Di suatu malam
Aku duduk merenung
Menghitung berkat demi berkat
Yang telah kuterima di dalam hidupku
Terlintas juga di benakku
Akan dosa-dosa yang telah kuperbuat
Baik dengan pikiran, perkataan, maupun perbuatanku
Disengaja maupun tidak
Yang telah menyakiti hati sesamaku
Mengingat itu...
Bersujud aku memohon ampun
Betapa Tuhan tak pernah memandang diriku siapa
Aku memang bukan siapa-siapa
Aku juga bukan apa-apa
Tapi Tuhan sungguh tahu siapa aku
Kemudian terbayang di benakku
Saat beberapa bulan yang lalu
Ketika aku terjerembab
Jatuh ke dalam sakit
Diagnosa yang kudapat lebih daripada badai
Saat itu seolah-olah hidupku akan berakhir
Tapi satu hal yang kuyakini
Ini bukanlah sebuah cobaan
Melainkan tantangan bagiku.. Apakah aku tetap mengandalkan Tuhanku
Iya.. Aku mengandalkan-Nya
Dan aku mengatakan kepada Tuhan
Kalau Engkau berkenan
Berikan aku hidup sekali lagi
Dan pakailah aku sebagai alat-Mu
Untuk menjadi perpanjangan tangan-Mu
Dalam melayani sesamaku
Berliku..berkelok-kelok jalan Tuhan
Untuk menjawab pintaku
Sempat aku mengangkat kedua tanganku dan berkata
Aku menyerah Tuhan terjadilah padaku menurut yang Engkau kehendaki
Tak berselang lama.. Kembali aku mengatakan
Tuhan, Engkau dimana? Jawablah aku
Tapi satu hal yang tidak pernah terucap ataupun aku tanyakan
Ialah mengapa Engkau meninggalkanku Tuhan..
Tabu bagiku mengucapkan kalimat itu
Karena memang kutahu Tuhan tak pernah meninggalkanku.. sedetikpun..
Dan kutahu Tuhan tak pernah bekerja setengah-setengah
Aku yakin.. Sangat yakin..!
Perlahan tapi pasti
Tuhan menjamahku
Tuhan menyembuhkanku
Tuhan memulihkanku
Kedua puteraku dan dokterlah perpanjangan tangan Tuhan untukku
Tak terasa bulir-bulir air menetes dari sudut kedua mataku
Betapa Tuhan mengasihiku
Betapa anak-anak sangat mencintai dan menyayangi aku, ibu mereka
Aku tahu doa anak-anakku, keluargaku, sahabat-sahabatku
Bagaikan nyanyian surgawi
Mengalun mengiringi tangan Tuhan yang sedang bekerja bagiku
Lirih aku mengucap
Terima kasih Tuhan.. Engkau sungguh baik dan sangat baik
Berkati anak-anakku, keluargaku, sahabat-sahabatku, dan dokter yang telah mengobatiku.. Amin
Beranjak aku berdiri
Kuangkat kedua tanganku dan aku mengucap
Tuhan pakailah hidupku sebagai alat-Mu di seumur hidupku
Jakarta, 4 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar