untuk peran yang belum pernah ku jalani sebelumnya dan tugas tugas yang menyertaiku sebagai seorang ibu?Sanggupkah aku memberikan kepada bayiku segala yang terpenting dan terbaik?Sekuat kuatnya ku tahan agar air mataku tidak mengalir,dan itu air mata bahagia,haru.Dan aku amat sanggup untuk bertanggung jawab terhadap buah hatiku,pangeran kecilku...

Rasa nyeri dan kelelahan karena proses persalinan telah lama berlalu.Semuanya kini hanyalah kenangan yang terindah dan tak terlupakan.Hari pertama aku menjadi seorang ibu..peristiwa AMAT PENTING dan SAKRAL...

Dan momen ini ku tulis untuk mengenang peristiwa 23 tahun yang lalu,dan hari ini tanggal 1 september 2010,putra sulungku tepat berusia 23 tahun,tumbuh menjadi pria dewasa yang bertanggung jawab.Tuhan memberkati mu lebih dan lebih nak..beruntai untai doa mami panjatkan untukmu...I love you my son..

PERTUKARAN YANG SETIMPAL

Aku baru tahu,bahwa menjadi seorang ibu adalah soal tukar menukar.Kadang kadang pertukaran itu seolah tidak adil,tetapi lain kali aku melakukan pertukaran yang terlalu menguntungkan pihakku,sehingga aku tahu bahwa sepenuhnya Tuhan memperhatikan kita semua para ibu,membantu untuk menyeimbangkannya.Tuhan membantu meringankan penderitaan pertukaran yang tidak kita inginkan dengan menganugerahi kita melebihi yang dapat kita bayangkan sewaktu kita menjadi ibu.

Ada diantara pertukaran itu yang membuatku menarik napas,ketika aku teringat penuh kerinduan akan masa masa yang sudah lewat.Sebagai seorang ibu, aku menukar tidur pulas tanpa terganggu dengan berkali kali terbangun di tengah malam untuk menyusui bayiku yang baru lahir.Aku menukar perutku yang rata dan mulus dengan gelambir tambahan dengan perut ada sedikit guratan bekas melar karena hamil.Aku menukar waktuku untuk bermain dengan teman kuliahku di kala itu,karena aku telah menjadi seorang ibu dan naluri keibuan ku meminta aku untuk memprioritaskan bayiku di atas segalanya.

Pertukaran lainnya membuat aku terdiam sejenak dan merenungkan seluruh kejadian tiada tara serta menyadari betapa bersyukurnya aku karena di beri Tuhan kepercayaan untuk melahirkan seorang anak dan aku menjadi perempuan terpilih untuk menjadi seorang ibu.Aku telah menukar cara pandangku dengan ketakjuban dan kegembiraan,melihat segala sesuatu melalui mata seorang bocah.Kepribadianku yang manja,telah berubah menjadi pribadi yang mandiri,dengan penuh cinta dan ketelatenan ku urus bayiku tanpa bantuan orang lain.Aku seperti guru TK,menyanyi dan menciptakan gerakan konyol untuk memancing senyum pangeran kecil ku,buah hatiku.Aku telah menukar jadwalku yang tersusun rapi dengan berbagai spontanitas yang memberi waktu ekstra untuk membacakan dan menceritakan suatu dongeng yang sangat di gemari putraku,sambil memeluknya dalam dekapanku,sampai ia tertidur pulas.Kebiasaan lamaku yang terburu buru dan bergegas sudah berganti dengan kelambanan yang memungkinkan aku berhenti untuk menangkap capung atau kupu kupu untuk ku amati bersama putraku,kemudian kami lepaskan lagi.Prioritasku terhadap materi telah di gantikan dengan pengetahuan tentang apa yang benar benar penting di dunia ini yaitu:KESEHATAN dan KELUARGA.Dan yang paling penting adalah aku telah menukar hatiku yang terfokus pada diri sendiri dengan hati yang berlimpah oleh CINTA dan KASIH SAYANG,PERHATIAN dan KEPEDULIAN yang sangat besar pada dunia pendidikan anak usia dini.

Sejujurnya sebagai seorang ibu,sebenar benarnya aku melakukan pertukaran:"menukar hidupku yang terfokus pada diri sendiri dengan hidup yang penuh dengan pengorbanan yang tulus"Sepuluh tahun sudah aku menjadi orang tua tunggal bagi kedua putraku.Kini aku hampir memetik hasilnya,dalam usia yang masih produktif dan energik,aku menyaksikan kedua putraku hampir menyelesaikan kuliahnya.Aku sedang mengabdikan hidupku untuk memperhatikan dan merawat manusia lain,yaitu kedua putraku yang akan menjadi penerusku setelah aku tiada nanti.Dan saat kedua putraku menemukan tulang rusuknya,seorang istri,akan ku serahkan tanggung jawabku pada istri anak anakku.Itulah pertukaran yang amat layak dan semestinya untuk di lakukan.

DEGUP JANTUNG...

Rebahku menanti,

Menatap kelayar monitor..

Ke warna abu abu dan putih..

Tetapi apakah itu semua??

Dokter menemukan bentuk secercah..

"Lihatlah ini,"katanya,

Ku lebarkan bola mata,ketika dia bilang,

"Itulah si jabang bayi"

Mataku nanar oleh air mata..

Napasku tersendat di dada..

Sungguh indah citra_NYA..

Paling indah di mata dan di hatiku..

Di layar hanya tampak secercah..

Bukan bagian yang utama..

Sampai ditunjukkannya lagi kepadaku sebuah citra..

Degup sebuah jantung..

Amat kecil namun cepat berdegup..

Sungguh kencang degupnya..

Membuktikan dia hidup..

Menandakan semuanya baik baik..

Jantungku pun berdegup kencang..

Tak mampu menahan rasa bahagia..

Oleh rasa cinta yang tengah aku rasakan..

Yang akan ku curahkan untuknya kelak..

Ku tatap..kertas hasil USG itu..

Tak henti aku mengagumi karya penciptaan_MU Tuhan..

Air mata yang menggenangi pelupuk mataku,di iringi senyum,dan aku berkata dalam hati ku,

Membisikimu:"Sampai jumpa di akhir bulan Agustus nak..."

Dan perkiraan Dokter kandunganku,

Putra pertamaku akan di lahirkan tanggal 31 Agustus tahun 1987,

Perkiraan itu tidak meleset,tanda kelahiran di mulai tanggal 31 Agustus malam..

Dan putra pertamaku lahir keesokan sorenya tanggal 1 SeptemberJam 16.50

Inilah memory,

Yang takkan pernah hilang dari ingatanku..

Takkan lekang di makan waktu..

Hari pertama aku menjadi seorang ibu..

Dan besok usia si sulungku,

Tepat 23 tahun..

Beruntai untai doa ku berikan..

Mengiringi perjalanan hidupmu putraku...

I LOVE YOU ALWAYS MY SON..GOD BE WITH YOU...

KITA ADALAH SATU..

KITA adalah tetesan dari satu samudera..

KITA adalah ombak dari satu laut..

KITA adalah pohon dari satu rimba..

KITA adalah buah dari satu pohon..

KITA adalah daun dari satu cabang..

KITA adalah bunga dari satu kebun..

KITA adalah bintang dari satu langit..

KITA adalah cahaya dari satu mentari..

KITA adalah jari dari satu tangan..

KITA adalah anggota dari satu keluarga..

DUNIA adalah satu keluarga..

DAN BUMI ini adalah satu negeri..

Yang ada hanyalah..

PERSAMAAN dalam PERBEDAAN..

KITA boleh berbeda..tapi itu bukanlah halangan..

Untuk saling berbagi KASIH,saling MENGERTI dan MENGHARGAI...