Minggu, 31 Juli 2011

DAMAI DI HATI...

Hidup yang damai, bahagia dan berkecukupan, tidak mungkin tercapai jika kita menghabiskan waktu dan energi untuk memelihara luka batin karena dendam, sakit hati, kemudian bersengketa/berseteru. Untuk dapat hidup damai kita mesti meninggalkan segala macam sengketa. Hati yang terbebas dari sengketa semacam itu akan menghasilkan wacana kebahagiaan.Sehingga kita dapat damai menjalani kehidupan ini, dan akan menimbulkan dampak yang baik bagi kehidupan kita pribadi, keluarga dan masyarakat pada umumnya.

Bukan hal yang gampang untuk punya kerendahan hati menerima perlakuan tak nyaman, ketidakadilan, kekasaran yang dilakukan orang lain terhadap kita. Tapi kalau kita hidup dengan rasa sakit, akibatnya kita tak mampu mengendalikan pikiran kita dan itu akan berdampak buruk terhadap kondisi fisik psikis. Pada akhirnya kondisi ini akan membangkitkan kegelisahan dan tekanan yang berkepanjangan.

Dengan mengembangkan keterpusatan pikiran, dengan kemampuan untuk menenangkan pikiran yang selalu dihantui oleh rasa sakit/dendam, kita dapat membebaskan diri kita dari perasaan ini dengan berdamai dengan diri sendiri, memberikan ruang di hati untuk memaafkan , kemudian pelan-pelan menerima kenyataan dari masalah yang kita hadapi, sambil menata kembali hidup dan berpikir bahwa hidup ini harus terus berlanjut dan jauh lebih baik dari sebelumnya serta menjadikan segala yang telah terjadi sebagai pembelajaran hidup untuk lebih berhati-hati dan takkan terulang lagi. Jika hal ini kita lakukan, maka KEDAMAIAN BATIN dan KESEJAHTERAAN JASMANI yang kita dapatkan.

Dari pembelajaran hidup, jelaslah bahwa kemenangan sejati takkan pernah dicapai dengan kekerasan, sukses tak pernah diperoleh dengan perselisihan, kebahagiaan tak pernah dialami melalui niat buruk, kedamaian tak pernah dicapai dengan penumpukan kekayaan dan kekuasaan duniawi. Kedamaian diperoleh dengan membiarkan berlalu sifat mementingkan diri sendiri.

DAMAI DI HATI menaklukkan semua kekuatan jahat. Damai juga membantu kita mempertahankan PIKIRAN YANG SEHAT dalam menjalankan dan melakoni hidup ini.

Sabtu, 30 Juli 2011

HIDUP INI BERAYUN LAKSANA PENDULUM..


Ketika banyak hal tak dapat dipahami...
Ketika ada tanya yang tak pernah dapat jawaban..
Ketika banyak keinginan tak sesuai kenyataan..
Saat itulah terlintas " kenapa kesulitan ini terasa sangat berat?"

Di dalam hidup ini takkan luput dari masalah..
Masalah dan kesulitan akan menjadi bagian dan bingkisan hidup manusia..
Hidup berayun laksana pendulum..
Menuju keadaan yang enak..kemudian tidak enak..

Senang..gembira..sedih..susah..silih berganti..
Bahkan ada situasi di mana semua seperti buntu..
Sungguh keadaan yang sangat ingin dihindari..
Terkadang membuat nyaris tak mampu lagi untuk berpikir..

Adalah menyiakan waktu, berkutat dengan masalah dan rasa sakit..
Membawa luka ke dalam pikiran..dan menderita bersama pikiran yang demikian..
Melekat pada rasa sakit karena pengkhianatan..penolakan..
Tidakkan lebih baik melepaskan pikiran seperti itu? Dan menyadari bahwa hidup ini harus terus berlanjut..

Pahamilah ada cara untuk melepaskan diri dari kesulitan hidup ini..
Tak ada yang dikutuk untuk menderita seumur hidup..
Kecuali kita sendiri yang menghendakinya..
Sadarilah segala masalah ada sebabnya..dan ada jalan keluarnya..

Hidup dengan rasa sakit, dan dendam..
Sama dengan memelihara luka batin, dan penghancuran diri..
Menghilangkan luka, dan rasa sakit sekaligus tak mungkin..
Namun mengikisnya perlahan dan seiring waktupun akan luruh..

Mungkin juga tak mampu untuk melupakan rasa sakit..dan memberi MAAF..
Tapi apalah susahnya menyisakan di relung hati..
Suatu tempat di mana: YA..aku maafkan..Hidupku harus terus berlanjut..

Bukan hal yang gampang memberi maaf dan meminta maaf dengan ikhlas..
Tapi kalau itu dilakukan hidup ini terasa ringan..
Kalaulah melupakan rasa sakit itu tak mungkin..tapi meminimalisir dampak buruknya, ITU YANG PENTING!!

Jadi...
Bukan orangnya yang membedakan seorang yang bijak dari yang tidak bijak, melainkan caranya ia mnghadapi masalah..

Karena Hanya Itulah Jawabannya..

Diteriknya panas..
Ku lepas pandang..
Ke arah tak tebatas..
Pandang itu berhenti pada sosok mungil tapi lusuh...

Ya..seorang anak kecil..balita tepatnya..
Seperti tak ber_ Ibu, tak ber_Ayah..
Langkahnya gontai..
Wajahnya memelas..

Dihampirinya setiap kendaraan yang berhenti dilampu stopan..
Tangannya menengadah..
Dari mulut mungilnya, dia bernyanyi dengan suara tak jelas..
Tak bernada..tak berirama..

Memekakkan telinga..
Namun menimbulkan rasa iba..
Tapi logika bicara..
Kalau kuberi ia uang..aku tak mendidiknya..

Dan jalanan akan jadi tempat favorit untuknya..
Bukan hanya untuknya mencari uang,
Tetapi mungkin rumah pertama baginya..
Ah..jangan biasakan memberi mereka uang..Jerit batinku!

Diapun berlalu dari hadapanku..
Kembali ke sudut jalan itu..
Dan para pengendara lain, hanya melempar pandang kepadanya..
Dengan mimik iba dan seakan berucap:" Kemana ya orangtuanya, koq tega ?"

Ya..karena orangtuanya tegalah balita itu ada di jalan..
Begitu kataku dalam hati..
Tak ada gunanya mempertanyakan lagi..
Karena hanya itulah jawabannya..

HATI KAMI BICARA...

Nun jauh dari seberang sana..via udara..
Terdengar suara yang cukup keras, namun tak jelas kalimatnya..
Suara itu adalah suara seorang gadis cantik berusia 15 tahun..
Beberapa menit kami bicara,
Dengan tak saling memahami..
Aku tak mengerti kalimat yang keluar dari ucapannya..
Bahkan dia pun tak punya kemampuan untuk mendengar ucapanku..
Dia terlahir "istimewa" dengan "berkebutuhan khusus"..
Sejak lahir dia tunarungu..
Dan dia adalah keponakanku..putri abangku..
Terlahir cantik, wajah perpaduan " Mongoloid India"
Berhidung mancung, bermata agak sipit..

Kami saling menyayangi,
Sejak kecil ia dekat denganku,
Sekalipun fisik kami berjauhan, kami saling mengingat..
Ya..dan itu berlanjut sampai kini..
Biasanya kalau sms nya tak segera ku balas dia akan menelpon..
Itu juga yang terjadi sore tadi..
Sms yang berbunyi:" Tante apa kabar? Rini sayang rindu tante, balas..
Karena ada kegiatan lain, tak segera ku balas sms tsb..
Dan berderinglah hp ku..

Rasa haru menyergap tubuhku,
Ketika mendengar suara tak jelas itu..
Tak kupahami kalimat yang keluar dari mulut mungilnya..
Dan ku tahu dia pun tak mendengar suaraku..
Ah...tergenang air dipelupuk mataku..
Nyaris menetes..
Lalu ku katakan:" kita sms an aja ya "
Ku tutup telpon, dan kuketik sms untuknya...
Aku mengatakan bahwa aku juga rindu padanya..
Dan balasanpun aku terima:" Rini rindu banget tante..I love you banyak "
Begitulah ciri khas bahasanya,
Dan sms seperti ini sangat sering ku trima darinya..
Satu hal yang sangat ku syukuri, Rini gadis cantik itu..
Amat beruntung terlahir dari orangtua yang sangat peduli padanya..
Dengan materi tidak berkelebihan, namun cukup..
Dan ku tahu juga, bahwa gadis ini sangat menyayangiku,
Itulah yang sering dia katakan pada orangtuanya, tentu saja dengan bahasa isyarat..

Beberapa kali ibunya mengungkapkan padaku..
Bahwa dia mencemaskan masa depan putrinya..
Bahkan menitipkan putrinya padaku, jika terjadi sesuatu..
Dan selalu kuyakinkan, bahwa semua akan baik-baik saja..
Tuhan tidak akan mencobai, melebihi kemampuan kita untuk menerima..
Saya pribadi akan selalu ada untuk Rini..

Rini dan aku..
Sangat sulit untuk berkomunikasi via telpon..
Hanya kalimat-kalimat singkat melalui sms lah wujud komunikasi kami..
Bahkan saat jumpapun, aku belum terlalu paham bahasa isyarat yang digunakannya..
Kami saling bertukar pandang dan senyum..
Namun ku tahu..
Hati kami sangat dekat..kalimat I love you nya untukku adalah tulus..
Kerinduannya padaku, adalah kerinduan yang dalam..
Ketika kami berjumpa, pelukan dan belaian lembutku pada rambutnya..
Sanggup membuatnya tak mau melepaskan pelukannya dibadanku..
Rini My Princess, I love you..itulah ucap dan tulisku untuknya..

Sms terakhir yang kutrima darinya tadi mengatakan,
Kalau dia akan mengirimkan fotonya untukku,
Foto dia di sebuah surat kabar daerah, sebagai anak tunarungu yang berprestasi..
Rini sangat suka memotret..
Dan dunia fotografi lah yang membawanya kepada prestasi..
Aku bangga padamu nak, kau putri abangku, namun kau juga kuanggap sebagai putriku..

Dan jarak bukanlah halangan untuk kami saling menyayangi..
Hati kami bicara..
Rasa dan asa kami tak pernah pudar..
Dan takkan lekang dimakan waktu..

Jumat, 29 Juli 2011

AWAL MULA KISAH CIMOT SI ORANG UTAN IMUT

CIMOT, demikianlah namanya..
Dia dilahirkan di hutan rimba Kalimantan Barat..
Hutan yang masih " perawan "
Hutan dengan pepohonan yang rindang dan teduh..
Ditingkahi dengan musik alami dari suara binatang hutan lainnya..

CIMOT..terlahir dari pasangan orang utan dewasa yang saling mencintai..
Terlahir dengan sehat dan sempurna..
Kehadirannya disambut dengan sukacita oleh kedua orangtuanya..
Bahkan alampun bergembira..
Karena penghuni hutan bertambah satu...

CIMOT, lahir dalam segala kesahajaan..
Namun kehadirannya sungguh diharapkan dan dinanti-nantikan..
Dia diharapkan tumbuh menjadi orang utan dewasa,yang kelak bisa terlepas dari perbudakan yang dilakukan oleh manusia..
Dibawa keluar seenaknya dari habitat aslinya, serta diperjual belikan pula...
Hmmmm...manusia tamak!

Singkat cerita..dalam bulan-bulan pertama kehidupan CIMOT semua berjalan lancar-lancar saja..
Cimot, seperti layaknya anak orang utan lainnya, tumbuh, bermain, belajar beradaptasi dengan alam..
Disusui oleh ibunya, bergelayut dengan manja dibadan ibunya...
Belajar berjalan, berpindah dari dahan yang satu ke dahan yang lainnya..
Semua terasa damai dan nyaman-nyaman saja..

Sampai suatu ketika semua berubah...
Hari itu...ke dalam hutan yang tenang dan damai itu..
Masuklah beberapa manusia yang bermaksud mencari bayi orang utan untuk diperjualbelikan..
Dan apa yang terjadi???
CIMOT salah satu bayi yang diambil paksa dari ibunya..

Cimot pun dibawa..
Tak ada yang bisa menolongnya..
Tangisan dan teriakan ibunya...pelan-pelan menghilang dibelakang..
Tenaga Cimot terlalu lemah untuk melawan dan melepaskan diri..
Kemudian Cimot dibawa ke si pembeli..

Dan kisah selanjutnya Cimot akan dipelihara oleh sebuah keluarga yang sangat menyayangi binatang..
Keluarga itu mempunyai seorang putri tunggal yang bernama NANA..
Nana lah yang kelak akan membantu Cimot menemukan orangtuanya..
Bagaimanakah kisah selanjutnya???
Seru...dan akan kubuat berseri..

Jumat, 22 Juli 2011

JANGAN BIARKAN ANAK TERLUKA OLEH SIKAP DAN UCAPAN KITA..

Anak kecil sangat peka rasa dan cenderung mengikuti nalurinya, misalnya pada saat ia sedang menikmati atau melakukan sesuatu, dan hal itu tidak berkenan dihati orangtuanya..lalu kemudian dari mulut orang tua..terlontar kata-kata yang keras dan kasar, sehingga melukai hati anak.Dan anak tentu saja ingin hidup dalam suasana yang penuh kasih sayang, anak perlu mendengar pesan bahwa ia baik dan beres, tetapi terkadang pesan tidak baik dan beres sering ia terima, akibatnya keaslian anak itu semakin tersembunyi.Pada akhirnya anak akan tampil seperti yang diinginkan orang-orang dewasa di sekitarnya.Tanpa kita sadari kita telah membatasi perkembangan diri anak, sebagaimana ia telah diciptakan Tuhan.


Luka yang terjadi karena perlakuan atau perkataan kasar adalah ibarat lubang di dalam hati, dan ini adalah sesuatu yang seharusnya TIDAK BOLEH ADA! Penolakan yang sering terjadi dari pihak orang tua akan mengakibatkan penolakan anak terhadap dirinya, dan jika hal ini terjadi berulang kali..akan mengakibatkan anak merasa dirinya tidak berharga. Dampak yang terbesar jika anak sering dipermalukan, seumur hidup ia akan membawa perasaan malu diri.Sering kali kita menginginkan anak berkata, bertindak seperti yang kita mau, tanpa kita sendiri bertanya apa yang menjadi keinginannya.Tugas kita sebagai orang tua sebetulnya hanya mengarahkan anak, bukanlah mendikte, ataupun mencela.


Janganlah sampai menimbulkan luka batin pada anak dan jika hal itu sampai terjadi..efeknya adalah akan terjadi guncangan yang sangat berat bagi anak dan akan menimbulkan luka yang sangat dalam! Apalagi jika ditambah dengan pengalaman-pengalaman serupa..luka itu semakin diperdalam. Dan yg lebih parah lagi jika itu menimpa anak yang masih kecil, ia tidak mampu dan tidak berdaya untuk membalas apalagi untuk membela diri. Perasaan tersinggung dan terluka tak berani ia ungkapkan secara tuntas, apalagi disertai luapan emosi yg sepadan. Sangat menyakitkan manakala anak harus memendam, menekan, dan menahan segala perasaannya. Yang harus kita ingat adalah luka dihati anak akan mempengaruhi pola berelasi dan bereaksi.


Anak mau dekat, mau di sayang, mau diterima apa adanya, tanpa harus dibandingkan dengan saudaranya maupun orang lain, ia ingin selalu ada di hati kita. Melalui sentuhan, belaian lembut yang amat membahagiakan, serta tutur kata yang bijaksana. Dan jika itu yang kita lakukan maka, anak akan merasa sungguh dicintai dan diterima apa adanya. Setiap anak adalah pribadi yang unik..Cara memperlakukan tiap anakpun tidaklah sama, oleh sebab itu..bagi para orangtua dan pendidik...KENALILAH KARAKTER ANAK.


Jadikanlah anak-anak kita anak yang ceria, gembira, kreatif, dan jujur serta bermoral, tidak gampang menyerah, apalagi putus asa dan tentunya anak- anak yang takut akan Tuhan! Mari kita menciptakan dan menyuburkan ladang yang kreatif melalui pembinaan anak-anak dan remaja. Dan selayaknyalah kita memberi contoh melalui perkataan dan perbuatan. Dan TELADAN adalah cara mendidik yang terbaik..


Apapun status kita, menikah ataupun tidak, mempunyai anak kandung ataupun anak angkat, kita tetap dapat meneruskan SIKAP-SIKAP dan NILAI- NILAI LUHUR ke dalam hati dan pribadi setiap anak.Semoga sukacita melimpah dalam kita menjalankan tugas sebagai orangtua dan pendidik serta orang dewasa pada umumnya.


Bandung, 22 Juli 2011...


Tulisan ini aku dedikasikan untuk seluruh anak Indonesia dalam rangka memperingati HARI ANAK yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2011.