Jumat, 19 Juli 2013
Minggu, 30 Juni 2013
Kupandangi Langit Malam.
Senja merangkak perlahan,
menyongsong datangnya malam..
Gelap pun tiba..
Dari ketinggian gedung aku melepas pandang,
di kejauhan tampak kendaraan hiruk pikuk,
berseliweran di jalanan yang cukup lengang..
sorot lampu menerangi malam bak bintang di langit nan luas..
Kudongakkan kepala,
kulepas pandang ke langit nan bebas...
Tak tampak bintang di sana..
Hanya awan putih berarak perlahan..
Dalam hatiku, aku bertanya : "Kemanakah bintang-bintang yang biasa menghiasi langit?"
Dan bulan juga tak nampak..
Ah..pikirku..
mereka pasti bersembunyi di balik awan,
Enggan menampakkan diri, walau sejenak..
Tak mengapa, pikirku..
angin malam yang bertiup lembut ini,
sudah cukup menyejukkan jiwa..
menghantarkan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta..
atas nafas kehidupan yang masih diberikan..
atas keagungan alam semesta ini..
Dalam benakku terpikir,
mungkin esok lusa, bintang dan bulan akan muncul..
berkelip dan bersinar, menerangi malam,
menghantarkan penghuni alam semesta menghabiskan malam, menyongsong pagi ..
Terima kasih Tuhan atas hari ini..gumamku
menyongsong datangnya malam..
Gelap pun tiba..
Dari ketinggian gedung aku melepas pandang,
di kejauhan tampak kendaraan hiruk pikuk,
berseliweran di jalanan yang cukup lengang..
sorot lampu menerangi malam bak bintang di langit nan luas..
Kudongakkan kepala,
kulepas pandang ke langit nan bebas...
Tak tampak bintang di sana..
Hanya awan putih berarak perlahan..
Dalam hatiku, aku bertanya : "Kemanakah bintang-bintang yang biasa menghiasi langit?"
Dan bulan juga tak nampak..
Ah..pikirku..
mereka pasti bersembunyi di balik awan,
Enggan menampakkan diri, walau sejenak..
Tak mengapa, pikirku..
angin malam yang bertiup lembut ini,
sudah cukup menyejukkan jiwa..
menghantarkan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta..
atas nafas kehidupan yang masih diberikan..
atas keagungan alam semesta ini..
Dalam benakku terpikir,
mungkin esok lusa, bintang dan bulan akan muncul..
berkelip dan bersinar, menerangi malam,
menghantarkan penghuni alam semesta menghabiskan malam, menyongsong pagi ..
Terima kasih Tuhan atas hari ini..gumamku
Senin, 17 Juni 2013
Hadiah Terindah, Anugerah Terbesar
Tanggal sembilan belas Juni,
Dua puluh empat tahun yang lalu ketika kau lahir putra bungsuku,
Malaikat bernyanyi untukmu..
Nyanyian itu bergaung dalam air mata haru dan bahagiaku..
Melihat wajahmu yang polos, suci tanpa noda, mencuri hatiku, melegakan perasaanku..
Beruntai-untai kuucapkan syukur kepada Yang Maha Pencipta..
Kami membawamu pulang..
Dan memberimu nama, "Altobelino Enriko Verano"
Hadiah terindah dari Sang Maha Pencipta..
Anugerah terbesar di hidup kami, ayah dan ibumu ..
Hati-hati aku membaringkanmu di ranjang yang telah lama kami siapkan untukmu..
Kucium keningmu, bayi mungilku, bayi tampanku..
Malam-malam aku terbangun menyusui dan mengganti popokmu..
Lelah dan penat tak terasa..berayun-ayun kita bersama..
Menghabiskan malam, terlelap, menyongsong pagi..
Waktu bergulir, menguntai begitu banyak peristiwa penting di hidup kita..
Kau tumbuh besar, menjadi dewasa..
Menyelesaikan studimu dengan predikat terbaik..
Kau Sarjana Elektro ku, lulusan dari universitas ternama di negeri kita..
Betapa aku bangga padamu..
Kini kau meniti karier, belajar menjadi seorang profesional dibidangmu..
Ibu tahu, perjalananmu masih panjang..
Masa depanmu masih terbentang luas..
Karena itulah tak putus-putusnya doa ibu untukmu..
Untuk segala yang terbaik..
Ibu tak minta kau lepas bebas dari segala masalah,
Tapi yang ibu minta daya tahan, kekuatan fisik dan mental bagimu,
Pendampingan Tuhan untukmu, agar kau tak gampang menyerah, apalagi berputus asa..
Agar kau tak terombang -ambing di tengah badai dunia yang terkadang menakutkan..
Ibu percaya Tuhan akan selalu menjagamu, andalkanlah Dia nak..
Ibu berjanji, takkan menuntut banyak darimu, termasuk soal urusan jodoh dan menikah..
Asal itu baik, tidak merugikan dirimu dan orang lain..jalani saja..
Apapun itu, asal niat kita baik..Tuhan akan senantiasa merestui dan memberkati..
Nak. ibu menulis untaian-untaian kalimat untukmu,
dari hatiku yang paling dalam..yang kau miliki..
Di hari Ulang Tahunmu ini..
Ibu mau mengingatkanmu, bahwa di mana ibu hidup,
ibu akan selalu menjadi rumah yang damai bagimu ..
Ibu akan menjadi kemah doa untuk kebahagiaanmu, kesehatanmu, panjang umur, sukses dan bahagia..
Kehidupanmu diciptakan dalam cinta kami orangtuamu..
Tak ada kesalahan yang harus kaupikul..
untuk kami orangtuamu yang tak dapat hidup bersama..
Ibu dan ayah berjanji akan selalu ada untukmu..
Ketika ibu sakit beberapa bulan yang lalu..
Kau selalu ada untuk mendampingi dan menguatkan ibu..
Kau dan abangmu berjuang mengatasi biaya yang begitu besar untuk perawatan dan kesembuhan ibu..
Terima kasih yang tak terhingga dari ibu untuk kesetiaan dan bakti kalian berdua..
Tuhan yang akan membalas semua kebaikanmu dan abangmu..Amin..
Hari ini tepat dua puluh empat tahun usiamu ..
saat kusuapkan mie ulang tahun ke mulutmu,
Ketahuilah bahwa, " Ibu bersamamu, kita akan selalu menjadi sahabat"
Kaulah sahabat terbaikku, nyawaku, malaikatku..
Kaulah perwujudan cinta kasih Tuhan untukku..
Tuhan akan selalu menjagamu nak,
memanjangkan umurmu, memberimu kesehatan, kesuksesan & kebahagiaan..Amin..
I love you my son..^_^
Dua puluh empat tahun yang lalu ketika kau lahir putra bungsuku,
Malaikat bernyanyi untukmu..
Nyanyian itu bergaung dalam air mata haru dan bahagiaku..
Melihat wajahmu yang polos, suci tanpa noda, mencuri hatiku, melegakan perasaanku..
Beruntai-untai kuucapkan syukur kepada Yang Maha Pencipta..
Kami membawamu pulang..
Dan memberimu nama, "Altobelino Enriko Verano"
Hadiah terindah dari Sang Maha Pencipta..
Anugerah terbesar di hidup kami, ayah dan ibumu ..
Hati-hati aku membaringkanmu di ranjang yang telah lama kami siapkan untukmu..
Kucium keningmu, bayi mungilku, bayi tampanku..
Malam-malam aku terbangun menyusui dan mengganti popokmu..
Lelah dan penat tak terasa..berayun-ayun kita bersama..
Menghabiskan malam, terlelap, menyongsong pagi..
Waktu bergulir, menguntai begitu banyak peristiwa penting di hidup kita..
Kau tumbuh besar, menjadi dewasa..
Menyelesaikan studimu dengan predikat terbaik..
Kau Sarjana Elektro ku, lulusan dari universitas ternama di negeri kita..
Betapa aku bangga padamu..
Kini kau meniti karier, belajar menjadi seorang profesional dibidangmu..
Ibu tahu, perjalananmu masih panjang..
Masa depanmu masih terbentang luas..
Karena itulah tak putus-putusnya doa ibu untukmu..
Untuk segala yang terbaik..
Ibu tak minta kau lepas bebas dari segala masalah,
Tapi yang ibu minta daya tahan, kekuatan fisik dan mental bagimu,
Pendampingan Tuhan untukmu, agar kau tak gampang menyerah, apalagi berputus asa..
Agar kau tak terombang -ambing di tengah badai dunia yang terkadang menakutkan..
Ibu percaya Tuhan akan selalu menjagamu, andalkanlah Dia nak..
Ibu berjanji, takkan menuntut banyak darimu, termasuk soal urusan jodoh dan menikah..
Asal itu baik, tidak merugikan dirimu dan orang lain..jalani saja..
Apapun itu, asal niat kita baik..Tuhan akan senantiasa merestui dan memberkati..
Nak. ibu menulis untaian-untaian kalimat untukmu,
dari hatiku yang paling dalam..yang kau miliki..
Di hari Ulang Tahunmu ini..
Ibu mau mengingatkanmu, bahwa di mana ibu hidup,
ibu akan selalu menjadi rumah yang damai bagimu ..
Ibu akan menjadi kemah doa untuk kebahagiaanmu, kesehatanmu, panjang umur, sukses dan bahagia..
Kehidupanmu diciptakan dalam cinta kami orangtuamu..
Tak ada kesalahan yang harus kaupikul..
untuk kami orangtuamu yang tak dapat hidup bersama..
Ibu dan ayah berjanji akan selalu ada untukmu..
Ketika ibu sakit beberapa bulan yang lalu..
Kau selalu ada untuk mendampingi dan menguatkan ibu..
Kau dan abangmu berjuang mengatasi biaya yang begitu besar untuk perawatan dan kesembuhan ibu..
Terima kasih yang tak terhingga dari ibu untuk kesetiaan dan bakti kalian berdua..
Tuhan yang akan membalas semua kebaikanmu dan abangmu..Amin..
Hari ini tepat dua puluh empat tahun usiamu ..
saat kusuapkan mie ulang tahun ke mulutmu,
Ketahuilah bahwa, " Ibu bersamamu, kita akan selalu menjadi sahabat"
Kaulah sahabat terbaikku, nyawaku, malaikatku..
Kaulah perwujudan cinta kasih Tuhan untukku..
Tuhan akan selalu menjagamu nak,
memanjangkan umurmu, memberimu kesehatan, kesuksesan & kebahagiaan..Amin..
I love you my son..^_^
Reaksi Spontan.
Suatu siang aku berpapasan dengan seorang bocah laki-laki di depan pintu lift apartemen kami, mungkin berusia sekitar 8 tahun. Kami saling pandang dan melempar senyum. Untuk suatu keperluan akupun bergegas keluar. Sekitar setengah jam aku kembali dan menuju lift. Eh..ternyata bocah itu masih ada juga di depan pintu lift, mondar-mandir kayak strikaan. Akupun menyapanya duluan, "Koq gak naik-naik dari tadi?". Beruntun aku bertanya." Emang mau kemana dek?". Bocah itupun menjawab:" Mau ke atas, tapi aku belum mau naik" Akupun kembali bertanya: " Kenapa?". Gak kenapa-napa, jawabnya. Oooo...gitu ya, celetukku. Tak lama kemudian salah satu pintu lift terbuka, bocah itu menekan tombol naik, akupun masuk sambil mengajaknya untuk ikut masuk juga, tapi jawabnya:" Tante aja duluan, aku gak mau naik lift ini, kata temanku lift yang ini ada hantunya"..Hahhh, yang benar..seruku sambil bergegas keluar dari lift tersebut. Dan reaksiku itu sungguh sangat spontan ( kusadari kemudian, kalau reaksiku itu sebetulnya memalukan ^_^).
Penasaran aku bertanya pada bocah itu," Emang temanmu c'rita apa?" Jawab si bocah, " Temanku pernah dengar suara tangisan bayi, waktu itu dia mau turun dari lantai 21, tapi bayinya gak ada, cuman suaranya aja." Akupun nyeletuk:" Ah.. itu suara bayi benaran dari luar lift kaleee.." Bocah itupun menjawab dengan nada tertawa dan ngeledek aku:" Hahahaha..kalau tahu itu bohongan kenapa tadi tante takut dan keluar lagi dari lift?" Akupun tak mau kalah telak, ku jawab lagi:" Tadi itukan hanya reaksi spontan aja, gak takut koq, hantu itukan gak ada!" Bocah itupun gak mau kalah:" Hantu itu ada koq ". Belum sempat aku menjawab pintu lift lain di depan kami terbuka. Gak mau dianggap gak punya nyali oleh si bocah, aku bergegas masuk ke lift, disusul oleh seorang bapak, lalu kemudian si bocah juga ikut naik. Aku ke lantai 3, si bocah ke lantai 19. Di lift si bocah masih berusaha mempengaruhiku dengan mengatakan:" Tante, saya serius nih, hantu itu ada koq". Kehabisan kata-kata, aku hanya bisa melempar senyum padanya. Dan aku "terselamatkan", dari debat soal hantu dengan si bocah, ketika pintu lift terbuka, akupun bergegas keluar sambil mengatakan:" Dahhhh.."
Sesampai di kamar, aku tersenyum geli membayangkan kebodohanku, sambil menyesali, kenapa juga tadi aku keluar lagi dari lift itu, kena deh. Ketahuan juga kalau aku ini latah dan "sedikit penakut" ..Hehehe..^_^
Malam harinya aku bercerita pada kedua putraku mengenai perjumpaanku dengan si bocah serta pengalamanku siang itu. Putra bungsuku membayangkan si bocah akan berc'rita lagi pada temannya, bahwa dia telah berhasil menakuti seorang ibu.. Semoga saja tidak!^_^
Penasaran aku bertanya pada bocah itu," Emang temanmu c'rita apa?" Jawab si bocah, " Temanku pernah dengar suara tangisan bayi, waktu itu dia mau turun dari lantai 21, tapi bayinya gak ada, cuman suaranya aja." Akupun nyeletuk:" Ah.. itu suara bayi benaran dari luar lift kaleee.." Bocah itupun menjawab dengan nada tertawa dan ngeledek aku:" Hahahaha..kalau tahu itu bohongan kenapa tadi tante takut dan keluar lagi dari lift?" Akupun tak mau kalah telak, ku jawab lagi:" Tadi itukan hanya reaksi spontan aja, gak takut koq, hantu itukan gak ada!" Bocah itupun gak mau kalah:" Hantu itu ada koq ". Belum sempat aku menjawab pintu lift lain di depan kami terbuka. Gak mau dianggap gak punya nyali oleh si bocah, aku bergegas masuk ke lift, disusul oleh seorang bapak, lalu kemudian si bocah juga ikut naik. Aku ke lantai 3, si bocah ke lantai 19. Di lift si bocah masih berusaha mempengaruhiku dengan mengatakan:" Tante, saya serius nih, hantu itu ada koq". Kehabisan kata-kata, aku hanya bisa melempar senyum padanya. Dan aku "terselamatkan", dari debat soal hantu dengan si bocah, ketika pintu lift terbuka, akupun bergegas keluar sambil mengatakan:" Dahhhh.."
Sesampai di kamar, aku tersenyum geli membayangkan kebodohanku, sambil menyesali, kenapa juga tadi aku keluar lagi dari lift itu, kena deh. Ketahuan juga kalau aku ini latah dan "sedikit penakut" ..Hehehe..^_^
Malam harinya aku bercerita pada kedua putraku mengenai perjumpaanku dengan si bocah serta pengalamanku siang itu. Putra bungsuku membayangkan si bocah akan berc'rita lagi pada temannya, bahwa dia telah berhasil menakuti seorang ibu.. Semoga saja tidak!^_^
Senin, 27 Mei 2013
Malaikat Di hidupku
Memiliki keluarga kecil..
Dengan dua putra yang luar biasa baiknya..
Entah sudah berapa banyak kenalan dan saudara yang mengatakan;
Anak-anakmu sangat baik dan perhatian mereka terhadap kamu sungguh luar biasa..
Iya..itulah kenyataannya..
Untuk itulah, tak henti-hentinya aku mengucap syukur..
Kedua putraku adalah anugerah terindah di hidupku..
Mereka adalah perwujudan cinta kasih Tuhan..
Mereka bagaikan malaikat di hidupku..
Mereka segalanya untukku ..
Mereka sangat menyayangiku....
Dan aku..ibu kedua putraku..
Pun tak kalah besarnya menyayangi mereka..
Setiap tarikan nafasku..
Setiap derap langkah kakiku..
Setiap waktu di hidupku..
Kupersembahkan untuk kebahagiaan kedua putraku..
Semangat hidupku dalam menghadapi tantangan apapun..
Tak pernah pudar..
Itu semua karena kehadiran kedua putraku..
Cinta dan sayangku untuk kedua putraku..
Melebihi segalanya di hidupku..
Dalam setiap alunan doaku..
Kepada yang Mahakuasa aku memohon..
Segala yang terbaik untuk kedua putraku..
Juga aku mengatakan pada Tuhan;
Aku tak minta kedua putraku lepas bebas dari segala masalah,
Yang aku minta hanya..
Agar kedua putraku tidak gampang menyerah ataupun berputus asa.
Melainkan selalu mengandalkan Engkau di hidup mereka..
Dampingi kedua putraku ya Tuhan..
Mungkin aku bukan ibu yang sempurna..
Tapi aku sungguh tulus melahirkan dan membesarkan kedua putraku..
Sampai kinipun aku tetap belajar untuk menjadi ibu yang baik untuk kedua putraku, malaikat di hidupku..
Terima kasih Tuhan atas penyertaan-Mu yang sempurna di hidupku dan anak-anakku.
Dengan dua putra yang luar biasa baiknya..
Entah sudah berapa banyak kenalan dan saudara yang mengatakan;
Anak-anakmu sangat baik dan perhatian mereka terhadap kamu sungguh luar biasa..
Iya..itulah kenyataannya..
Untuk itulah, tak henti-hentinya aku mengucap syukur..
Kedua putraku adalah anugerah terindah di hidupku..
Mereka adalah perwujudan cinta kasih Tuhan..
Mereka bagaikan malaikat di hidupku..
Mereka segalanya untukku ..
Mereka sangat menyayangiku....
Dan aku..ibu kedua putraku..
Pun tak kalah besarnya menyayangi mereka..
Setiap tarikan nafasku..
Setiap derap langkah kakiku..
Setiap waktu di hidupku..
Kupersembahkan untuk kebahagiaan kedua putraku..
Semangat hidupku dalam menghadapi tantangan apapun..
Tak pernah pudar..
Itu semua karena kehadiran kedua putraku..
Cinta dan sayangku untuk kedua putraku..
Melebihi segalanya di hidupku..
Dalam setiap alunan doaku..
Kepada yang Mahakuasa aku memohon..
Segala yang terbaik untuk kedua putraku..
Juga aku mengatakan pada Tuhan;
Aku tak minta kedua putraku lepas bebas dari segala masalah,
Yang aku minta hanya..
Agar kedua putraku tidak gampang menyerah ataupun berputus asa.
Melainkan selalu mengandalkan Engkau di hidup mereka..
Dampingi kedua putraku ya Tuhan..
Mungkin aku bukan ibu yang sempurna..
Tapi aku sungguh tulus melahirkan dan membesarkan kedua putraku..
Sampai kinipun aku tetap belajar untuk menjadi ibu yang baik untuk kedua putraku, malaikat di hidupku..
Terima kasih Tuhan atas penyertaan-Mu yang sempurna di hidupku dan anak-anakku.
Sabtu, 25 Mei 2013
Dunia Maya
Dunia maya...
Banyak yang mengatakan seringkali di situ ada kebohongan..
Lain status yang ditulis, lain pula obrolan ke inbox..
Status yang ditulis berbau kerohanian,
Katanya sih lain c'rita dengan obrolan di inbox,
Yang gimana gitu..
Foto profilpun sering dimanipulasi..
Tak sesuai dengan identitasnya..
Menyimpan gambar, foto yang tak pantas, sepertinya biasa..
Tapi ah.. sudahlah semua sudah dewasa, tentu tahu mana yang baik dan tidak..
Pandai-pandainya kitalah menyikapinya..
Dunia maya..
Tak selamanya , tak semuanya palsu..
Banyak juga yang bersikap jujur..
Banyak juga yang menulis status untuk menguatkan dirinya dan orang lain..
Berbagi cerita, berbagi canda, bahkan kadang berbagi duka..
Apapun itu, segala kemajuan teknologi, bila digunakan dengan semestinya akan besar manfaatnya..
Semoga, saya, kamu dan dia, bisa menjadikan kemajuan teknologi sebagai spiritual reminder..
Banyak yang mengatakan seringkali di situ ada kebohongan..
Lain status yang ditulis, lain pula obrolan ke inbox..
Status yang ditulis berbau kerohanian,
Katanya sih lain c'rita dengan obrolan di inbox,
Yang gimana gitu..
Foto profilpun sering dimanipulasi..
Tak sesuai dengan identitasnya..
Menyimpan gambar, foto yang tak pantas, sepertinya biasa..
Tapi ah.. sudahlah semua sudah dewasa, tentu tahu mana yang baik dan tidak..
Pandai-pandainya kitalah menyikapinya..
Dunia maya..
Tak selamanya , tak semuanya palsu..
Banyak juga yang bersikap jujur..
Banyak juga yang menulis status untuk menguatkan dirinya dan orang lain..
Berbagi cerita, berbagi canda, bahkan kadang berbagi duka..
Apapun itu, segala kemajuan teknologi, bila digunakan dengan semestinya akan besar manfaatnya..
Semoga, saya, kamu dan dia, bisa menjadikan kemajuan teknologi sebagai spiritual reminder..
Minggu, 05 Mei 2013
Selalu Ada Harapan dan Kemenangan
Mungkin setiap dari kita pernah mengalami jalan buntu dalam menghadapi masalah. Bahkan bisa jadi kita merasa tak ada jalan keluar sama sekali. Mungkin juga kita mengatakan terlambat sudah. Mungkin juga kita protes, "Mengapa harus saya yang mengalami hal ini ya Tuhan, ini tidak adil!"
Namun demikan tidaklah bagi Tuhan. Tidak ada yang terlambat, tidak ada yang tak mungkin, tidak ada yang mustahil.
Tuhan sangat senang pada orang yang mau melibatkan-Nya, mau mengandalkan-Nya di setiap perkara hidup mereka. Tidak gampang memang menunggu jawaban dari Tuhan, karena terkadang waktu dan jawaban Tuhan tak selalu sesuai dengan keinginan kita, bahkan terkadang bersamaan dengan itu semua pintu sudah tertutup. Tetapi apa yang terjadi? Ternyata Tuhan telah menyediakan sebuah jendela untuk dibuka. Oh My God.. sungguh besar dan tak terbatas kuasa-Mu. Sudah saatnyalah kita kembali bangkit dan mengatakan: "Tuhan, bersama-Mu aku bisa, aku sanggup, aku takkan menyerah, aku takkan kalah oleh masalahku". Sekarang aku tahu Tuhan, ketika suatu waktu aku berjalan bersama-Mu, jejak kakiku tak kelihatan, ternyata saat itu Kau sedang menggendongku.
Dengan kenyataan yang demikian kita tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa, pribadi yang optimis, dan iman serta keyakinan kita kepada Tuhan semakin diteguhkan. Kita menjadi pribadi yang diperbarui.
Dan memang di balik semua TANTANGAN akan selalu ada HARAPAN dan KEMENANGAN. Puji syukur dan terima kasih Tuhan.
Namun demikan tidaklah bagi Tuhan. Tidak ada yang terlambat, tidak ada yang tak mungkin, tidak ada yang mustahil.
Tuhan sangat senang pada orang yang mau melibatkan-Nya, mau mengandalkan-Nya di setiap perkara hidup mereka. Tidak gampang memang menunggu jawaban dari Tuhan, karena terkadang waktu dan jawaban Tuhan tak selalu sesuai dengan keinginan kita, bahkan terkadang bersamaan dengan itu semua pintu sudah tertutup. Tetapi apa yang terjadi? Ternyata Tuhan telah menyediakan sebuah jendela untuk dibuka. Oh My God.. sungguh besar dan tak terbatas kuasa-Mu. Sudah saatnyalah kita kembali bangkit dan mengatakan: "Tuhan, bersama-Mu aku bisa, aku sanggup, aku takkan menyerah, aku takkan kalah oleh masalahku". Sekarang aku tahu Tuhan, ketika suatu waktu aku berjalan bersama-Mu, jejak kakiku tak kelihatan, ternyata saat itu Kau sedang menggendongku.
Dengan kenyataan yang demikian kita tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa, pribadi yang optimis, dan iman serta keyakinan kita kepada Tuhan semakin diteguhkan. Kita menjadi pribadi yang diperbarui.
Dan memang di balik semua TANTANGAN akan selalu ada HARAPAN dan KEMENANGAN. Puji syukur dan terima kasih Tuhan.
Tuhan Tak Pernah Meninggalkanku
Di suatu malam
Aku duduk merenung
Menghitung berkat demi berkat
Yang telah kuterima di dalam hidupku
Terlintas juga di benakku
Akan dosa-dosa yang telah kuperbuat
Baik dengan pikiran, perkataan, maupun perbuatanku
Disengaja maupun tidak
Yang telah menyakiti hati sesamaku
Mengingat itu...
Bersujud aku memohon ampun
Betapa Tuhan tak pernah memandang diriku siapa
Aku memang bukan siapa-siapa
Aku juga bukan apa-apa
Tapi Tuhan sungguh tahu siapa aku
Kemudian terbayang di benakku
Saat beberapa bulan yang lalu
Ketika aku terjerembab
Jatuh ke dalam sakit
Diagnosa yang kudapat lebih daripada badai
Saat itu seolah-olah hidupku akan berakhir
Tapi satu hal yang kuyakini
Ini bukanlah sebuah cobaan
Melainkan tantangan bagiku.. Apakah aku tetap mengandalkan Tuhanku
Iya.. Aku mengandalkan-Nya
Dan aku mengatakan kepada Tuhan
Kalau Engkau berkenan
Berikan aku hidup sekali lagi
Dan pakailah aku sebagai alat-Mu
Untuk menjadi perpanjangan tangan-Mu
Dalam melayani sesamaku
Berliku..berkelok-kelok jalan Tuhan
Untuk menjawab pintaku
Sempat aku mengangkat kedua tanganku dan berkata
Aku menyerah Tuhan terjadilah padaku menurut yang Engkau kehendaki
Tak berselang lama.. Kembali aku mengatakan
Tuhan, Engkau dimana? Jawablah aku
Tapi satu hal yang tidak pernah terucap ataupun aku tanyakan
Ialah mengapa Engkau meninggalkanku Tuhan..
Tabu bagiku mengucapkan kalimat itu
Karena memang kutahu Tuhan tak pernah meninggalkanku.. sedetikpun..
Dan kutahu Tuhan tak pernah bekerja setengah-setengah
Aku yakin.. Sangat yakin..!
Perlahan tapi pasti
Tuhan menjamahku
Tuhan menyembuhkanku
Tuhan memulihkanku
Kedua puteraku dan dokterlah perpanjangan tangan Tuhan untukku
Tak terasa bulir-bulir air menetes dari sudut kedua mataku
Betapa Tuhan mengasihiku
Betapa anak-anak sangat mencintai dan menyayangi aku, ibu mereka
Aku tahu doa anak-anakku, keluargaku, sahabat-sahabatku
Bagaikan nyanyian surgawi
Mengalun mengiringi tangan Tuhan yang sedang bekerja bagiku
Lirih aku mengucap
Terima kasih Tuhan.. Engkau sungguh baik dan sangat baik
Berkati anak-anakku, keluargaku, sahabat-sahabatku, dan dokter yang telah mengobatiku.. Amin
Beranjak aku berdiri
Kuangkat kedua tanganku dan aku mengucap
Tuhan pakailah hidupku sebagai alat-Mu di seumur hidupku
Jakarta, 4 Mei 2013
Langganan:
Postingan (Atom)