Jumat, 28 Januari 2011

DI PEREMPATAN JALAN ITU...

Dalam diam..hening...tanpa suara..

Aku bersimpuh..rendahkan hati...sujud menyembah kehadirat yang ilahi..

Ucapan syukur terucap atas penyertaan_NYA yang sempurna di hidupku..

Di beri_NYA aku berkat dan anugrah terindah melalui kedua putraku....

Di balik ucapan syukurku...sekelebat bayangan melintas di benakku..

Ya..itulah bayangan anak anak jalanan yang sosoknya selalu dan selalu ada,

Menghantui benak dan pikiranku..

Di perempatan jalan itu..sosok sosok yang memang tak pernah absen..

Mereka seolah tak peduli dengan sengat sinar matahari yang terik..

Udara malam yang lembab dan dingin..

Mereka mengamen,mereka mengemis..

Sampai menjelang tengah malampun,

Beberapa di antaranya masih bermain di bundaran stopan itu..

Miris hatiku..remuk jiwaku sebagai seorang IBU..

Kemanakah orang tua mereka???

Mengapa melahirkan anak hanya untuk di buat menderita??

Belum saatnya mereka mencari uang..

Usia mereka adalah usia sekolah dan bermain..

Seharusnya mereka menikmati masa kanak kanaknya..

Dan bertumbuh kembang sesuai dengan usianya..

Mendapatkan apa yang menjadi haknya,salah satunya:UNTUK DILINDUNGI..

Ironis..di dekat perempatan jalan itu..ada sebuah papan besar..

Dengan tulisan Undang Undang perlindungan anak..lengkap dengan embel embelnya..

Tetapi justru di situlah.. begitu banyak anak anak di bawah usia berkeliaran di jalanan..

Adakah mereka atau orang tua mereka pernah membaca tulisan di papan itu??Entahlah..

Kalaupun ia..bagi mereka itu tak berarti..

Karena alasan kesulitan ekonomi akan menjadi tameng mereka,untuk pembenaran diri..

Ya..selama kesenjangan ekonomi dan kemiskinan tetap ada di negri ini..

Selama itu pula akan tetap ada anak anak jalanan..

Mereka adalah anak yang di eksploitasi orang tuanya..

Mereka adalah anak anak di bawah umur yang di pekerjakan oleh orang tua/orang dewasa..

Yang ongkang ongkangan di rumah..menunggu setoran

Menitik air mataku..tak mampu untuk membawa mereka dari lingkaran setan itu..

Di dalam setiap doaku..beruntai untai doa untuk mereka ku panjatkan..

Agar di beri kemudahan di hidup ini..

Agar terlepas bebas dari belenggu eksploitasi..

Agar mereka memiliki masa depan yang layak..

Agar mereka hidup di negri yang sungguh merdeka dari yang namanya kemiskinan..

Agar keturunan mereka tidak mengalami hal yang sama..harus menjadi anak jalanan pula..

SEMOGA...



Bandung,28 Januari 2011..

Jumat, 21 Januari 2011

KETIKA MASA SENJA ITU TIBA..

Ketika...

langkahku mulai terseok bahkan nyaris tak lagi mampu tuk mengangkat kaki ini,

Pahamilah...

Bahwa dulu...aku begitu amat sabarnya menuntunmu belajar melangkah,

Menyemangatimu dan memberimu harapan yang terbaik bahwa,

Kau tidak hanya akan bisa melangkah tapi juga berlari.



Ketika...

Tutur kataku semakin tidak teratur bahkan nyaris membosankan dan tak dapat dimengerti,

Pahamilah...

Bahwa dulu...aku begitu bersabar mengajarimu mengeja tiap kata demi kata,

Dan...begitu bangga ketika kau mengucapkan satu kata pertamamu.



Ketika...

Telingaku mulai tidak peka, sehingga sering muncul kesalahpahaman di antara kita,

Pahamilah...

Betapa dulu...telinga fisik dan hatiku begitu peka dengan tiap ocehanmu,

Kata hatimu bahkan...bahasa tubuhmu.



Ketika...

Tanganku menjadi amat gemetar dan tak lagi mampu mengangkat satu sendok yang amat kecil itu,

Pahamilah...

Bagaimana dulu aku dengan setia menyuapimu dengan seluruh cintaku,

Berharap...dengan tiap suapan yang kau peroleh,

Kau bertumbuh dengan amat baik.



Ketika..

Tiap gerakanku mulai dan menjadi amat lambat bagimu,

Pahamilah...

Bagaimana dulu aku mengajarimu dengan penuh ketekunan,

Mengenakan pakaianmu sendiri, memegang sendok, gelas,dsb...

Tanpa pernah merasa bahwa kau terlalu lambat bahkan membuatku terlambat.



Ketika...

Pandangan mataku mulai rabun dan nyaris tak dapat melihat,

Pahamilah...

Betapa dulu...ketika matamu mulai terbuka,

Dengan sukacita aku menuntunmu tuk memahami,

Apa itu hitam, putih, merah...dsb...

Hingga akhirnya...kau tak hanya bisa membedakan tiap warna tetapi juga memadukannya,

Menghasilkan warna-warni yang amat indah dan mengagumkan.



Ketika...

Kemanjaan dan rengekanku menjadi amat mengherankan,

Bahkan kerap membuatmu tidak sabaran,

Pahamilah...

Bagaimana dulu...sebuah senyum tulus dan pelukan hangat selalu kau dapatkan,

Sebagai...jawaban untuk tiap pintamu.



Ketika...

Ingatanku menjadi amat tipis dan bahkan sering mengecewakanmu,

Pahamilah...

Betapa...jauh...jauh...di lubuk hatiku...aku tidak pernah melupakanmu,

Karena engkau adalah bagian dari diriku,

Hanya saja... anggota tubuhku yang tak lagi mampu mengekspresikannya padamu,

Seperti dulu...



Ketika...tubuhku...akhirnya hanya bisa berbaring...tergeletak tak berdaya,

Bagaimana dulu...dirimupun tergeletak tak berdaya di pelukan hangatku,

Mendapatkan segala hal dariku,

Memandikan, mengganti popokmu, memberimu makan dan minum bahkan...

Mengendongmu dan menimangmu agar engkau tertidur dengan lelapnya,

Dan...aku tak pernah mengeluh pun menyesali kehadiranmu,

Yang begitu kecil dan lemah.



Ketika...

Ah...tubuhku semakin renta dimakan usia,

Kemampuanku semakin surut diterpa ke-uzuran,

Tak lagi seperti dulu anakku,

Ketika...tubuh ini dan diri ini...begitu hijau, menyegarkan dan menghasilkan banyak hal,

Karena kini...

Kegersangan, kelemahan.. “nyaris” tak lagi dapat memberimu apa-apa,

Selain...”mungkin” beban demi beban...

Tetapi...

Bagiku...engkau tak pernah menjadi beban,

Karena engkau adalah “berkat dan anugrah terindah” yang DIA beri,

Yang membuat diriku semakin berarti.

Tak peduli...bagaimana “dulu” kau menyita hampir seluruh waktuku,

Jam tidurku, saat makanku, kebebasanku,

Bahkan...kerap...kau membuat mata ini berkaca dalam tiap tetesan air beningnya,



Ketika...kau sakit,

Ketika... kau jatuh dan terluka,

Ketika...kau tak patuh...

Tetapi...bagiku...kau selalu menjadi “berkat dan anugrah terindah”di hidupku..

Buah hatiku...

Maka...lirih ku berbisik di semua ketidakberdayaanku kini...

“Betapa aku tak ingin membebanimu dan menjadi bebanmu anakku”



HANYA...

KESENJAAN dan KEUZURAN TAK DAPAT TUK KU TOLAK,

Sebab...demikianlah ketetapan Tuhan untukku...bahkan untuk tiap yang hidup,

Ada waktu lahir...pun meninggal,

Ada waktu datang..pun pergi,

Ada waktu muda...pun tua,

Tak selalu...seperti dulu anakku.



Pahamilah...aku yang sudah tua dan renta ini,

Sebelum akhirnya...ajal menjemputku,

Betapa ingin selalu kusaksikan senyum tulusmu,

Sinar mata teduhmu,

Sentuhan lembutmu,

Dan...pelukan hangatmu,

Yang kan...tenangkan diriku...di semua keterbatasan diri...kini.

Aku sangat mencintaimu...anakku...selamanya..dan selamanya..



^Ku goreskan tuk tiap “anak-anak Ilahi” yang Tuhan tentukan sejak semula diciptakan

Untuk menjadi berkat...bagi setiap “mereka” yang kita sapa “PAPA dan MAMA”

Tetaplah yakin...kalau tidak ada yang salah ketika Tuhan menetapkan “mereka”

Sebagai orangtua kita, “mereka” ...PAPA dan MAMA...adalah yang terbaik...

Perlakukan mereka dengan cinta dan rasa hormat...sebab demikianlah ketetapan Tuhan^



Bandung 20 Januari 2011..



Aku dedikasikan tulisan di atas dengan apresiasi yang tinggi untuk PAPA dan MAMA ku..dan juga untuk kedua PUTRA ku..serta untuk semua anak di dunia ini,sebagai pengingat akan begitu berartinya orang tua untuk kita semua...

Selasa, 18 Januari 2011

BAHAN PERENUNGAN UNTUK PARA BOS YANG MENGAKU DIRINYA PEMIMPIN

Betapa orang sering gagal sebagai pemimpin karena mereka tidak berlaku sebagai seorang pemimpin,melainkan berlaku sebagai seorang BOS!!!



H.Gordon Selfridge adalah pendiri salah satu department store di London yang merupakan salah satu Department store terbesar di dunia. Ia mencapai kesuksesan tersebut dengan menjadi seorang "Pemimpin" dan bukan menjadi "Boss"...... apakah perbedaan antara Pemimpin dengan Boss ?



Dibawah ini adalah perbandingan yang diberikan oleh Gordon Selfridge antara orang yang bertipe Pemimpin dan orang yang bertipe Boss.





Seorang bos mempekerjakan bawahannya;

TETAPI seorang pemimpin mengilhami mereka.



Seorang bos mengandalkan kekuasaannya;

TETAPI seorang pemimpin mengandalkan kemauan baiknya.



Seorang bos menimbulkan ketakutan;

TETAPI seorang pemimpin memancarkan kasih.



Seorang bos mengatakan AKU ;

TETAPI seorang pemimpin mengatakan KITA.



Seorang bos menunjuk siapa yang bersalah;

TETAPI seorang pemimpin menunjuk apa yang salah.



Seorang bos tahu bagaimana sesuatu dikerjakan;

TETAPI seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya



Seorang boss menuntut rasa hormat;

TETAPI seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat.



Seorang bos berkata PERGI !!! ;

TETAPI seorang pemimpin berkata MARI KITA PERGI !



Maka jadilah anda seorang Pemimpin dan bukan seorang Boss.



Leadership is the art of getting someone else to do something that you want because he wants to do it..



Dengan membaca artikel di atas,saya berharap bahwa siapapun yang berkeinginan menjadi pemimpin,supaya betul betul menyiapkan sikap dan mental untuk menjadi seorang pemimpin,bukan BOS!Kalau saat ini sudah menjadi seorang pemimpin,saya sarankan ambillah waktu,untuk sejenak merenungkan dan introspeksi diri,apakah anda sudah menjadi seorang pemimpin atau menjadi seorang BOS??Kalau anda masih bersikap dominan sebagai seorang BOS,sebaiknya segera merubah diri,supaya anda bisa MEMBANGKITKAN RASA HORMAT ORANG LAIN,MEMBERIKAN PELAYANAN DARI KASIH YANG TULUS,TIDAK MENIMBULKAN KETAKUTAN TETAPI MEMANCARKAN KASIH.



Silakan memilih..mau melakoni peran yang mana dan lebih terhormat yang mana??Jadi PEMIMPIN kah atau jadi BOS??Mangga atuh...



Semoga kita semua bisa memulai bersikap dan berperilaku sebagai seorang PEMIMPIN dengan menjadi pemimpin bagi diri kita sendiri,bagi rumah tangga/ keluarga kita,dan di tempat kerja kita.



Bandung,19 Januari 2011.

Minggu, 02 Januari 2011

ADA ASPEK LAIN YANG JAUH LEBIH PENTING.

Salah satu sumber kecemasan orang tua adalah pemikiran bahwa anak anak mereka tidak begitu patuh dan berbakti.Kadang kadang orang tua khawatir anak anak mereka akan mengabaikan mereka ketika usia senja itu tiba.Ada juga kekhawatiran orang tua,kalau anak anak sampai salah pergaulan,lalu membuat malu dan meresahkan masyarakat serta mencemarkan nama baik keluarga.



Biasanya cinta orang tua lebih besar dari cinta seorang anak.Namun yang perlu di ingat orang tua tidak bisa mengharapkan anak anak yang belum dewasa dan berpengalaman untuk menjadi berbakti dan mengasihi sebesar kasih orang tua.Anak anak yang belum dewasa belum menyadari nilai nilai menjadi orang tua dan memberikan kasih sayang seperti orang tua.



Beberapa kasus bisa terjadi di mana orang tua telah memberikan segala yang terbaik dalam mendidik anak anaknya,tetapi semua usaha ini seperti sia sia terhempas angin akibat sifat pembangkang dan keras kepala anak anak mereka.Cukup banyak anak anak bermasalah terlahir dari keluarga baik baik.Namun orang tua tak perlu bersedih dan merasa gagal,selama sudah melakukan yang terbaik untuk anak anak mereka.Dalam keadaan seperti ini orang tua harus tetap mengasihi anak anaknya dan memgembangkan pengertian untuk mengubah apa yang bisa di ubah dan menerima apa yang tidak bisa di ubah.



Ada juga orang tua yang menuntut banyak dari anak anak mereka yang telah berkeluarga,yang mempunyai masalah mereka sendiri,dan menanggung tekanan yang cukup berat dalam masyarakat.Terkadang ada orang tua yang mengeluh bahwa anak anak mereka yang telah berkeluarga kurang perhatian pada mereka,bahkan di anggap tidak tahu berterima kasih.Ini adalah pandangan yang keliru dan bisa merenggangkan hubungan anak dan orang tua.Tetapi jika orang tua tetap bersikap bijak dan mengembangkan pola pikir positif serta tetap tenang,tidak akan ada salah paham dengan anak anaknya.Situasi seperti ini akan membawa rasa kedekatan dan pengertian yang lebih besar antara orang tua dan anak anaknya.Dengan demikian tercipta suasana yang penuh kehangatan dan keharmonisan serta hubungan tetap terjaga dengan baik.



Salah satu yang paling menyedihkan dalam masyarakat modern kurangnya kasih sayang orang tua yang sangat di butuhkan oleh anak.Hubungan yang kurang harmonis antara ayah dan ibu,sehingga sering bertengkar,hal ini akan mengakibatkan rasa sangat tidak nyaman pada anak.Bahkan kasus perceraian orang tua dapat berdampak sangat buruk pada anak,jika tidak ada penyelesaian yang baik.



Ketika sepasang insan menikah,selain siap untuk menjadi istri atau suami,yang terpenting adalah menyiapkan diri untuk menjadi orang tua yang bijak dan baik,bahkan rela berkorban bagi anak anak yang nantinya akan di lahirkan.Persiapan yang terpenting adalah:Orang tua harus bertanggung jawab agar anaknya tidak hanya tercukupi secara materi tapi ada aspek lain yang lebh penting yaitu ASPEK SPIRITUAL DAN PSIKOLOGIS.



Pemenuhan kebutuhan materi adalah penting,tetapi jauh lebih penting lagi memberikan kasih sayang dan perhatian serta rasa nyaman pada anak.Hindarilah pertengkaran dan konflik suami istri yang dapat mengganggu perkembangan psikis seorang anak.Banyak kita jumpai orang tua dari situasi ekonomi kurang mampu dan juga keadaan di mana anak di besarkan oleh orang tua tunggal,namun mereka berhasil membesarkan anak anaknya dan menghantar anak anak mereka ke gerbang kesuksesan dalam berbagai hal.Sebaliknya,banyak keluarga kaya dan utuh yang mampu menyediakan semua kenikmatan yang bisa di beli,tapi tak mampu menyediakan kasih sayang dan perhatian serta tak mampu untuk memberikan rasa nyaman pada anak dari segi psikis.Anak anak seperti itu akan tumbuh dalam keadaan perkembangan moral dan psikologis yang terhambat.



Saya pribadi sebagai orang tua dari kedua putra yang beranjak dewasa,selalu terus menerus belajar dan berjuang untuk menjadi orang tua yang bijak dalam menghantarkan kedua putra saya menjadi anak yang sukses dalam berbagai hal.Dan saya tidak menjadikan anak saya sebagai aset dan program untuk balas budi,karena sudah menjadi kewajiban semua orang tua lah untuk bertanggung jawab penuh pada anak tanpa mengharapkan balasan.Saya hanya ingin kedua putra saya tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati,memiliki kepekaan,pribadi yang tangguh,punya pendirian serta punya daya juang yang tinggi,tidak gampang menyerah,jujur serta mengandalkan Tuhan.Seperti harapan semua orang tua di belahan dunia manapun,yang menginginkan kesuksesan bagi anak anaknya dalam segala hal,itu pula yang saya inginkan.Dan saya yakin semuanya akan di berkati oleh Tuhan.Amin..

Sabtu, 01 Januari 2011

TETAP MENGAMPUNI WALAUPUN RASANYA MAKIN MENYAKITKAN

Menutup tahun ini dengan kegiatan dan rutinitas yang tidak terlalu berubah dari tahun ke tahun.Seperti tahun tahun sebelumnya,makan malam bersama kedua putraku,namun kali ini aku memasak sendiri menu masakan Italia kesukaan anak anakku,malamnya kami keluar hanya untuk membeli durian buah favorit keluargaku,kemudian putra bungsuku pergi untuk menutup tahun bersama teman teman kuliahnya.Aku dan si sulungku memilih untuk pulang ke rumah.Dan si sulungku main game online dari rumah bersama teman temannya.Sedangkan aku membuka laptop,browsing berita dan membalas beberapa email.buka facebook sebentar,kemudian lanjut nonton film kesukaanku,film film lucu tentunya...



Karena aku sudah hapal betul dengan kebiasaan burukku yang tak pernah hilang,selalu dan selalu ketiduran di sofa,maka sebelum aku terlelap,ku bersihkan muka,seperti biasa memakai cream malam,berdoa,dan tidak ada doa khusus untuk menutup tahun.Doa yang terungkap adalah doa doa rutinitas biasa.Dan betul saja dalam hitungan menit aku sudah terlena dengan TV dan laptop yang menyala.Sesekali aku mendengar dentuman kembang api di luar rumah.Tapi "dewa tidur"seolah olah berpihak padaku,dengan tenangnya aku tidur lagi...lanjuttttt...



Tepat jam dua belas malam,putra sulungku keluar dari kamar untuk mengucapkan selamat tahun baru dan memelukku.Dalam keadaan setengah sadar dan "roh" terasa belum terkumpul,ku sambut salam dan peluk hangat putraku sambil berucap:"hahh dah tahun baru lagi ya?,Met tahun baru juga ya nak..adek belum pulang ya?"Tanpa menghiraukan jawaban putraku,aku beranjak menuju kamar,sejenak aku melihat hp,ada beberapa sms masuk,tak ada niatku untuk membacanya,karena mataku gak bisa diajak kerja sama alias ngantuk berat...tidur..lanjutttttt..



Kurang lebih jam 02.00 subuh putra bungsuku tiba di rumah,antara sadar dan tidak aku jawab ucapan selamat tahun baru putra bungsuku dalam keadaan teler abisss..ngantuk banget..lanjut lagi..tidurrrr..



Keesokan harinya di awal 2011,aku lah penghuni rumah yang bangun paling awal(karena tidur paling awal kali),yang pertama aku lakukan adalah membuka hp,membaca beberapa sms dan membalasnya.Kemudian juga mengirimkan beberapa sms untuk teman teman khusus.



Ada satu sms dari seorang teman baik yang akan bercerai dari istrinya,yang menurutku perceraian mereka adalah hadiah Natal terburuk untukku.Kedua pasangan ini adalah sahabatku,entah kenapa perceraian ini harus terjadi karena hal hal yang di luar logika.Sangat di sayangkan,berbagai cara aku lakukan agar mereka bersatu kembali,bahkan aku minta konseling saja pada orang lain,tapi mereka mengatakan mantap memilih aku,dan banyak saran saran dan pengalaman yang ku bagi pada mereka.sempat mereka"gencatan senjata"dan mengajukan beberapa syarat dan keinginan dari masing masing pihak sesuai anjuranku.tetapi karena ada hal hal yang di luar logika yang tak bisa diterima oleh sang suami,maka akhirnya perceraian adalah yang terbaik dari yang terburuk.Amat sangat di sayangkan!Ada rencanaku untuk mediasi dengan sang istri kembali,mencoba memberi pandangan bahwa banyak dampak buruk dari akibat sebuah perceraian terhadap anak,apabila kita tidak mampu menjelaskannya dengan baik dan memberikan alasan yang tepat,apalagi di luar logika seperti kasus pasangan ini.Putra bungsuku bertanya padaku:"mami berani bertanya dan menyadarkan tante itu dari hal hal yang di luar nalar dan sangat sulit untuk di terma,sementara tante itu sudah sangat patuh pada paham dan aliran yang dia ikuti"Jawabku:"mencoba lagikan tidak salah,niat yang baik pasti akan di berkati oleh Tuhan,mami yakin itu"



Dan singkat cerita sms sang suami,membuat aku merenung,ada simpati yang dalam dan tekad dariku untuk mencari celah yang bisa menyelamatkan rumah tangga mereka sebelum surat cerai benar benar keluar..



Inilah sebaris terakhir sms sang suami.."Tetap mengampuni walaupun rasanya makin menyakitkan"

Sulit memang..tapi kalau di niatkan pasti bisa..



Bandung 1 Januari 2011..