Minggu, 05 Mei 2013

Tuhan Tak Pernah Meninggalkanku

Di suatu malam 
Aku duduk merenung 
Menghitung berkat demi berkat 
Yang telah kuterima di dalam hidupku 
Terlintas juga di benakku 
Akan dosa-dosa yang telah kuperbuat 
Baik dengan pikiran, perkataan, maupun perbuatanku 
Disengaja maupun tidak 
Yang telah menyakiti hati sesamaku 
Mengingat itu... 
Bersujud aku memohon ampun 
Betapa Tuhan tak pernah memandang diriku siapa 
Aku memang bukan siapa-siapa 
Aku juga bukan apa-apa 
Tapi Tuhan sungguh tahu siapa aku 

Kemudian terbayang di benakku  
Saat beberapa bulan yang lalu 
Ketika aku terjerembab 
Jatuh ke dalam sakit 
Diagnosa yang kudapat lebih daripada badai 
Saat itu seolah-olah hidupku akan berakhir 
Tapi satu hal yang kuyakini 
Ini bukanlah sebuah cobaan 
Melainkan tantangan bagiku.. Apakah aku tetap mengandalkan Tuhanku 
Iya.. Aku mengandalkan-Nya 
Dan aku mengatakan kepada Tuhan 
Kalau Engkau berkenan 
Berikan aku hidup sekali lagi 
Dan pakailah aku sebagai alat-Mu 
Untuk menjadi perpanjangan tangan-Mu 
Dalam melayani sesamaku 

Berliku..berkelok-kelok jalan Tuhan 
Untuk menjawab pintaku 
Sempat aku mengangkat kedua tanganku dan berkata 
Aku menyerah Tuhan terjadilah padaku menurut yang Engkau kehendaki 
Tak berselang lama.. Kembali aku mengatakan 
Tuhan, Engkau dimana? Jawablah aku 
Tapi satu hal yang tidak pernah terucap ataupun aku tanyakan 
Ialah mengapa Engkau meninggalkanku Tuhan.. 
Tabu bagiku mengucapkan kalimat itu 
Karena memang kutahu Tuhan tak pernah meninggalkanku.. sedetikpun.. 
Dan kutahu Tuhan tak pernah bekerja setengah-setengah 
Aku yakin.. Sangat yakin..! 
Perlahan tapi pasti 
Tuhan menjamahku 
Tuhan menyembuhkanku 
Tuhan memulihkanku 

Kedua puteraku dan dokterlah perpanjangan tangan Tuhan untukku 
Tak terasa bulir-bulir air menetes dari sudut kedua mataku 
Betapa Tuhan mengasihiku 
Betapa anak-anak sangat mencintai dan menyayangi aku, ibu mereka 
Aku tahu doa anak-anakku, keluargaku, sahabat-sahabatku  
Bagaikan nyanyian surgawi
Mengalun mengiringi tangan Tuhan yang sedang bekerja bagiku 
Lirih aku mengucap 
Terima kasih Tuhan.. Engkau sungguh baik dan sangat baik 
Berkati anak-anakku, keluargaku, sahabat-sahabatku, dan dokter yang telah mengobatiku.. Amin 

Beranjak aku berdiri 
Kuangkat kedua tanganku dan aku mengucap 
Tuhan pakailah hidupku sebagai alat-Mu di seumur hidupku 

Jakarta, 4 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar