Selasa, 26 Oktober 2010

HINGGA AKHIRNNYA...

Jiwa lebih penting dari tubuh..

Dan tubuh tidak lebih penting dari jiwa manusia..

Dan tidak ada yang lebih penting dari semuanya..selain Tuhan..

Hidup hanya sementara...



Dalam singkatnya waktu hidup ini..

Aku coba memahami Tuhan..

Ku selidki dan ku selidiki..ku cari dan ku cari..

Namun tak ku temui...



Hingga akhirnya ku sadari..

Di wajah orang orang terkasih ku..

Aku melihat KASIH_NYA..

Dan di wajah anak-anakku..ku lihat anugrahnya..



Lewat mereka yang terdekat di hatiku..

Aku melihat KESETIAAN_NYA..

Dan kesetiaan itu..

Takkan habis sampai selama-lamanya.

Senin, 25 Oktober 2010

SI KECIL DALAM DIRI KITA..

Perjumpaan dengan anak dalam diri kita dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan situasi.Menurut pengalaman banyak orang dan juga yang saya alami,begitu masuk ke dalam dunia anak anak,orang akan terdorong untuk bertabiat dan berbuat seperti anak kecil tanpa langsung kita sadari.Kita akan tertawa lepas bebas,kita turut bergerak lincah dengan riang gembira seperti anak anak kecil itu.Dan keadaan ini juga bisa terlihat pada wajah,mata,dan gerak gerik kita,bahkan orang dapat mendengarnya dari nada suara kita.Semua itu sebagai tanda bahwa anak dalam diri kita sedang muncul dan ingin di hayati.

Anak dalam diri kita juga berbicara melalui perasaan yang terungkap secara spontan.Hal ini dapat kita saksikan dalam berbagai reaksi anak.Anak itu mengeluh bila ia sakit,ia minta istirahat bila ia capek,ia minta makan pada saat ia lapar.Lain dengan orang dewasa yang cenderung menahan rasa sakit,yang bekerja terus walau sudah lelah,yang menunda keinginan makan walaupun sudah lapar sekali.Namun di suatu waktu tingkah laku kita bisa kembali muncul kepada saat kita masih anak anak.Misalnya:pada saat kita sedang berolah raga,atau waktu kita menari,waktu kita berjalan di sebuah taman,ataupun waktu kita berlari di atas rumput hijau.Anak kecil dalam diri kita dapat muncul ketika kita sedang melangkah lincah di atas pasir halus di tepi pantai.Juga Anak kecil dalam diri kita dapat muncul ketika kita merasa tergerak untuk bermain bersama anak anak di taman kanak-kanak.

Anak kecil sering kali ingin duduk di dekat orang orang yang di sukainya dan ia minta di belai,di sayang dan di dekap.Begitu pula sebagai orang dewasa,keadaan ini sering kali kita inginkan.Terkadang kita sebagai orang dewasa juga sekali waktu suka menyanyikan lagu yang dulu sering kita nyanyikan saat duduk di bangku taman kanak kanak atau sekolah dasar.Indah memang mengenang masa masa kecil.Dan masa itu tak mungkin kembali,hanya indah untuk di kenang.Dan tentunya kalau kita sudah menjadi orang tua,pasti kita juga menginginkan anak anak kita mengalami masa kecil yang indah seperti yang pernah kita alami.

Ketika anak kecil dalam diri kita muncul,itu bukanlah tanda bahwa kita mengalami masa kecil yang tidak bahagia.Sering kali kita mendengar ungkapan:"Masa kecil kurang bahagia ya?".Sebetulnya itu salah..kalau situasi anak kecil dalam diri kita muncul itu bukan berarti masa kecil tidak bahagia.Adalah penting untuk membuat hidup ini berimbang,ada masa di mana kita perlu juga flashback ke masa masa kita kecil.Dan ini bukanlah berarti bahwa kita kekanak_kanakan(childish).Karena arti dari kekanak-kanakan itu sendiri adalah:orang yang suka ngambek,marah marah gak jelas,mendiamkan orang lain,sulit menerima pendapat orang lain,pokoknya hal hal yang negatiflah.

Dan di sini yang saya maksud anak kecil dalam diri kta adalah mempertahankan dunia kanak_kanak(childhood) dalam kehidupan kita.Keadaan ini penting untuk kita pertahankan,karena di masa ini sungguh banyak pengajar bahkan profesor yang sangat kekanak-kanakan(childish)sungguh memalukan!

Pengalaman kita di masa kecil,tidak akan pernah hilang,melainkan tersimpan dengan baik bersama dengan segala perasaan dan kerinduan,dengan segala kekecewaan dan kebahagiaan.

Senin, 18 Oktober 2010

JIKA ENGKAU...

Jika engkau tetap tenang..
Ketika yang lain lepas kendali dan menyalahkan..
Jika engkau bisa mempercayai diri sendiri..
Ketika yang lain meragukan diri mu..

Jika engkau bisa menanti dan tak lelah menanti..
Atau sekalipun di bohongi,namun tidak membohongi..
Atau sekalipun di benci namun tidak membenci..
Tidak terlihat terlalu baik.tidak pula bicara terlalu bijak..

Jika engkau bisa bermimpi dan tidak menjadikan mimpi sebagai gurumu..
Jika engkau bisa berpikir dan tidak menjadikan pikiran sebagai tujuanmu..
Jika engkau bisa bertemu kemenangan dan kemalangan..
Perlakukanlah keduanya sama...

Jika engkau bisa menumpuk semua kemenangan..
Dan mempertaruhkannya dalam satu lemparan..
Dan kalah.....dan mulai lagi dari awal..
Tanpa menghembuskan sepatah kata tentang kekalahan...

Jika engkau tahan mendengar kebenaran yang engkau katakan..
Di putar balikkan penipu untuk menjebak orang dungu..
Atau melihat hasil karya hidupmu rusak..
Dan tanpa kenal lelah memperbaikinya..

Jika engkau mendorong hati dan syaraf serta otot..
Untuk melayani lebih dari yang mereka lakukan..
Lalu bertahan jika tak ada apa apa lagi di dalam dirimu..
Kecuali tekad yang menyerukan kepada mereka,"Bertahanlah!"

Jika engkau bicara dengan khalayak dan menjaga kebaikan..
Atau berjalan dengan raja,namun tetap bersahaja..
Jika tak ada musuh maupun kekasih yang melukai hatimu..
Dan semua mempercayaimu,tapi tak ada yang berlebihan..

Jika engkau bisa mengisi setiap menit yang berlalu...
Dengan enam puluh detik...
Milikmulah dunia dengan segala isinya..
Dan engkau akan menjadi seorang yang berarti...

Minggu, 17 Oktober 2010

DI UJUNG SENJA ITU..

Saat ku telesuri jalan di ujung senja itu..

Sesosok tubuh kurus kering..berdiam mematung..

Dengan tatapan mata yang kosong..

Entah apa yang ada di benaknya


Terbersit rasa takut di benakku..

Apakah sosok ini mengalami gangguan jiwa?

Kupalingkan mukaku..kulirik dengan ujung mataku..

Rasa iba berdesir di dada...


Tak kala kuliat raut wajah sendu itu..

Menatap nanar ke keramaian jalan..

Kulit hitam membalut tulang yang menonjol keluar..

Bertelanjang dada di terpa angin senja..


Miris hatiku..pilu terasa menusuk..

Menghujam perih ke relung hati..

Tersekat tenggorokan menahan rasa haru..

Ketika sosok itu melempar senyum yang tanpa arah..


Ya Tuhan..dia masih mampu tersenyum..

Di tengah galau dan hampa hatinya..

Ketakutan ku sedikit sirna..

Ketika selintas ku liat wajah tak berdaya itu..dengan seulas senyum menyungging..


Ku hampiri sosok itu dengan sedikit rasa was was..

Ku sorongkan tanganku..ku berikan bungkusan nasi rames dan sebotol air..

Dengan segera tangannya menyambar pemberianku..

Tak sepatah katapun terucap dari mulutnya..


Hanya seulas senyum dari mata yang sayu..

Membalas pemberianku..

Dan akupun segera berlalu..

Dengan membawa rasa iba yang tak kunjung hilang..


Ku telusuri jalan..

Ku tolehkan kepalaku ke belakang..

Ku liat sosok itu..telah berubah posisi..

Duduk manis di bawah sebatang pohon..menyantap nasi rames dengan lahapnya..


Taukah kau hai sosok yang telah membuatku iba..

Nasi rames itu buat makan malamku..

Dan kau telah membuat ku kenyang..

Dengan ke tak berdayaanmu..


Aku bukan orang kaya..

Tapi ku tau.. mungkin hidupmu lebih susah dari aku..

Mungkin kau orang terlantar,tak ada yang mengasihimu..

Dan aku jauh lebih beruntung dari padamu..


Inilah warni warni kehidupan..

Bagai mozaik yang tak selamanya serasi..

Dan tak banyak yang bisa ku perbuat..

Semoga ada yang peduli dengan orang orang sepertimu..

Senin, 11 Oktober 2010

KUATKANLAH HATIMU..

Setiap kali mendengar khabar dari siapapun,yang mengabarkan bahwa orang tuanyakah,atau putranyakah,bahkan suami atau istrinya yang terserang stroke,aku kembali di bawa kepada memory mengenai peristiwa 6 tahun yang lalu,ketika orang yang sangat ku sayangi yaitu Bapak ku,tiba tiba terkena serangan stroke di sebuah kota kabupaten di Kalimantan Barat,ketika beliau sedang mengunjungi salah satu putrinya.Ketika itu bapak baru saja turun dari mobil,melepas penat sejenak di teras rumah,kakakku masuk ke dalam rumah menyiapkan minum untuk Bapak dan saat kakakku kembali ke teras,Bapak sudah seperti tertidur dan ternyata terkena serangan stroke.Kemudian dari kota kecil itu Bapak di bawa ke Pontianak menggunakan ambulance dengan jarak tempuh 10 jam.Tak terbayangkan olehku,betapa derita Bapak saat itu.Membayangkan semuanya sampai saat menulis inipun menitik air mataku.Rasa sayangku yang luar biasa pada Bapak,menyebabkan sampai dengan saat ini membuatku tidak bisa menahan rasa sedih yang sangat dalam ketika harus berbicara atau mengunjungi orang yang terkena serangan stroke.

Begitu pula ketika mendapat khabar dari istri keponakanku bahwa suaminya yang baru berusia 24 tahun terkena serangan stroke,betul betul hancur hatiku.Seminggu yang lalu kejadian ini,saat aku menerima telpon jam setengah satu malam yang mengabarkan bahwa ponakanku,tiba tiba tidak bisa menggerakkan badannya,bahkan untuk bicarapun tak mampu.Tak dapat ku percaya saat mendengar khabar bahwa beberapa hari kemudian itu adalah serangan stroke,dan aku protes sama Tuhan,bagaimana mungkin anak semuda dan sebaik dia harus mengalami semua ini,sungguh tak adil!!Mengapa semua ini harus terjadi?Begitu kataku pada Tuhan.

Kemarin sore kembali aku mendapat khabar dari seorang teman bahwa papanya terkena serangan stroke,untuk sementara ini papanya tidak mau bicara bahkan menerima telpon dari anaknya pun,beliau tidak mau.Aku tercenung sejenak,kembali aku teringat dengan kondisi Bapakku 6 tahun yang lalu.Kenangan yang amat pilu dan membekas di hidupku.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 2004,bulan April.Ketika itu aku sedang mengajar dan HP aku simpan di saku blazerku.Berkali kali getar HP terasa di saku ku.Dan ku pikir,apakah ini telpon yang penting?Dan saat ku liat,ternyata telpon dari adikku.Sejenak aku mohon dan meminta ijin pada muridku untuk mengangkat telpon sebentar.Di seberang sana dengan histerisnya adikku menangis mengatakan bahwa Bapak terkena serangan stroke dan koma.Ya Tuhan sekuat tenaga aku menahan perasaan dan gejolak hati di hadapan anak anak didikku.Berusaha setengah mati menyelesaikan proses belajar mengajar di hari itu.Kemudian aku meminta ijin pada atasanku untuk tidak mengajar beberapa hari karena aku akan pulang kampung untuk mendampingi Bapak yang sedang sakit.Sampai aku harus mengatakan,bukan saya tidak bertanggung jawab dengan pekerjaan dan anak anak didik,tetapi di hidup saya kepentingan keluarga saya di atas segalanya apalagi kalau itu menyangkut anak anak saya dan orang tua saya.Dan Bapak adalah single parent untuk kami,karena mama telah berpulang mendahului beliau di tahun 1999.Sudah kewajiban kami anak anaklah untuk memperhatikan beliau.

Singkat cerita atas ijin anak anakku pula,aku pulang kampung,itupun setelah anak anakku berusaha meyakinkanku bahwa mereka berdua bisa ku tinggalkan untuk menjenguk kakeknya yang sedang sakit.Dari bandara Pontianak,aku sama sekali tidak menuju rumah dulu,dan aku minta diantar langsung oleh abangku menuju rumah sakit.Setibanya di rumah sakit aku bergegas menuju lantai 4 rumah sakit Antonius dan ke kamar di mana Bapak di rawat.Bapak sudah sadar dari komanya,tetapi ya Tuhan,beliau sulit sekali untuk bicara dan sama sekali sulit bagiku untuk mengerti ucapannya.Tak kuasa ku tahan tangisku dan air mataku mengalir tak terbendung.Ku peluk,ku cium papa,terucap ucapan lirih dari mulutku:"Yang kuat ya Pa,kami akan slalu ada untuk Bapak dalam keadaan apapun"Ku tanya beliau:"Bapak tau aku kan?siapa coba?Beliau menjawab dengan tak jelas namun tertangkap artinya olehku:"Mami Evan"(itu lah panggilan beliau kepadaku setelah aku menjadi seorang ibu,dan Evan adalah nama panggilan dari nama anak sulungku).Lega hatiku ketika menyadari secara memory Bapakku tau kami anak anaknya.

Seminggu aku menemani Bapak di rumah sakit,nyaris gak pernah pulang ke rumah.Aku tau Bapak sangat sulit menerima kondisinya yang demikian.Sangat labil,emosi yang istilahku"up and down".Kalau kami minta beliau mengulangi ucapannya,sudah di ulang namun kami tidak mengerti juga,beliau akan sangat marah,dan secara tersamar kami dengar,kata kata kasar bisa keluar dari mulutnya.Dan itu bukan Bapak yang sehat.Puji Tuhan kami anak anaknya sangat memaklumi keadaan ini.Dan ku tau bahwa orang yang sedang sakit dapat keluar dari kepribadian yang sebenarnya,jadi tak masalah untukku.Tak jarang aku menangis saat menyuapi beliau makan dan menatap wajahnya,kupalingkan mukaku,bahkan aku berdiri ke jendela hanya untuk menghindar supaya Bapak tidak melihat aku menangis karena menyaksikan kondisi beliau.Ada kenangan yang selalu ku kenang sampai dengan saat ini dan itu membuat aku menitikkan air mataku manakala teringat kembali.Dalam keadaan badan lumpuh sebelah,bicarapun sangat sulit,Bapak selalu mengingatkan aku untuk makan,dan pernah Bapak tertawa terpingkal pingkal,saat menyaksikan reaksi ku yang spontan saat bertemu kembali dengan pengasuhku waktu aku kecil,saat itu ibu ini bezuk dan aku melonjak kegirangan begitu dia membuka pintu kamar Bapak,kami berpelukan dengan mengeluarkan kata kata yang latah,itulah yang membuat Bapakku tertawa,apalagi saat ibu ini menceritakan kembali kenakalan kenakalan masa kecilku.Sang mantan pengasuh ini belum terlalu tua,hanya belasan tahun di atas usiaku.Melihat tawa Bapak,bahagianya hatiku.Kakakku berkali kali mengatakan:Puji Tuhan.

Seminggu sudah kebersamaan itu..aku harus kembali ke Bandung untuk kedua putraku dan juga untuk bekerja kembali.Mengalir deras air mata ini,saat harus berpamit pada Bapak dan meninggalkan beliau terbaring tak berdaya di rumah sakit.Aku berjanji pada Bapak untuk sesering mungkin menelpon beliau dan akan berusaha untuk datang kembali,dengan bahasa yang mulai ku pahami beliau mengatakan:"Baik baik ya nak,salam untuk Evan dan Riko"Sangat berat hati dan rasa ini,bahkan di dalam pesawatpun berkali kali aku menyeka air mataku.Ku pinta pada Tuhan..mampukan Bapakku dan kami semua untuk menjalani dan melewati cobaan ini.

Rupanya cobaan untuk Bapak dan keluarga kami belum berakhir.Beberapa waktu kemudian Dokter mengatakan bahwa kaki kanan Bapak harus di amputasi karena komplikasi dari diabetes yang di derita oleh Bapak.Ya Tuhan..cobaan apalagi ini?begitu keluhku.Dengan berat hati setelah meminta persetujuan dari kami saudara saudaranya,kakakku menanda tangani surat ijin operasi.Ada perubahan dalam kondisi psikis ku setelah kejadian ini,bahkan berimbas kepada kondisi fisikku.Saat malam aku tiba tiba terbangun dan berkeringat dingin,kemudian menangis mengingat keadaan Bapak.Takut setiap kali mendengar dering telpon,kalau kalau itu telpon dari Pontianak(aku takut terjadi sesuatu dengan Bapakku)Kalau ada orang yang meninggal atau mendengar berita ada yang meninggal mendadak,aku berdebar debar dan tiba tiba sangat takut dengan kematian.Sempat kehilangan gairah kerja dan semangat hidup.Mengisolasi diri dari lingkungan luar,bahkan sifat ceriaku hilang sama sekali dan nafsu makanpun gak ada.Aku sadar bahwa aku depresi,sempat aku ke dokter dan di beri obat anti depresi.Sama sekali obat itu tidak ku minum satupun.Aku "mencuci otakku" bahwa keadaan ini tidak boleh di biarkan,aku terbiasa menasehati dan memotivasi orang lain dan itu adalah pekerjaanku,mengapa untuk diriku aku tidak mampu?Saat harus bercerai 4 tahun sebelum kejadian inipun aku sanggup mengatasi perasaanku!Tetapi cobaan dengan jatuh sakitnya Bapak,memang sangat sulit ku trima,bahkan rasanya tak mampu,dan karena itulah aku depresi.Aku minta istirahat dari pekerjaan dan aku memilih di rumah untuk sampai batas waktu yang tidak ku tetapkan.Untung ada pengertian dari atasanku.Kala itu aku menolong diriku,dengan meyakinkan diriku,aku tidak boleh begini,dengan keadaan ini anak anakku akan kehilangan kasih sayang dariku,aku tumpuan hidup dari anak anakku.Dan Bapakku sangat sayang pada kedua putraku,betapa hancurnya hati beliau kalau cucu cucunya(kedua putraku)tidak ku urus dengan baik.Tentunya kalau aku menyayangi Bapak otomatis orang yang Bapakku sayangipun harus ku urus dengan baik yaitu kedua putraku.Bagiamana aku bisa mengurus anak anakku dengan baik kalau aku sendiri saja tidak mampu memanage perasaanku?.Begitu jeritku dalam hati.Dan satu hal lagi anak anak ku sangat membantu aku pulih dari keadaan ini,ketika itu mereka masih SMA,setiap kali pulang sekolah,anak anak akan menuju kamarku seraya memanggilku dan menanyakan apakah aku sudah jauh lebih baik,lalu mereka selalu bertanya:"madu nya dah di minum mami?(karena waktu itu aku lebih banyak mengkonsumsi madu dan menghindari obat obat penenang atau jenis obat kimia apapun)Singkat cerita dalam waktu kurang dari sebulan depresi itupun berlalu dari hidupku.Aku betul betul pulih,bahkan jauh lebih kuat mental dari sebelumnya.Selain anak anakku,tidak ada yang tau apa yang ku alami.Orang lain hanya tau bahwa aku sakit maag dan perlu istirahat.

Setelah mengalami peristiwa di atas,hidupku semakin berwarna dan bermakna.Aku semakin kuat menghadapi badai hidup ini,aku juga lebih realistis.Dan aku kembali bekerja,lebih semangat lagi,karena aku juga harus punya uang lebih untuk sewaktu waktu di perlukan pulang ke Pontianak.Perlahan lahan ku yakinkan diriku,aku harus mampu menerima keadaan Bapakku yang harus menanggung sakit bahkan harus kehilangan sebelah kaki.Setiap hari ku telpon beliau,dengan kata kata yang kurang jelas beliau berusaha berkomunikasi denganku.Setelah beliau kembali berada di rumah dengan di rawat oleh seorang suster dan di awasi oleh kedua adikku,komunikasi kami semakin sering,sehari bisa 3 atau 4 kali aku telpon.Bahkan aku selalu minta suster untuk mengabari terus keadaan Bapak tanpa harus mengenal waktu dan tak lupa aku selalu mensupport suster dan juga adik adkku untuk selalu sabar dan memahami keadaan Bapak terutama emosinya.Memohon pada orang yang serumah dengan Bapak untuk meluangkan waktu menemani beliau walaupun hanya sebentar.Dan ku katakan pada diriku juga pada saudara saudaraku:"LAKUKAN YANG TERBAIK..SELEBIHNYA SERAHKAN PADA TUHAN DAN BIARKAN TUHAN YANG BEKERJA"

Dan Tuhan punya rencana indah,hari itu adalah hari Minggu,tanggal 26 Oktober tahun 2006,sepulang dari gereja aku telpon Bapak dan kami ngobrol,ku katakan bahwa bulan Desember aku akan pulang ke Pontianak untuk temani Bapak.Pagi itu sempat kami berdoa bareng,dan Bapak mengulangi kalimat kalimat dalam doaku dengan terbata bata.Seperti biasa kalau anak anakku ada di rumah,pasti akan ku beri kesempatan untuk bicara dengan kakeknya,dan pagi itu Bapak pun berkomunikasi dengan putraku.Bahagia sekali gus haru,itulah yang aku rasakan saat itu.Dan tak ku kira sama sekali,sorenya jam 15.00 aku mendapat telpon dari Pontianak,bahwa Bapak telah berpulang dengan tenang kepangkuan Bapa di surga.Kembali aku shock dan sekuat tenaga ku kuasai emosiku,dengan derai air mata yang tak terbendung,ku khabarkan duka ini kepada anak anakku juga ku telpon mantan suamiku.Kembali terucap dalam hatiku:"Tuhan..Bapak ku sudah Kau panggil,beliau sudah tenang di pangkuan MU.Terima kasih Engkau telah memberikan seorang Bapak yang sangat baik untuk kami putra putrinya.Mampukan kami untuk menerima kenyataan bahwa beliau telah tiada,mampukan aku menerima kenyataan ini ya Tuhan..."

Dari pengalamanku yang sudah ku ceritakan di atas,ada inti yang mau ku ambil dan ku sharingkan.Menghadapi orang sakit apalagi dengan perubahan fisik yang drastis,bukanlah hal yang gampang.meminta kepada si sakit untuk bersabar dan menerima kenyataan bukanlah hal yang tepatJustru menurutku yang perlu pendampingan adalah orang orang yang berhubungan langsung dengan si sakit.Kalau secara mental orang orang yang berada di dekat si sakit kuat,dampaknya kepada si sakit akan lebih dari menguatkan.Setelah aku sendiri mengalami bagaimana sulitnya menerima kenyataan orang terdekat kita mengalami sakit yang amat menyiksa seperti stroke,kemudian aku jadi jauh lebih mengerti bagaimana beratnya beban fisik dan psikis menghadapi penderita stroke.Kesabaran dari keluarga amat di butuhkan,pemahaman dan pengertian kepada si sakit amat di perlukan.Bagaimana tidak,beratnya beban fisik dan psikis yang di tanggung oleh si sakit dan keluarganya,tentulah sangat merubah suasana hati,bahkan keuangan.Alangkah bijaknya kalau kita yang di luar itu mampu untuk melakukan sesuatu bagi mereka.Sekecil apapun,dalam bentuk apapun perhatian kita bagi si sakit dan keluarganya,tentulah itu sangat bermakna bagi yang menerimanya.Dan semoga kita semua memiliki kepekaan untuk itu.

Bagi siapapun yang sakit saat ini,Tuhan mau angkat sakit penyakitnya,Tuhan mau lakukan yang terbaik bagi si sakit dan keluarganya,Tuhan pasti mampukan setiap pribadi dalam menerima setiap cobaan.Percaya dan yakini itu!Jangan berhenti harap pada_Nya...KUATKANLAH HATIMU...Amin.

Sabtu, 09 Oktober 2010

ALAM JUGA MENGERTI DAN BUTUH KASIH..

Air itu..datang bagaikan air bah...

Deras mengalir..menghempas...tak terbendung..

Menerjang..menghantam..apapun yang di temuinya..

Tak pilih kasih lagi...sapu bersih...


Air itu..datang bukan sebagai sahabat..

Tetapi air itu adalah ungkapan dari amarah..

Amarah dari alam yang sudah tak bisa di tahan lagi..

Akhirnya pecah menjadi sebuah bencana...


Mengapa semua itu terjadi...???

Jahatkah alam?Dendamkah?Tak punya belas kasihkah??

Dan ini jawabnya:Alam tidak jahat!!tidak dendam!!

Dan alam punya belas kasih...


Jadi kenapa ini semua bisa terjadi????

Jawabnya adalah:semua terjadi karena ulah manusia!!!

Manusia yang tak bersahabat dengan alam..

Seolah tak mengerti..tetapi mengerti!!


Mengapa harus membabat hutan hanya untuk kepentingan bisnis semata??

Mengapa tak di buat penghijauan kembali??

Mengapa harus membuang sampah di sungai??

Mengapa daerah resapan air di bangun perumahan??JAWABLAH TANYA ITU!!!


Apalah guna saling menyalahkan setelah terjadi bencana..

Apalah guna mencari penyebab,setelah korban berjatuhan..

Apalah guna menghitung kerugian,setelah semua hilang lenyap.

Apalah guna menyesali,setelah semua terjadi...


Sudah saatnya kita semua berbenah diri..

Sudah saatnya kita semua menyadari..

Sudah saatnya para pemilik uang,pemegang kuasa..

Untuk punya kerendahan hati memikirkan kepentingan orang banyak..


Bersahabatlah dengan alam..

Hentikan penebangan hutan..

Jangan membangun di daerah resapan air..

Jangan kotori sungai dengan sampah...


Ingat!!!..Alam pun punya rasa..

Alam pun punya batas kesabaran..

Alam pun bisa murka...

Jangan uji kesabaran alam..semua ada batasnya!


Benahi hati..benahi diri..

Benahi kinerja..benahi pola pikir..

Mari kita semua lakukan yang terbaik untuk kelestarian alam..

AlAM JUGA MENGERTI DAN BUTUH KASIH.

Rabu, 06 Oktober 2010

KIRIMAN SEBUAH LAGU.. NUN JAUH DARI TIMUR INDONESIA..

Dengan judul:

BILA TUHAN MENGUJIMU...



Terkadang di dalam hidupmu..

Pencobaan berat menimpa..

Menghancurkan hidupmu..

Meremukkan hatimu..namun ingatlah...



Refr:

Dia..Tuhan..Tak akan pernah memberi pencobaan..

Dan ujian melebihi kekuatan yang kau punya..

Hendaklah bersyukur..

Dia melakukan semua karna cinta..

Supaya kau beroleh hikmat..

Dan jadi sempurna seperti_NYA..



Pabila....Tuhan mengujimu..

Karna DIA menyayangimu..

Laksana seorang BAPA...

Yang mendidik anaknya..karna cinta..



Catatan:

Trima kasih banyak ya temanku.kamu sudah mengirimkan lagu ini.. pada waktu yg sangat tepat..setelah semua bertubi tubi cobaan boleh hadir di keluarga kami..sehingga sedikit banyak mempengaruhi kondisi fisik dan psikis kami.Terkadang memang benar aku mempertanyakan pada Tuhan..mengapa cobaan ini harus kami alami??Tuhan di mana??Dan tanya ini makin menjadi setelah aku mendengar khabar bahwa keponakanku(laki laki)baru berusia 24 tahun,terkena serangan stroke..dan baru "sejengkal" memasuki mahligai perkawinan(menikah sebulan yang lalu),dia adalah anak yang sangat baik,sopan dan bertanggung jawab,kini harus terbaring lemah karena stroke,tentu hal yang sangat sulit untuk di terima.Jamah dan angkatlah sakitnya ya Tuhan...



Dua minggu yang lalu si bungsuku terserang demam berdarah komplikasi infeksi hati.Puji Tuhan sekarang sudah sembuh,kini giliran si sulungku yang demam.tetapi ku tahu bahwa Tuhan..tak akan pernah menguji aku melebihi kemampuanku untuk menerima..Tuhan tahu bahwa aku sangat membutuhkan dan mensyukuri kehadiran anak anakku di hidupku.Tuhan akan selalu memberi kesempatan kepadaku untuk membesarkan dan menghantarkan anak anakku pada gerbang kesuksesan dan kebahagiaan.Dan aku sangat percaya akan hal itu.Amin.



Untuk Tedy..keponakanku tersayang..cepat sembuh ya nak..tetap semangat..tiada yang mustahil bagi Tuhan..asal kita percaya..yakini itu..

Untuk putraku tersayang Stevan...cepat sembuh juga ya nak..nurut apa kata mami..kalau harus ke Dokter dan check darah,jangan bantah mami..tapi mami berdoa dan berharap bahwa demammu ini hanya karena kamu capek saja,bukan suatu yang serius..Amin.

Selasa, 05 Oktober 2010

INDAH PADA WAKTUNYA...

Awal mula hanyalah kepompong..

Tak berselang lama menjadi sekor ulat..

Di helai daun kau pilih sebagai rumahmu...

Di situ kau bergayutan...

Saat masih seekor ulat...

Tampangmu menjijikkan...

Gatal rasanya tangan ini ingin membuangmu..

Bahkan lebih kejamnya ingin membunuhmu...

Tapi ku tersadar...

Kau juga makhluk hidup sepertiku..

Dan kau bukan musuhku..

Kau hanya membuat daun di pot ku sedikit kurang indah,"compang camping" kau makan..

Tak ada gunanya aku memusuhimu..

Apalagi menyingkirkanmu..

Aku tau kau tak akan menetap selamanya di situ...

Ada masa di mana kau bermetamorfosa..

Dan ketika masa itu tiba...

Kau berubah menjadi seekor kupu kupu yang indah dan lucu..

Dari awal ku sadari..dari masa aku kecil...

Aku bertekad..takkan memusuhimu dengan menyingkirkanmu...

Ku tau betul..bahwa suatu waktu di hidupku...

Kau adalah salah satu ciptaan Tuhan..

Yang akan ku patenkan..

Untuk jadi motto hidupku....

Ada tanya dari buah hatiku..

Kenapa dan mengapa kupu kupu..mami jadikan falsafah hidup mami??

Mengapa tidak binatang lain?

Dan jawabku:"Karena AKAN INDAH PADA WAKTUNYA"

Tanya itu aku uraikan dengan sebuah penjelasan..

Kupu kupu berawal dari kepompong..ulat..

Tidak ada indahnya di pandang mata..

Memakan dedaunan pula...

Tetapi...taukah kau nak?

Setelah masanya tiba..

Dia akan berubah,pergi..menjadi seekor kupu kupu..terbang..meliuk liuk..hinggap di bunga bunga..

Dia melakukan penyerbukan..

Dia berguna untuk tumbuhan lain..

Dia menyegarkan mata manusia yang memandangnya..

Dia mau katakan pada kita..

Sesuatu yang berharga dalam hidup ini..

Hai manusia..".usiaku tidak sepanjang umur kalian"...

Namun kalian harus tau..

Bahwa dalam usiaku yang hanya dua minggu_sampai dua bulan..

Ada hal penting dan baik yang aku lakukan untuk makhluk lain..

Jadi mengapa kalian yang usianya relatif jauh lebih panjang..

Tak mampu untuk melakukan yang terbaik dalam hidupmu..??

Jadi...lakukanlah yang terbaik di hidupmu..

Mulailah dari keluarga...dan SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA"