Jumat, 31 Desember 2010

LUANGKAN WAKTU..

Luangkan waktu untuk sejenak merenung dan mensyukuri..

Segala anugrah dan berkat yang telah kita terima..

Luangkan waktu untuk melipat kedua tangan dan memejamkan mata..

Berdoalah untuk orang orang yang mengasihimu..bahkan juga untuk mereka yang membencimu..



Luangkan waktu untuk sejenak menikmati keindahan alam..

Selagi kita di beri kesempatan untuk berjalan di lorong kehidupan..

Luangkan waktu untuk mengendorkan ketegangan..

Dari tantangan tantangan dan pergulatan...



Luangkan waktu untuk sejenak mendengarkan kicau burung..

Waktu mereka menyongsong sang mentari..

Bersama harapan yang tak pasti tak kala menantang hari..

Genggamlah optimis bahwa hari ini akan jauh lebih baik dari hari kemarin..



Luangkan waktu untuk mengamati matahari terbit..

Juga tenggelamnya meski hanya sesekali..

Asal tujuan yang kita cari..

Bukan melulu kesenangan hati..



Luangkan waktu untuk menghitung karunia karunia yang telah kita terima..

Meski kita merasa tidak sehebat itu..

Tetapi karunia itu..dapat menjadi berkat bagi sesama..

Daripada yang pernah kita perkirakan..



Luangkan waktu untuk membuang kebencian..

Kapanpun,dan di manapun kita bisa..

Musuhi saja kejahatan orang...

Tetapi bukan memusuhi manusia nya..



Luangkan waktu untuk memperhatikan keluarga kita..

Setiap kali tak ada kesibukan..

Waktu dan kesempatan itu sangat berharga..

Yang tak bisa di gantikan dengan benda apapun..



Luangkan waktu untuk mengasihi dan memperhatikan sesamamu..

Dan yang jauh lebih penting lagi..

Hadirlah di kala mereka membutuhkan..

Dengan begitu kita menghadirkan KASIH TUHAN..



Luangkan waktu untuk mencintai diri sendiri..

Agar kita berharga di mata orang lain..

Luangkan waktu untuk membuat perubahan..

Bangunlah citra kita sebaik kita bisa..



Luangkan waktu untuk membantu orang lain..

Yang sekiranya membutuhkan..

Kepuasannya akan terasa..

Membuat kita menjadi orang yang berarti..



Luangkan waktu untuk hidup dalam keutamaan..

Dengan cara terbaik yang kita tahu..

Dan hormatilah hak hak orang lain..

Selayaknya setara dengan dirimu..



Luangkan waktu untuk menghargai hidup ini..

Kenyataan bahwa kita masih di beri kesempatan..

Untuk menikmati tahun,bulan,minggu,hari,jam,menit,detik,nafas kehidupan..

Yang telah di berikan oleh Sang Pencipta..



Jika semua ini kita lakukan..

Kebahagiaanlah yang akan kita dapatkan..

Tak perlu di pertanyakan lagi...

Hidup kita pasti akan sangat berarti..

Rabu, 29 Desember 2010

SYARAT YANG TAK BISA DI TAWAR LAGI..

Saat kamu dan dia minta bertemu untuk bicara denganku...

Tanpa pikir pengaturan waktu lagi langsung aku iyakan....

Tapi kalian memilih untuk datang tidak dalam waktu dan hari yang sama..

Ku pasang telingaku,dengan serius aku menyimak kalimat demi kalimat yang kau lontarkan..

Sesekali aku menarik napas.

Dan sesekali pula nada suaramu cukup tinggi tak kala kau menyebut "dosa dosanya"pada mu..

Tak ada binar binar cinta di mata mu saat aku bertanya:

"Coba ingat bagaimana rasa cinta yang kau miliki saat kalian pacaran dulu?"

Jawabanmu hanya:"Aku sudah tak punya rasa lagi padanya,karena dia tak bisa menjadi seperti yang ku inginkan"

Aku menjawab:"Ok..bagaimana dengan putra putri kalian,mereka lahir karena adanya rasa cintakan?

Jawabanmu:"Iya dong!"

Kalau ia mengapa kalian tidak bicara baik baik,kenapa harus bertengkar di depan anak anak,kenapa harus saling tidak menyapa?mengapa menjadikan anak sebagai juru bicara bahkan detektif untuk mengawasi gerak gerik dari salah satu kalian berdua?Dan jawabmu:"Bukan aku yang seperti itu,dia yang meminta putri kami untuk mengawasi gerak gerikku"

Kembali aku bertanya:"kamu pernah sms saya mengatakan bahwa suasana di rumah kalian sangat tidak nyaman"Sekarang yang menjadi pertanyaan saya:"Siapa yang membuat suasana itu tidak nyaman"jawabmu:"Dia"

Dengan cepat aku menyela kalimatmu sebelum dosa dosa dia di kumandangkan lagi'Suasana seperti itu terjadi karena kalian berdua yang menciptakan serta menghendaki dengan kekerasan hati dan ego yang kalian miliki.

Coba kamu buat catatan tentang suamimu mengenai yang baiknya dan juga buruknya.Kalau lebih banyak baiknya mengapa tidak kamu pikirkan lagi untuk berdamai,bicara baik baik,ungkapkan kembali apa yang menjadi keinginanmu dan ingat apa yang kamu inginkan jangan harga mati.Dengarkan juga yang menjadi keinginannya,semaksimal mungkin penuhi.

Dan saya ingatkan kembali,pikirkan dampaknya pada perkembangan psikis anak.Ini situasi yang sangat buruk untuk mereka,bahkan akan ada trauma yang berkepanjangan kalau kalian tidak segera menghentikan situasi"panas yang kalian ciptakan di rumah tangga kalian dan melibatkan anak anak.Coba pikirkan:"Bagaimana kalau kamu sebagai anak,mengalami hal seperti yang anak anak kamu alami?"

Jawabmu:"Ya gak nyamanlah"..Ok kalau kamu sendiri merasa tidak nyaman..anak akan lebih lagi merasa tidak nyaman..



Saya batasi sampai di situ pembicaraan kami,karena toh sebelumnya saya sudah banyak tahu via telpon dan sms

Ku tutup pembicaraan kami dengan meminta untuk cooling down dulu,seraya berpikir matang matang.Dan aku meminta padanya untuk meredam emosi.lalu kemudian harus mau meluangkan waktu untuk bicara dengan suaminya tentu dengan kepala dingin,tak perlu ada caci maki,hinaan,suara yang keras.apalagi UFO terbang alias panci/piring terbang dan ucapanku mengundang senyum mu.Sore menjelang malam kau berpamit dari rumahku.Seraya memelukmu aku berujar:"Aku sangat peduli pada kamu dan keluargamu,kapanpun mau datang silakan"bulir bulir air mata mengalir dari pelupuk matamu.Dalam hatiku berkata:"Ya Tuhan..lakukan yang terbaik untuk keluarga mereka"



Keesokan harinya..dia(sang suami)yang datang padaku.Sendiri juga..Sangat lama kami bicara,dan saya dengan simpati yang dalam mendengarkan segala keluh kesahnya(walaupun sebelumnya dia sudah sering sms atau telpon menceritakan hal yang sama)Sesekali dia menyeka air matanya.Besar sekali keinginannya untuk mempertahankan rumah tangga mereka,cintanya luar biasa pada sang istri dan tentu saja pada anak anaknya.Kala saya minta padanya untuk menceritakan awal perkenalan,pacaran,sampai menikah,raut wajah sang suami berbinar,sesekali dia tersenyum.Dan saat saya bertanya bagaimana dengan keadaan kondisi psikis anak anak,dia mengatakan anak anak sangat tertekan,bahkan putrinya mengatakan ingin mati saja.Sedih sekali hati saya membayangkan kondisi kejiwaan anak anak mereka,tak terasa air mataku mengalir.Dengan suara tercekat saya meminta dengan sangat,hentikan konflik ini!hentikan permusuhan,hentikan untuk saling mencari kejelekan,hentikan juga untuk membicarakan ini pada orang orang yang tidak berkepentingan,hentikan saling curiga,ungkapkan keinginan dan harapan masing masing,lalu dengan keadaan tenang kalian bicarakan,kemudian kita cari solusi yang terbaik.Dan nanti setelah itu kalian berdua menemui saya lagi tetapi bersama sama.Karena keinginan sang istri sudah di ungkapkan pada saya melalui sebuah sms,jadi cukup mudah untuk saya mengirim kembali sms itu pada sang suami,dan sebelumnya juga sang istri sudah tahu apa yang menjadi syarat sang suami untuknya,melalu sms sang suami kepada saya yang saya kirim kembali kepada sang istri.Aku minta pada sang suami untuk kirim sms pada istrinya yang intinya bertanya apakah"Mama punya waktu malam ini untuk bicara dengan papa?".ternyata sang istri menjawab:"Bisa,tapi gak mau kalau ujung ujungnya berantem".Dengan segala kerendahan hati aku meminta sang suami untuk sabar,jika nanti dalam pembicaraan dengan sang istri ada yang menyinggung perasaannya,mohon untuk tidak di ladeni,sikapi dengan bijak.Toh sudah cukup pertengkaran kalian selama ini.



Dan keesokan harinya,aku menerima kedatangan keduanya.Sangat alot pembicaraan kami,karena melibatkan hal hal yang di luar logika saya.Dan kemudian sampai pada kesimpulan,bahwa apa yang menjadi keinginan sang suami akan di penuhi oleh sang istri,asalkan sang suami mau mengikuti satu poin penting yang menurut sang istri adalah poin yang sangat penting dan tidak bisa di tawar lagi.Dan poin itu di luar logika saya dan sang suami.Dari situ sang suami dengan tegas mengatakan:Lebih memilih untuk bercerai,karena tidak mungkin untuk memenuhi satu syarat mutlak yang di ajukan sang istri,karena itu menyangkut prinsip dan di luar logika"



Di akhir pertemuan,saya meminta pada keduanya"mantapkan hati.berikan apa yang menjadi hak anak,jangan pernah melupakan tanggung jawab terhadap anak anak,akhiri dengan damai,bersahabatlah kalian untuk anak anak,sekalipun nanti kalian bukan suami istri lagi,tetap jadi panutan yang baik untuk anak anak,jadilah tim yang solid untuk membesarkan anak anak.Mulai hari ini tidak ada lagi pertengkaran"



Yahhh..itulah yang terjadi..faktanya seperti itu..dan sangat menyedihkan untuk saya yang telah sekian bulan menerima curhat dari keluarga ini.Tadi malam saya chating dengan buah hati mereka,seorang putri remaja.Saya katakan pada sang putri,bahwa kedua orang tuanya sangat menyayangi dia dan adik adiknya,percaya itu!Begitu pula saya sangat menyayangi keluarga mereka,terlebih sang putri.Dan saya katakan tante akan selalu ada untuk kamu dan adik adikmu.Dan sang putri membalas,trima kasih tante,saya bahagia masih ada yang menyayangi saya.



Dan bulir bulir air mata jatuh dari sudut mata saya..betapa trenyuhnya saya..Semoga harapan harapan saya untuk keluarga yang akan tercerai berai ini bisa mereka penuhi untuk selalu ada bagi anak anak mereka,sehingga anak anak tetap mendapatkan apa yang menjadi haknya.Serta dapat meminimalisir luka bathin mereka akibat dampak sebuah perceraian.Semoga dan AMIN...

Rabu, 22 Desember 2010

SETANGKUP RASA HARU..

Matahari belum terlalu lama menampakkan diri..

Sesosok tubuh berjalan perlahan menuruni tangga...

Dia lah putra bungsuku..

Dengan senyum tulus dia hampiri aku..seraya mengucapkan selamat HARI IBU..



Ku peluk dia dengan hangat,ku cium..

Dan dari mulutku terucap kata:"Trima kasih nak"..

Kemudian dia serahkan sebuah amplop warna merah ke tanganku..

Dan dia berucap:"Belilah buku yang mami sukai"



Aku terpana sejenak,rasa haru menyergap..

Ternyata dia memakai uang beasiswa nya untuk menghadiahi aku..

Karena dia tahu bahwa aku sangat ingin membeli sebuah buku..

Dan pernah menemaniku di toko buku selama tiga setengah jam..



Karena aku asyik membaca buku yang sangat ingin aku beli itu..

Tapi kendala dana karena masih banyak kebutuhan lain membuatku hanya numpang baca..

Tak pernah terpikirkan olehku...

Akan menerima hadiah berupa uang dalam amplop..



Air mata haru menetes perlahan..

Kembali terucap kata:"Trima kasih sayang"..

Ya Tuhan..aku tak mengharapkan hadiah..

Karena menjadi seorang ibu adalah hadiah terindah di hidupku..



Dan aku terharu akan perhatian yang sangat besar dari putraku..

Tak pernah terlintas di benakku,untuk mengharapkan balas budi dari anak anakku..

Tapi aku sangat bersyukur memiliki anak yang punya bela rasa..

Trima kasih Tuhan untuk kebaikan_MU melalui anak anakku.. juga melalui sesamaku..



Di balik air mata haruku..

Ada seulas senyum..

Melihat tingkah polah putra sulungku..

Dalam keadaan masih ngantuk,dia bangun hanya untuk mengucapkan selamat Hari Ibu..



Kemudian dia tidur lagi..

Seraya berkata:"Saya mau tidur lagi,untuk mami saya bangun sebentar"

Dan dengan pulasnya dia kembali tidur..

Setelah memeluk dan menciumku..



Dan di sore harinya..

Si sulungku minta ijin pergi sebentar..

Kembali aku terkejut,teharu..campur aduk perasaanku..

Dia menyerahkan sebuah buku kepadaku..



Ya Tuhan..kejutan apalagi ini?

Dengan rasa haru yang sangat dalam ku ucapkan:"Trima kasih nak..love you"

Kembali mataku berkaca kaca,bulir bulir itu jatuh..

Ya..semua itu karena "SETANGKUP RASA HARU"



Trima kasih Tuhan atas kepercayaan darimu..

Yang telah berkenan memberikan kedua putra kepadaku..



Bandung,22 Desember2010.

Selasa, 21 Desember 2010

HADIAH TERINDAH ADALAH MENJADI SEORANG IBU..

Aku tidak membutuhkan hadiah pada peringatan HARI IBU.Aku sudah punya hadiah yang kubutuhkan dan ku inginkan,yaitu hadiah menjadi seorang IBU.Hadiah itu itidak dapat di beli di manapun.Tidak dapat di buat di pabrik,tidak dapat di bungkus menjadi sebuah kado.Juga tak dapat di batasi oleh hanya suatu hari.Menjadi seorang ibu adalah peristiwa setiap hari.Dan semua ibu mengetahuinya.



Aku kehilangan mamaku sewaktu aku berusia 33 tahun.Beliau pergi selama lamanya menghadap Sang Ilahi.Semula aku mengira kami masih akan bersama sama bertahun tahun lagi.Aku bahkan tak membayangkan mama akan pergi secepat itu.Kami berteman,berbincang bincang sebagai orang dewasa enam bulan sebelum mama meninggal.Banyak yang kami perbincangkan,di antaranya beliau mengatakan:"Dari semua anak mama kamulah yang sangat sedikit waktu kebersamaannya dengan mama,karena dalam usia belasan tahun kamu memilih untuk merantau,meneruskan sekolah ke pulau dan kota lain,kemudian kamu menikah dalam usia cukup muda,tapi bagi mama kamu adalah anak yang penuh kenangan"Ya mungkin kenangan karena waktu kecil aku cukup bandel dan sangat aktif,tapi agak cengeng..hmm itu menurut cerita mama...Momen momen kelahiran putraku di tunggui oleh mama dan mama mertuaku.Kedua sosok wanita yang sangat aku hormati.Butuh waktu yang lama bagiku untuk pulih kembali setelah kehilangan mama.Pengabdian mama sebagai seorang istri,ibu,sangat membekas diingatanku.Dan bagiku itu adalah luar biasa.Mama tak sempat melihat kedua putraku tumbuh remaja.Beliau tak sempat menyaksikan aku sebagai ibu dari dua remaja putra,dan mama takkan menyaksikan apa yang akan ku capai dalam kehidupanku selanjutnya.Kami baru saja mengenal sebagai orang dewasa.Aku sangat rindu pada mama,dan aku tak mungkin lagi memanggil "mama"dan dia menyahutinya.Dan aku tak bisa lagi melihat wajahnya.Aku tak bisa lagi mendengar beliau mendongeng untukku,dan ketika aku pulang ke Pontianak,di mana beliau berdomisili,tidak ada lagi yang menyambutku dengan hangat.Dan menawarkan tidur bareng denganku.Sekalipun aku telah berkeluarga dan papa juga masih ada terkadang saat pulang kampung aku memilih tidur dengan mama beserta dengan anak anakku.Karena anak anakku sangat suka dengan dongeng,kadang kadang aku memnta mama untuk menggantikan peranku mendongeng untuk anak anaku.Dan kisah yang beliau ceritakan adalah dongeng yang sering aku dengar ketika aku kecil,bahkan ketika aku remajapun setiap kali ada kesempatan aku akan meminta mama untuk mendongeng.Itu juga terulang setelah aku menikah.



Ada kenangan terindah ketika putra sulungku berusia tiga bulan,saat itu Hari Natal,papa dan mama memilih untuk merayakan Natal bersama dengan keluarga kecilku di Bandung.Kami bergantian pergi ke Gereja,dan mama menjaga putra sulungku yang sedang tertidur lelap setelah aku susui.Dan ketika putraku terbangun mama memberinya ASI yang kupompakan dan kusiapkan di dalam botol dot.Ketika botol itu di sodorkan ke mulut bayiku,dia menolaknya.Tentu saja mama kelabakan,dan bayiku terus menangis sambil menempelkan mulutnya kearah dada mama.Akhirnya mama menyusui bayiku(tanpa ada ASI yang keluar tentunya).Apa yang terjadi?Bayiku kembali tertidur pulas,sampai dengan aku pulang dari Gereja.Kejadian ini sering aku ceritakan pada putra sulungku,menyusu di neneknya tanpa ada ASI.Kenangan yang amat indah dan mengundang senyum.



Aku melihat foto keluarga ketika mama menggendong bayiku di depan sebuah klinik bersalin di Bandung.Juga dalam momen momen rekreasi.Saat ini yang aku inginkan menanyakan kepadanya,bagaimana menjadi ibu dari dua remaja putra yang beranjak dewasa.Tetapi itu tidak mungkin lagi.Aku hanya bisa membayangkan apa yang akan beliau katakan untuk mengajariku menjadi ibu dan apakah yang dia ingin kulakukan untuk mengajari kedua remaja putraku?Dan bahkan kini seandainya beliau masih hidup,aku sangat ingin merawatnya di masa tuanya.Ya Tuhan..aku rindu mamaku....



Peran menjadi ibu sungguh mulia.Peran ibu di sandang oleh siapapun yang di beri kesempatan oleh Tuhan untuk melakoni peran mulia itu.Peran itu menerima siapa saja yang mau memberikan kenyamanan bagi manusia.Tidak sebatas pada sebagian kita yang dapat berkaca pada wajah anak anak kita,tetapi juga bagi mereka yang memberikan sentuhan KEIBUAN kepada sesama yang membutuhkan.



Kini aku sudah dua puluh dua tahun,menjalani peran sebagai seorang ibu.Dan sepuluh tahun sudah aku menjadi orang tua tunggal untuk kedua putraku.Aku menyandang gelar"IBU"dengan bangga.Peran itu menuntutku jauh lebih besar lagi;memberkan TELADAN,MEMBUAT ANAK ANAKKU BANGGA,MEMBERI MEREKA KEKUATAN DAN DUKUNGAN,SELALU HADIR SETIAP KALI DIBUTUHKAN,DAN SELALU MENJADI PENGGEMAR FOVORIT MEREKA.



Tidak hanya sebatas pada peringatan Hari IBU,tetapi setiap hari.Dan HADIAH TERINDAH ADALAH MENJADI SEORANG IBU.



SELAMAT HARI IBU.TUHAN BERKATI.



Bandung,22 Desember 2010

Sabtu, 18 Desember 2010

TAHAPAN TAHAPAN HIDUPKU

Tahapan tahapan adalah berbagai hal yang semestinya sudah di perkirakan jauh jauh hari dan membuat kita bersiap siap.Putra sulungku saat ini sedang menunggu jadwal sidang tugas akhir,yang telah melalui berbagai tahap,mulai dari kerja praktek,seminar tugas akhir,sidang untuk maju ke tugas akhir,dan semua sudah di lalui dengan mulus dan lancar,tentu saja lulus.Dan di akhir January akan ada sidang tugas akhir.."final"..di harapkan Maret 2011 wisuda sarjana Teknologi Informatika.



23 tahun sudah aku menjadi seorang ibu.Aku masih ingat dengan jelas ketika aku mengandung bayiku dalam usiaku menjelang 21 tahun,ketika itu aku sudah lulus sebuah sekolah kejuruan,kemudian aku meneruskan kuliah lagi dalam keadaan mengandung putra pertamaku.Saat si sulungku berusia 1 tahun atas saran dokter kandunganku,kembali aku mengandung.Dan ketika si sulungku hampir berusia 2 tahun,putra keduaku lahir.Kuliahku tetap berlanjut dan selesai pada waktunya.



Masih teringat di benakku bagaimana aku sangat repot,sebagai seorang istri,ibu,juga mahasiswi,membagi waktu untuk ketiga macam profesi itu.Namun semua itu sungguh nikmat manakala ku jalani dengan penuh keikhlasan dan dengan hati yang gembira.Hampir tidak ada masa yang hilang dalam kebersamaanku dengan anak anakku.



Aku tidak mau menukar waktuku di rumah bersama anak anakku dengan apapun.Aku tahu betapa beruntungnya aku memiliki pilihan itu.Pengorbanan yang di berikan olehku sangat sepadan.Anak anakku tumbuh dengan mendapatkan kasih sayang fisik dan psikis yang setimpal dan sangat sepadan.



Dari semenjak sebelum berkeluarga akupun sudah bertekad untuk memberikan perhatian penuh pada anak anakku kelak dalam berbagai hal,misalnya:gizi yang baik,permainan yang edukatif,pendidikan yang baik,tidak akan menerapkan pendidikan yang otoriter,serta menjadi sahabat untuk anak anakku.



Menjelang tahun ke 13 usia perkawinanku,semua keadaan berubah,manakala perkawinan yang ku bina dengan susah payah hancur berantakan.Tak ingin aku membahasnya lagi.Walaupun semua kesalahan di timpakan kepadaku,itu tidak soal.Karena perjalanan waktu membuktikan semuanya.Dan aku tahu Tuhan berpihak padaku.



Dengan tertatih tatih aku menapaki kehidupan dengan kedua putraku.Aku memilih berdamai dengan diriku sendiri untuk tidak meyalahkan pihak manapun dalam kasus perceraianku.Karena aku ingin semuanya damai dan baik baik saja sejak awal.Dan menurutku tidak perlu mencari pembenaran diri dengan menuding orang lain sebagai penyebab.Semua sudah berlalu dan aku tidak menyesali kejadian itu,melainkan aku ambil sebagai pembelajaran hidup untukku,anak anakku,juga untuk orang lain.Semua itu butuh proses.Dan ketika proses itu berlangsung tentu saja yang di butuhkan adalah "cooling down".



Yang menjadi prioritas hidupku adalah kedua putraku,dengan begitu aku punya planing untuk menjalani hidup ini tahap demi tahap.Aku tahu aku belum samasekali tuntas bertindak sebagai seorang ibu.Anak anakku kini telah remaja,bahkan si sulungku dalam hitungan bulan lagi akan menjadi sarjana,kemudian bekerja..Amin.Dan secara fisik aku tidak perlu terlalu mengontrol anak anakku seperti saat ini.Mereka nanti akan dewasa dan menentukan pilihan hidupnya.Mereka akan meninggalkan aku untuk hidup berkeluarga,dan aku tak akan campur tangan dalam rumah tangga mereka.Aku akan jadi sahabat bagi mereka.Yang akan slalu ada untuk mereka dalam situasi apapun.dan sewaktu mereka memutuskan untuk bicara denganku,aku akan menyediakan telingaku untuk mendengarkan.



Kini aku mendekati waktu untuk memasuki tahap selanjutnya.menyambut tahapan hidup yang baru,melibatkan diri kembali dengan dunia yang tidak lagi berputar di sekitar pengaturan makanan,pengingat jadwal dan waktu yang sangat disiplin untuk anak anakku.



Inilah masanya bagiku_akhirnya.Ku intip putra sulungku di kamarnya,dia sedang asyik bermain game,rileks setelah beberapa bulan terakhir ini bergelut dengan ketegangan ketegangan yang merupakan proses menuju sidang tugas akhir.perlahan aku masuk ke kamarnya,ku belai,ku katakan padanya:"sukses slalu untukmu ya nak,mami yakin kamu akan menjadi orang yang berguna,rendah hati,jujur dan menjadi pribadi yang tangguh serta takut akan TUHAN,love you"Dan kamu membalas sapaan mami dengan senyum seraya berucap:"thanks mom..love you too"



Tahapan tahapan itu terasa manis getir.Sewaktu membuka pintu menuju ketahapan berikutnya,aku memilih tetap optimis dan mengandalkan Tuhan di hidupku,Belajar terus menerus untuk menjadi pribadi yang lebih baik,dan menjadikan segala peristiwa yang boleh terjadi di hidupku sebagai pembelajaran hidup yang sangat baik dan berarti.



Tulisan ini aku dedikasikan untuk para wanita dan ibu,agar selalu menjadi pribadi yang kuat,tangguh serta bermakna untuk putra putri kita.3 hari lagi adalah HARI IBU..bukan ucapannya..tapi makna seorang ibu jauh lebih penting..

AKULAH IBU KEDUA BOCAH LELAKI ITU..

Akulah ibu kedua bocah lelaki itu..

Aku menyusui kedua bocahku,tak sedikitpun bocah bocahku mau menyusu menggunakan dot.

Aku pernah jadi kiper saat bocah bocahku main bola..bahkan berlanjut saat bocah bocahku menjelang remaja ketika itu baru saja perkawinan ku hancur berantakan..

Aku ingin jadi ibu sekali gus ayah untuk anak anakku.Walaupun secara psikis aku tak boleh memisahkan anak anakku dari ayahnya.Dan aku kalahkan semua egoku demi perkembangan psikis kedua anakku.Dan bocah bocahku itu tak pernah kekurangan kasih sayang dari aku dan ayahnya.Aku pun hampir tak pernah terpisahkan dari kedua bocahku.Satu nikmat yang sangat ku syukuri,di mana aku di beri kesempatan untuk menjadi ibu dan membesarkan bocah bocahku.Sebagai seorang ibu aku tidak sempurna,tapi aku terus dan terus belajar untuk peran itu.

Aku bertekad,bahwa sebagai seorang ibu..AKU TAKKAN GAGAL untuk menghantarkan kedua bocahku yang telah bujang ini untuk menjadi seorang yang berguna,sukses serta memilki bela asa,kepekaan dan kepedulian terhadap sesama.Sebagai istri aku pernah gagal,tapi sebagai seorang ibu..itu tidak akan terjadi!!



Akulah ibu kedua bocah lelaki itu...

Aku terkenang ketika telinga telinga yang takjub itu menyimakku mendongeng tentang buaya,kancil,dinosaurus,dan mobil balap.Dan bocah bocahku takkan memejamkan mata sebelum buku buku itu selesai ku baca.Dari mulut mungilnya keluar berbagai macam pertanyaan ketika ku bacakan ensiklopedi.



Akulah ibu kedua bocah lelaki itu..

Aku paling sering mengatakan:" hayo waktunya makan..hayo nak belajar dan kerjakan PR setelah itu silakan bermain,dan ku beri kalian kebebasan untuk mengatur waktu.



Kini bocah bocah lelaki itu sudah remaja...

Dan akulah ibu kedua remaja putra itu...

Kini mereka jadi sahabatku..

Walaupun aku tetap masih cerewet untuk mengingatkan kedua remaja putraku untuk makan dan intinya hidup teratur serta disiplin dalam segala hal.



Akulah ibu kedua remaja putra itu..

Suka atau tidak,suatu saat mereka akan memilih jalan hidup masing masing..mereka akan berkeluarga..mereka akan memanage keluarganya tanpa campur tanganku.Dan itu sudah selayak dan sepantasnya.



Akulah ibu kedua remaja putra itu..

Aku sangat bangga akan mereka.Perjalanan mereka masih panjang,begitu banyak godaan dan cobaan di luar.Dan aku iringi setiap langkah mereka dengan untaian untaian doa yang tiada henti.



Akulah ibu kedua remaja putra itu..

Waktu bergulir..berlalu..Kini tahun hampir berganti..

Dan kami bertiga..Aku dan kedua putraku..tetap bersama..sampai studi mereka slesai,bekerja dan berkeluarga..setelah itu tongkat estafet akan ku serahkan pada wanita pilihan mereka.



Akulah ibu kedua bocah lelaki itu yang kini telah remaja...

Jumat, 17 Desember 2010

SELAMATKAN NASIB MEREKA..

Siang ini putra saya yang kuliah di Elektro ITB,mengatakan:"Wah kasihan para tukang parkir di ITB sudah di gantikan dengan mesin,padahal salah satu dari ke20 tukang parkir yang ada pernah menyelamatkan kunci motor saya yang tertinggal di motor lho mami"..(Hmm trima kasih bapak tukang parkir,Tuhan memberkatimu)



Lalu kemudian kami berdua membahas masalah tersebut sambil membuka internet dan putra saya browsing berita untuk lebih tahu lagi masalah perparkiran ini.Ternyata sudah banyak mahasiswa ITB yang bereaksi baik di blog nya maupun di facebook.Semuanya sungguh menyayangkan dan juga protes akan masalah tersebut.Beberapa mahasiswa juga pernah merasakan kunci motornya di selamatkan oleh Tukang parkir,karena mereka lupa.Di benak saya terlintas,kalau ada mahasiswa yang ketinggalan lagi kunci motornya,siapakah yang akan menyelamatkan??Mesinkah?Ooooo...tidak mungkin lageee!!!



Sebagai salah satu dari orang tua mahasiswa,sayapun protes dan amat sangat menyayangkan kenapa koq tugas para tukang parkir ini harus di gantikan dengan mesin?Pertanyaan saya,jika tugas para tukang parkir sudah di gantikan oleh mesin,apakah ITB sudah menyiapkan lapangan pekerjaan lain untuk ke20 orang ini????Kalau SUDAH/IA...saya acungin jempol untuk ITB...nah kalau BELUM/TIDAK..itu sih namanya keterlaluan,gak punya hati nurani ah...!!!



Harapan saya dan tentunya harapan para mahasiswa ITB juga,semoga ada lapangan pekerjaan baru untuk ke20 tukang parkir ini.Tolong pikirkan dan cari solusi untuk mereka.Untuk para petinggi ITB,tolong beri contoh yang baik untuk para mahasiswa/i,bahwa Bapak/ibu juga care dan peduli pada nasib ke20 tukang parkir ini.Saya sangat percaya para Bapak/Ibu petinggi ITB punya hati nurani dan memiliki kepekaan untuk itu..



GOOD LUCK UNTUK KE 20 TUKANG PARKIR ITB.TUHAN BERKATI.

BANDUNG 18 Desember 2010

Selasa, 14 Desember 2010

SIKAP DAN KATA MAAF UNTUK ANAK..

Sudah seharusnya bahwa orang tua memaafkan kesalahan anaknya.Begitu pula sebaliknya.Sedangkan pengalaman kita adalah bahwa tak mudah untuk memaafkan orang lain apalagi dengan sebulat hati.Tetapi biarpun terasa berat kita harus berusaha melakukannya.Tak akan merendahkan kita koq,apabila kita mengambil langkah pertama dan mengulurkan tangan untuk berdamai.Dengan memberi maaf kepada sesama apalagi kepada anak sendiri,kita sudah menunjukkan sikap yang sungguh sungguh mengasihi.



Berikut ini ada sebuah cerita:

Ada seorang anak yang bernama Aurelia,dia berusia 8 tahun.Ia bersifat periang dan di senangi semua orang.Suatu pagi dimasa libur,Aurelia di suruh mamanya membeli sesuatu di warung.Tetapi di jalan Aurelia ketemu teman temannya,sehingga dia keasyikan bermain dan lupa dengan tugasnya.Sang mama "celingak celinguk"menunggu Aurelia pulang,tapi yang ditunggu tak jua muncul.Kemudian mamanya menyusul.Dan apa yang di jumpainya?Ternyata Aurelia sedang asyik bermain bersama temannya.Reaksi sang mama tentu saja marah!Dan di perjalanan menuju ke rumah yang hanya beberapa meter sang mama ngomel gak ada habis habisnya.Dengan segala kesungguhan hati dan penyesalan yang dalam Aurelia meminta maaf pada mamanya.Dan apa reaksi sang mama?Dengan lantangnya dia berkata:"Dengerin ya Aurel..kamu pikir cukup minta maaf saja,segampang itukah mama memaafkan kamu dan berbaik kembali??!!Sikap dan ucapan mama yang demikian kerasnya sangat melukai perasaan Aurelia.Sehingga Aurelia kehilangan nafsu makan dan itu berlanjut sampai sore harinya.Dan mama Aurelia adalah type orang yang tidak bisa langsung memberi maaf atas kelalaian orang lain,termasuk kepada anaknya sendiri.Ia memerlukan waktu yang lama untuk dapat berdamai kembali.



Seharusnya sebagai orang tua dan pendidik kita perlu berusaha mengatasi rasa dendam dan menerima permintaan maaf dari anak anak kita.Apapun yang terjadi orang tua,pendidik maupun pengasuh diharapkan dengan segera dapat memberi maaf,dengan demikian hubungan saling mempercayai dan mengasihi dapat terjalin kembali.Amat di rindukan oleh seorang anak,apabila ia berbuat kesalahan orang tua dapat segera memaafkan tanpa harus mengungkit kembali peristiwa yang sudah lalu.Belaian,sentuhan dan nasihat yang bijak akan sangat membantu anak untuk meyakinkan bahwa ia sungguh sungguh sudah di maafkan dari kesalahannya dan masalah betul betul sudah selesai.



Seorang anak harus meyakini bahwa ada cinta tak bersyarat dari orang tuanya.Dengan demikian akan tumbuh keyakinan dalam diri anak untuk punya keberanian dalam mengarungi hidup dan menerima tata tertib aturan di rumah,di sekolah,kemudian di dalam masyarakat.Tanpa kepastian mengenai CINTA KASIH dari orang tua,anak anak tak mungkin tumbuh menjadi sehat dan bahagia.



Adalah wajar anak yang bersalah menerima nasihat dan apabila diperlukan adalah juga menerima hukuman.Tetapi setelah itu harus segera berbaikan kembali.Hindarilah hukuman fisik(dengan pukulan misalnya),juga hindari kata kata yang kasar.Sangatlah bijak untuk tidak berlama lama menunda memberi maaf pada anak.Apabila orang tua,pendidik dan pengasuh berlama lama dan menunda nunda pemberian maaf,seluruh tata hidup anak itu akan guncang.Ia bahkan bisa berlaku sebagai pembangkang,bandel,atau bahkan mogok.Suasana saling mengasihi akan terganggu.Kesalahan yang sudah terjadi janganlah diungkit kembali.Salah besar jikalau orang tua berkata:"Sebuah gelas yang pecah,tak dapat diutuhkan kembali,perbuatanmu yang salah juga tetap salah'"



Orang tua yang memiliki kepekaan terhadap anaknya akan juga mau menyadari kekurangan dan kesalahan mereka pada anak.Ada kalanya juga orang tua yang minta maaf pada anaknya.



Ada sebuah kisah mengenai kasih,penyesalan dan janji seorang ayah:

Pada suatu malam seorang ayah tak dapat tidur,karena ia sadar,bahwa pada pagi harinya dia memperlakukan anaknya dengan kasar.Dan anaknya adalah seorang anak remaja.Ia bangun dan mendekati anaknya yang sudah tidur.Ia berlutut di samping tempat tidur anaknya dan berkata:"Anakku sayang..kamu sudah tidur ya nak?papa merasa bersalah,papa minta maaf. Papa telah berlaku kasar padamu tadi pagi.Kemarin sore papa memarahimu karena kamu pulang telat,dalam keadaan kotor pula,padahal kamu sudah menjelaskan bahwa kamu bermain bola dahulu bersama teman temanmu.Tadi pagi papa memarahimu karena kamu terburu buru sarapan dan secara tak sengaja kau tumpahkan susu mu.Dan ketika papa memarahimu kau berucap:"Maafkan aku papa.aku tak sengaja"Dan papa membalasnya dengan omelan,sehingga mamamu harus mengingatkan aku untuk berhenti mengomelimu!Sewaktu kau keluar rumah,kau lambaikan tanganmu sambil berucap:"Dah papa mama sayang..sampai nanti sore papa ku yang baik.Papa mengerutkan dahi dan menjawab dalam rasa salah karena terlalu banyak mengomelimu:"Hati hati nak,baik baik jaga diri..papa sayang kamu"Entah kau mendengar ucapan papa atau tidak.Dan malam ini...anakku sayang..papa menyesal karena terlalu banyak melihat kesalahanmu.Tapi taukah kau..betapa papa menyayangimu,papa terlalu banyak menuntut darimu,papa mengukur kelakuanmu dari kelakuan papa sendiri.Papa berjanji akan lebih sabar lagi menghadapi kelakuanmu di masa akil balik mu ini.Kau sudah masuk masa remaja nak,esok dan seterusnya papa berjanji akan menjadikanmu sebagai anak,teman dan sahabat berbagi cerita,bahagia kita bersama,tertawapun kita bersama.Bahkan aku juga mau menderita bersamamu,apabila kau menderita.Aku akan menggigit lidahku apabila ada lagi kata kata kasar yang keluar dari mulutku.Selamat tidur anakku sayang.



Kejadian di atas amatlah menyentuh perasaan.Sapaan seperti itu sungguh mengharukan dan amat manis.Mungkin kita sebagai orang tua juga pernah mengucapkan kalimat kalimat seperti itu kepada anak saat dia tidur ataupun dalam pembicaraan langsung.Mungkin juga dahulu sebagai seorang anak kita pernah mendengar dan menerima ungkapan maaf penyesalan dan rasa sayang dari orang tua kita atas kelalaian yang pernah kita perbuat.Sungguh kejadian dan kenangan yang amat manis..



Semoga ulasan dan contoh kejadian yang saya tulis di atas dapat menjadi acuan bagi kita semua untuk menjadi orang tua yang bijak dalam menyikapi perilaku anak anak kita dan memiliki kerendahan hati untuk memaafkan.Tentunya hal ini sangat berdampak baik untuk perkembangan mental putra putri kita,di mana suatu saat nanti ini akan menjadi kenangan yang amat indah untuk anak anak kita.



Bandung 15 Desember 2010

KEYAKINAN DARI JATI DIRI YANG BISA MEMBUAT KITA BERKEMBANG MENURUT BAKAT DAN KEMAMPUAN MASING MASING.

1.AKU DAPAT MEMILIH JAWABAN YANG TEPAT DALAM MASING_MASING SITUASI.PILIHAN_PILIHAN SENDIRILAH YANG DAPAT MEMBUAT AKU BAHAGIA ATAU CELAKA,BUKAN PILIHAN PILIHAN ORANG LAIN.



2.PERASAAN PERASAAN ORANG LAIN ADALAH AKIBAT PILIHAN MEREKA SENDIRI.AKU TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS PILIHAN MEREKA.



3.DERITA DAN SAKIT ADALAH GURUKU.DERITA TAK MESTI MERUSAK.MELALUI DERITA AKU DAPAT MENJADI SEMAKIN KUAT.



4.AKU HANYA DAPAT MENENTUKAN PERASAANKU,KEYAKINANKU DAN PERLAKUANKU SENDIRI.BUKAN KEYAKINAN,PERASAAN DAN PERLAKUAN ORANG LAIN.



5.AKU BERTANGGUNG JAWAB BILA AKU MENGURUSI HIDUPKU SENDIRI DAN MEMBUAT AKU BAHAGIA.AKU BERSIKAP EGOIS APABILA AKU BERHARAP ORANG LAIN MELAKUKAN SEGALANYA UNTUKKU.



6.KEBENARAN ADALAH CINTA KASIH.MEMBERIKAN KASIH,PERHATIAN DAN WAKTU KEPADA DIRI,KELUARGA DAN SESAMA,BERARTI AKU MEMBERI KESEMPATAN UNTUK BERKEMBANG BAIK KEPADA DIRIKU MAUPUN KEPADA SESAMAKU.



Masing masing dari diri kita punya cara untuk menjadi kuat dalam menghadapi hidup ini.Dan poin poin yang ada diatas adalah beberapa pedomanku dalam menyikapi segala yang terjadi di hidupku.Bagi siapapun yang membaca catatan ini boleh menganggap ini sebagai suatu pedoman ataupun sebaliknya.Dan hidup itu adalah PILIHAN.



BANDUNG 15 Desember 2010

Senin, 13 Desember 2010

HADIRKANLAH JALAN KASIH DAN KOMUNIKASI YANG BAIK ANTARA ORANG TUA DAN ANAK...

Keluarga adalah unit sosial tertua di dunia.Keluarga adalah miniatur masyarakat.Sesungguhnya keluarga adalah dasar peradaban.Dan sudah kewajiban orang tua lah untuk mewariskan lentera peradaban kepada anak-anaknya.



Hampir semua orang tua mengasihi dan ingin membahagiakan anak-anak mereka.Tak ada yang tak akan dikorbankan orang tua demi kesejahteraan dan kebahagiaan anak-anaknya.Sayangnya,pengaruh dan tekanan materialistis modern saat ini telah membuat beban orang tua lebih berat.Keadaan ini bahkan telah merobek tatanan sosial yang telah ada sejak sebelum fajar peradaban.



Belakangan ini marak pemberitaan mengenai perseteruan yang terjadi antara orang tua dan anak,yang terkadang harus melibatkan sebuah lembaga untuk menjembatani pertikaian ini.Bahkan orang tua dan anak saling lapor dan dengan gagahnya memakai jasa pengacara.Saya pribadi sampai sampai harus mengerutkan kening,sambil bergumam:"koq sampai segitunya sih!"Hmmm..prihatin!Seolah semua jalan yang namanya jalan KASIH &KOMUNIKASI itu sudah tak ada lagi.Sudah buntukah?Seharusnya jalan itu tidak buntu,kalau saja orang tua punya kerendahan hati untuk mau mengalahkan ego dan gila hormat nya.



Cobalah sebagai orang tua belajar untuk mendengarkan protes dan keluh kesah seorang anak.Berbesar hatilah untuk juga mau mengakui bahwa kadang kadang seorang anak bisa jadi guru yang baik untuk kita sebagai orang tua.Jadikanlah keberhasilan dan kegagalan seorang anak sebagai pembelajaran hidup untuk kita.Untuk menjadi orang tua yang sukses dalam mendidik anak ukurannya bukanlah hanya dari keberhasilan dari segi materi,tetapi lebih kepada moral dan budi pekerti yang kita tanamkan kepada anak dengan teladan.



Hadirkanlah komunikasi dua arah dengan putra putri kita.Anak punya hak yang sama dengan orang tuanya dalam mengungkapkan asa dan rasa yang di milikinya.Sebaliknya sebagai orang tua pun kita juga punya hak yang sama,namun tidak dengan sikap otoriter yang mau menunjukkan seolah-olah kita sebagai orang tua punya hak mutlak terhadap anak yang tidak bisa ditawar!Woww...saya pikir kalau kita bersikap seperti itu,yang akan terjadi dengan anak ada dua kemungkinan yaitu ia akan tumbuh menjadi anak yang penuh rasa takut sehingga sulit untuk mengembangkan diri atau ia akan tumbuh menjadi anak yang pembangkang dan bertindak tanpa kendali.Berbagai kemungkinan bisa terjadi pada anak dengan pola didik tanpa komunikasi yang baik dengan orang tuanya.Seperti kasus yang terjadi antara bintang sinetron muda AB dengan kedua orang tuanya,juga kasus yang sekarang lagi hangat antara AAZ dengan putranya.Sungguh miris hati saya menyaksikan pertikaian antara orang tua dan anak seperti ini.Dalam hal ini butuh kerendahan hati dari orang tua untuk sejenak introspeksi diri,mencari penyebab kenapa semuanya terjadi.Setelah itu barulah dengan sikap yang legowo pasang telinga untuk mendengarkan keluhan anak,kemudian terimalah dengan lapang dada kehadiran anak kita dengan segala kekurangan dan kelebihannya tanpa harus mengorek kembali masalah masalah yang telah lalu.Dan beriringan dengan proses untuk lebih memahami dan mengayomi dari pihak orang tua terhadap anak.



Ada satu hal yang harus di waspadai oleh orang tua,jika seorang anak tidak merasa nyaman dengan situasi di rumahnya yang di sebabkan oleh berbagai hal,maka ia akan mencari pelarian keluar rumah.Dan umumnya itu adalah pelarian yang negatif.



Orang tua yang banyak memiliki pengharapan duniawi terhadap anak,seringkali merasa gagal atau tidak puas jika anak mereka tumbuh dan besar tidak sesuai dengan harapan mereka.Penekanan diberikan pada pencapaian materi dan nilai raport yang di bandingkan dengan anak lain,sementara nilai-nilai spritual secara menyedihkan di abaikan.Kasihan sekali anak anak yang tumbuh dengan tekanan psikologis seperti itu.Mereka di dorong untuk selalu unggul dalam pelajaran,untuk bekerja dengan penghasilan tinggi,untuk mengumpulkan kekayaan sebanyak mungkin.Banyak orang tua yang tidak terlalu menganggap penting nilai nilai seperti:SIKAP HORMAT,KEJUJURAN,RENDAH HATI,INTEGRITAS,KEBAIKAN,TENGGANG RASA DAN TOLERANSI.Pengejaran kekayaan dan keberhasilan duniawi jauh lebih penting bagi mereka.



Akibat tekanan sosial seperti ini,orang tua dengan cara yang benar ataupun salah,dan tanpa memikirkan konsekuensinya,mendorong dan bahkan memaksa anak anak mereka untuk bekerja keras dan bersaing demi yang namanya "sukses".Tidak peduli apakah anak itu suka atau tidak!!Anak anak seharusnya tidak diletakkan pada tekanan tekanan seperti itu,untuk menjadi pintar di atas kemampuan mereka,untuk menjadi bintang sementara anak tidak berbakat.Akibat dari tujuan yang tidak realistis ini,anak anak secara dini di paksa memikul tanggung jawab dan tekanan yang seharusnya tidak mereka alami.Hasilnya adalah anak menjadi lelah dan tidak bersemangat,kesal dan frustrasi.Tidak ada lagi kehidupan yang riang sebagai seorang anak.



Tekanan tekanan dari orang tua maupun pendidik terhadap anak mengakibatkan hal hal yang tidak diinginkan,yakni timbulnya rasa tidak aman pada masa dewasa.Anak tidak tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.Singkat kata, MARILAH KITA MENAHAN DIRI UNTUK TIDAK MENGALIHKAN AMBISI KITA KEPADA ANAK DAN JANGANLAH MERAMPOK MASA KECIL ANAK ANAK KITA...



Berikanlah apa yang menjadi hak seorang anak,yaitu:HAK UNTUK MENDAPATKAN KASIH SAYANG DAN PERLINDUNGAN DARI BERBAGAI MACAM BENTUK KEKERASAN FISIK DAN PSIKIS,HAK UNTUK MENDAPATKAN PENDIDIKAN YANG LAYAK,HAK UNTUK MENDAPATKAN GIZI YANG BAIK,HAK UNTUK MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN MENENTUKAN PILIHAN HIDUPNYA.



Hadirkanlah JALAN KASIH DAN KOMUNIKASI YANG BAIK ANTARA ORANG TUA DAN ANAK.



Bandung 13 Desember 2010

Selasa, 30 November 2010

BETAPA SAYANGKU...

Betapa aku mencintai kedua putraku..

Melebihi segalanya di hidupku..

Aku kalahkah segala gengsi dan ego ku..

Hanya ingin agar semuanya damai dan baik baik saja..



Untuk kalian anak anakku..

Ku kesampingkan segala kepentinganku..

Dan untuk kalian pula ku tegakkan kepala..

Menghadapi setiap problema..



Betapa aku mensyukuri kehadiran kalian di hidupku..

Yang tak pernah menyusahkanku..

Dan ku tau persis kalian adalah anak anak yang sangat tau diri..

Betapa....sayangnya aku pada kalian..



Menggenang air di pelupuk mataku..

Ketika aku membaca ungkapan kalian padaku..

Di sebuah kartu berwarna biru..

Tertulis sebait ungkapan itu..

Hope aLL that you do

Turns out happy for you

And aLL that you wish

Comes your way,

So each hour will bring

Every worderfuL thing..



With love:

Your SON

TIGA KEBUTUHAN POKOK ANAK KECIL

Anak kecil mempunyai macam macam kebutuhan yang sangat dasariah.Kebutuhan kebutuhan itu memungkinkan seorang anak tetap hidup dan bertumbuh sehat.Kebutuhan kebutuhan paling pokok adalah:DITERIMA,DICINTA dan DIPERCAYA.



Kebutuhan pokok yang pertama ialah supaya DITERIMA.Anak kecil amat peka menangkap tanda verbal dan non verbal,apakah ia diterima atau tidak,apakah ia diterima dengan senang hati karena sungguh di nanti nantikan atau hanya diterima karena terpaksa.Anak yang diterima dengan sepenuh hati akan diberi ruang dan tempat serta segala perhatian yang ia butuhkan.Orang tua dengan mudahnya akan menunjukkan tanda bahwa ia sungguh menerima anaknya dengan sepenuh hati."Aku menyayangimu apa adanya nak"atau "kamu tampak tampan atau cantik nak"atau"aku bahagia kamu lahir nak".Ada banyak cara bagi orang tua untuk menyampaikan kepada seorang anak atas keberadaan dirinya dan bagaimana orang tua menyukai jenis kelamin anaknya.Dengan isyarat serta kata kata orang tua dapat menyampaikan pesan bahwa mereka menyukai kehadiran anaknya,misalnya dengan sentuhan,belaian,ciuman,pelukan,serta mengendongnya,dan juga memberikan makanan yang menggugah selera dan bergizi.



Kebutuhan pokok yang kedua ialah supaya DICINTAI.Anak kecil mempunyai banyak kebutuhan.Ia sungguh tergantung pada kebaikan dan cinta kasih orang tua serta pengasuhnya.Oleh karena keadaan yang tergantung itulah,timbul pertanyaan di dalam benak seorang anak:"Apakah semua kebutuhanku akan dipenuhi?Di lain pihak kita juga harus bertanya:"Bagaimana perasaan anak mengenai semua kebutuhan itu,apakah ia merasa seumur hidup akan tergantung.apakah perasaan itu enak,apakah ketergantungan itu disukai atau tidak disukai,membuatnya bahagia atau tidak?Hal itu ditentukan oleh sikap orang tua.Kalau orang tua mengisyaratkan pesan ,misalnya:"kau ini beban bagi kami"Tentu ucapan ini akan membuat seorang anak sedih,malu atau pun tertekan.Tetapi sebaliknya kalau orang tua sungguh berbahagia dengan keberadaan anaknya,yang terjadi adalah anak akan merasa sungguh diinginkan,sehingga timbul rasa bahagia,bangga dan gembira.Perasaan yang pailng diinginkan seorang anak dalam ketergantungannya itu adalah:"AKU DICINTA TANPA SYARAT"atau"APAPUN YANG TERJADI AKU AKAN TETAP DISAYANGI OLEH AYAH DAN IBUKU"



Kebutuhan pokok yang ketiga ialah supaya DIPERCAYA.Apakah orang tua percaya pada anaknya.Ini dapat terlihat dari sikap orang tua terhadap anaknya.Jika orang tua menyukai seluruh diri anaknya,ia akan memberi tanda yang dapat dibaca oleh anaknya bahwa pribadinya berharga dan pantas disayang.Sikap orang tua meresap kedalam hati seorang anak dan menumbuhkan keyakinan bahwa ia baik,bahwa pantaslah ia hidup sebagaimana adanya.Dengan kondisi seperti ini seorang anak mulai percaya pada dirinya,menerima diri seutuhnya dan menyukai dirinya juga.Dampaknya ialah bahwa lingkungan di sekeliling anak tampak beres dan menyenangkan.Dan ini menimbulkan efek yang sangat baik bagi seorang anak.Dan anak itu akan merasa AMAN.



Pada awal hidup seorang anak,peran IBU amatlah berperanan penting.RELASI YANG BAIK DENGAN IBU akan mempengaruhi perkembangan mental seorang anak.Bila relasi itu tidak baik dan tidak stabil atau di warnai oleh banyak rasa kecewa dan curiga,maka dalam umur dewasa anak akan bertanya penuh ragu ragu,"dapatkah aku percaya pada tubuhku,pada perasaan dan rasaku?Atau pada saat ia terancam bahaya,atau bila ia harus maju ujian,bahkan bila ia sedang dicinta,perasaan percaya atau tidak percaya pada dirinya akan muncul kembali dan menghinggapinya.Rasa percaya atau rasa curiga akan berdampak juga pada sikap terhadap lingkungan sekitar dan pada seluruh pola hidup.Mungkin juga akan ada pertanyaan ,apakah alam ciptaan ini sungguh baik dan bersahabat?Kalau rasa percaya ada pada dasar hati seorang anak,ia takkan takut atau khawatir ataupun cemas karena ia merasa AMAN dan TERLINDUNG serta BERDIRI KOKOH KUAT DALAM DIRINYA.



Karena CINTA dan KASIH SAYANG sebagai kebutuhan pokok amat dasariah bagi tumbuh kembang seorang anak,maka anak akan tumbuh dengan penuh kelincahan,kegembiraan dan gairah hidup yang tinggi.Anak yang dicinta akan menjawab dengan spontan atas sentuhan lembut serta membuka mata kita bagi keindahan hidup.Ia penuh semangat,hasrat dan ingin tahu yang tinggi.Ia juga suka bermain dan belajar serta mengalami hal hal baru.Anak yang diterima,dicintai serta dipercaya akan tumbuh menjadi anak yang KREATIF,HANGAT dan MEMILIKI KEPERCAYAAN DIRI YANG TINGGI.Dan jika anak itu tumbuh dengan penuh kasih sayang,maka bukanlah hal yang sulit bagi dirinya untuk membagi kasih itu kepada orang lain.Dan anak itu akan memiliki KEPEKAAN YANG TINGGI terhadap sesamanya.



Anak yang dicinta memiliki firasat tajam.Ia mampu merasakan apa yang sedang di rasakan orang lain.Melalui seorang anak kita dapat belajar membantu sesama agar terhindar dari penderitaan.Semoga kita semua mampu untuk menjadi orang tua dan pendidik juga orang dewasa yang sanggup untuk memahami dan memberikan apa yang menjadi KEBUTUHAN serta HAK SEORANG ANAK.



Bandung 29 November 2010.

Kamis, 18 November 2010

Don't Judge a Book by It's Cover.

"WADUH,kemarin aku kecele euy..!"celetuk Aurelia kepada teman temannya yang sedang mendiskusikan buku buku baru di depan perpustakaan kampusnya.Persoalannya ia kemarin pergi ke toko buku mencari teenlit untuk kado adiknya pesta sweet seventeen malam Minggu ini.Namun ketika plastik bukunya di buka,isinya jauh dari harapannya.



Sebuah buku tentu memiliki sampul yang biasanya menggambarkan isi dari buku itu.Seorang cover designer akan berusaha merancang sampul sedemikian rupa,sehingga orang akan tertarik untuk membelinya.



Kita juga mungkin pernah kecewa karena menjumpai buku dengan sampul menawan,tetapi isinya gak menarik,seperti yang di alami oleh Aurelia.Atau,dengan sampul tidak menggugah hati,tapi setelah dibaca ternyata isinya oke banget dan berbobot tentunya.



Terkadang kita menilai tampilan seseorang hanya dari luarnya saja.Manusia tak dapat dinilai hanya dari tampilan lahiriahnya.Ada banyak hal yang menjadikan seseorang"KAYA & LUHUR"nilai nilai kemanusiaannya.Mari kita belajar saling menghargai satu sama lain karena TUHAN sudah menciptakan kita secara istimewa,berbeda satu sama lain,masing masing dengan kekurangan dan kelebihan agar bisa SALING MELENGKAPI dan MENYEMPURNAKAN.Dan mulailah itu dari keluarga.

SUNTIKAN SEMANGAT...

Beberapa hari yang lalu aku menerima pesan singkat dari istri keponakanku,yang isinya mengatakan bahwa dia sangat stress harus mendampingi suaminya yang sedang menjalani proses penyembuhan dari stroke yang di alaminya sebulan yang lalu.Dan saat dia mengirim pesan itu,mereka sedang berada di sebuah kota kecil di Sumatra Barat untuk menjalani pengobatan diluar medis.

Sang istri mengatakan tak sanggup lagi dan ingin balik ke Jakarta.Tak banyak yang bisa kukatakan untuk menguatkan hatinya.Dan ku balas pesan singkatnya dengan mengatakan:"Selama ini kamu sudah membuktikan bahwa kamu istri yang kuat,dan sekarangpun aku yakin kamu bisa melewati semua ini,karena tidak selamanya kalian berada di situ,oya sampai kapan kalian harus berobat di situ?"Kemudian ada balasan lagi,bahwa kurang lebih seminggu,mereka harus berada di tempat tersebut..Kembali istri keponakanku mengatakan;bahwa dia tak sanggup dan stress banget.Dan kembali pula kubalas pesan tersebut dengan mengatakan:"Aku sangat mengerti perasaan kamu,dalam usia yang sangat muda dan dalam pernikahan yang baru sejengkal,kamu harus mengalami cobaan seberat ini,kalau selama ini kamu sanggup,sekarangpun kamu sanggup,jadikan kekuatan cintamu kepada suami dan janji pernikahan setia dalam keadaan suka dan duka sebagai sumber kekuatanmu,mintalah bantuan dari Tuhan,karena niat yang baik Tuhan akan berkati"

Dalam hal ini aku sangat memahami perasaannya sebagai seorang istri,tanpa juga mengesampingkan bagaimana penderitaan fisik dan psikis yang dialami oleh sang suami.Dan bagi kita yang di luar permasalahan ini adalah gampang untuk bicara,tetapi bagi siapapun yang mengalami masalah seperti ini,tentunya adalah keadaan yang sangat sulit untuk dijalani.

Seperti judul dari tulisan ini SUNTIKAN SEMANGAT,itulah yang seharusnya kita berikan kepada orang yang sedang sakit maupun keluarganya.Bukan hal yang gampang melakoni semua ini.Dapat di pahami kalau yang namanya semangat itu nyaris gak ada lagi,terutama untuk si sakit.Adalah hal penting untuk kita belajar siap menerima kalau kondisi terburuk bisa kita alami dalam hidup ini.Di sini aku mampu untuk menuliskan dan memotivasi orang lain,karena aku sendiri sudah jatuh bangun mengalami goncangan dihidup ini.Dan aku tau persis,tidak ada yang bisa menolong diri kita kalau kita terus berkubang dalam perasaan seolah olah kita sendiri yang paling menderita,,intinya kita salalu dan selalu berkutat dalam mengasihani diri sendiri.Yang harus kita lakukan adalah segera keluar dari mengasihani diri sendiri dan berpikir positif,bahwa semuanya akan berlalu.Bukan hal yang gampang,tetapi ini memerlukan proses.Setiap orang membutuhkan waktu untuk berproses dengan keadaan yang tidak nyaman dan tidak di kehendaki.Adalah sikap yang bijak jika kita yang berada diluar permasalahan ini untuk melakukan pendampingan,tanpa menunjukkan sikap dan kata yang mengasihani,namun lebih kepada memberikan waktu dan kesempatan untuk mendengarkan keluhan si sakit dan keluarga dengan menunjukkan empati yang dalam.

Semangat adalah hal penting dalam hidup ini.Hati yang gembira adalah obat,berpikir positif dapat mengurangi beban kita.Mengandalkan Tuhan adalah hal terpenting untuk menopang jiwa yang rapuh.Tiada yang mustahil asal kita percaya.

Dan untuk keponakanku yang sedang dalam proses penyembuhan,aku sangat yakin kamu bisa melewati masa masa berat ini.Masih banyak yang sangat peduli dan menyayangi kamu.Teruslah andalkan Tuhan,ini hanya ujian untuk kenaikan imanmu.Seperti tertulis di kitab suci,bahwa IMANMU AKAN MENYELAMATKAN ENGKAU.

Sabtu, 06 November 2010

"PULAU KESEIMBANGAN"

Tak ada kekuatan manusia yang bisa menghentikan bencana yang sedang melanda negeri ini.Kelahiran,kehidupan,kematian,seperti malam,pagi mengikuti siang.Proses perubahan ini tidak asing bagi semua orang_bagi yang miskin dan bagi yang kaya,bagi yang muda dan bagi yang tua.Namun ini tampaknya menjadi sesuatu yang coba di lupakan oleh sebagian dari kita,yang hidup dan bertingkah seolah_olah kita tak akan mati.Di beberapa tempat di negara kita Indonesia ini di landa bencana alam hebat,ratusan nyawa melayang,harta benda tak bersisa,bahkan ada yang harus kehilangan orang orang tercinta.Sungguh tragis!



Tetapi di lain pihak mungkin masih ada orang yang cukup hanya berujar:"Kasihan ya"Tak ada yang di lakukannya,bahkan hanya sekedar berdoapun mungkin tidak!Dan lebih parahnya lagi,masih ada sebagian orang yang masih bisa berfoya foya.Adalah hak setiap orang untuk menggunakan uang atau apapun yang di milikinya,tetapi alangkah bijaknya dalam keadaan banyak dari saudara saudara kita yang terkena bencana, sedikit saja.. kita memiliki kepekaan lebih untuk berbagi,entah dalam bentuk barang,uang,doa ataupun tenaga.Sebetulnya bukan hal yang sulit kalau kita telah terlatih untuk memiliki bela rasa dan kepekaan yang tinggi terhadap derita sesama.



Mari kita melihat hidup ini lebih dekat dengan pikiran yang objektif,kita melihat bagaimana hidup terus menerus berubah,situasi silih berganti terjadi.Mungkin suatu saat kita yang akan mengalami seperti yang saudara saudara kita alami saat ini di daerah bencana.Kita akan menyaksikan fluktuasi jatuh dan bangun,sukses dan gagal,untung dan rugi,penghormatan dan hinaan,pujian dan cacian,sehat dan sakit,hidup dan mati.Pikiran yang objektif membantu kita melihat lebih jelas bagaimana kita bereaksi terhadap kebahagiaan dan keputusasaan,kegembiraan dan kesedihan,kepuasan dan kekecewaan,pengharapan dan kecemasan.



Gelombang emosi yang dahsyat inilah yang saat ini sedang kita alami dengan berbagai bencana alam yang sedang terjadi.Bagi saudara saudara kita yang terkena bencana alam,situasi ini amatlah berat dan keadaan keputusasaan,kehilangan,kekecewaan,trauma,kesedihan serta rasa sakit.. yang pastinya mereka rasakan saat ini.Sangat menggugah simpati banyak orang.



Bencana yang terjadi di negeri kita ini sungguh bak gelombanig yang menghempaskan,belum sempat kita menarik nafas,gelombang berikutnya mengayun kita ke atas,kemudian kembali menghempaskan!Bagaimana kita berharap bisa menemukan"kaki gelombang"di puncaknya?Di mana kita harus mendirikan bangunan permanen kehidupan di tengah samudera keberadaan yang tak pernah berhenti,kalau bukan dalam "pulau keseimbangan" yang akan meneduhi kita dari setiap badai.Pulau keseimbangan dan ketenangan ini akan tumbuh dalam pikiran kita,setelah kita mengalami banyak kekecewaan serta kesedihan dan setelah menjadi lebih bijak untuk tidak lagi melekat pada segala sesuatu.



Dan satu satunya "pulau" yang menyediakan kemapaman dan kedamaian di hadapan penyakit,bencana,perpisahan dan kematian adalah:"PULAU KESEIMBANGAN" dan IMAN YANG PENUH.. BAHWA SEMUANYA AKAN BERLALU dan AKAN JADI INDAH PADA WAKTUNYA"

Selasa, 26 Oktober 2010

HINGGA AKHIRNNYA...

Jiwa lebih penting dari tubuh..

Dan tubuh tidak lebih penting dari jiwa manusia..

Dan tidak ada yang lebih penting dari semuanya..selain Tuhan..

Hidup hanya sementara...



Dalam singkatnya waktu hidup ini..

Aku coba memahami Tuhan..

Ku selidki dan ku selidiki..ku cari dan ku cari..

Namun tak ku temui...



Hingga akhirnya ku sadari..

Di wajah orang orang terkasih ku..

Aku melihat KASIH_NYA..

Dan di wajah anak-anakku..ku lihat anugrahnya..



Lewat mereka yang terdekat di hatiku..

Aku melihat KESETIAAN_NYA..

Dan kesetiaan itu..

Takkan habis sampai selama-lamanya.

Senin, 25 Oktober 2010

SI KECIL DALAM DIRI KITA..

Perjumpaan dengan anak dalam diri kita dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan situasi.Menurut pengalaman banyak orang dan juga yang saya alami,begitu masuk ke dalam dunia anak anak,orang akan terdorong untuk bertabiat dan berbuat seperti anak kecil tanpa langsung kita sadari.Kita akan tertawa lepas bebas,kita turut bergerak lincah dengan riang gembira seperti anak anak kecil itu.Dan keadaan ini juga bisa terlihat pada wajah,mata,dan gerak gerik kita,bahkan orang dapat mendengarnya dari nada suara kita.Semua itu sebagai tanda bahwa anak dalam diri kita sedang muncul dan ingin di hayati.

Anak dalam diri kita juga berbicara melalui perasaan yang terungkap secara spontan.Hal ini dapat kita saksikan dalam berbagai reaksi anak.Anak itu mengeluh bila ia sakit,ia minta istirahat bila ia capek,ia minta makan pada saat ia lapar.Lain dengan orang dewasa yang cenderung menahan rasa sakit,yang bekerja terus walau sudah lelah,yang menunda keinginan makan walaupun sudah lapar sekali.Namun di suatu waktu tingkah laku kita bisa kembali muncul kepada saat kita masih anak anak.Misalnya:pada saat kita sedang berolah raga,atau waktu kita menari,waktu kita berjalan di sebuah taman,ataupun waktu kita berlari di atas rumput hijau.Anak kecil dalam diri kita dapat muncul ketika kita sedang melangkah lincah di atas pasir halus di tepi pantai.Juga Anak kecil dalam diri kita dapat muncul ketika kita merasa tergerak untuk bermain bersama anak anak di taman kanak-kanak.

Anak kecil sering kali ingin duduk di dekat orang orang yang di sukainya dan ia minta di belai,di sayang dan di dekap.Begitu pula sebagai orang dewasa,keadaan ini sering kali kita inginkan.Terkadang kita sebagai orang dewasa juga sekali waktu suka menyanyikan lagu yang dulu sering kita nyanyikan saat duduk di bangku taman kanak kanak atau sekolah dasar.Indah memang mengenang masa masa kecil.Dan masa itu tak mungkin kembali,hanya indah untuk di kenang.Dan tentunya kalau kita sudah menjadi orang tua,pasti kita juga menginginkan anak anak kita mengalami masa kecil yang indah seperti yang pernah kita alami.

Ketika anak kecil dalam diri kita muncul,itu bukanlah tanda bahwa kita mengalami masa kecil yang tidak bahagia.Sering kali kita mendengar ungkapan:"Masa kecil kurang bahagia ya?".Sebetulnya itu salah..kalau situasi anak kecil dalam diri kita muncul itu bukan berarti masa kecil tidak bahagia.Adalah penting untuk membuat hidup ini berimbang,ada masa di mana kita perlu juga flashback ke masa masa kita kecil.Dan ini bukanlah berarti bahwa kita kekanak_kanakan(childish).Karena arti dari kekanak-kanakan itu sendiri adalah:orang yang suka ngambek,marah marah gak jelas,mendiamkan orang lain,sulit menerima pendapat orang lain,pokoknya hal hal yang negatiflah.

Dan di sini yang saya maksud anak kecil dalam diri kta adalah mempertahankan dunia kanak_kanak(childhood) dalam kehidupan kita.Keadaan ini penting untuk kita pertahankan,karena di masa ini sungguh banyak pengajar bahkan profesor yang sangat kekanak-kanakan(childish)sungguh memalukan!

Pengalaman kita di masa kecil,tidak akan pernah hilang,melainkan tersimpan dengan baik bersama dengan segala perasaan dan kerinduan,dengan segala kekecewaan dan kebahagiaan.

Senin, 18 Oktober 2010

JIKA ENGKAU...

Jika engkau tetap tenang..
Ketika yang lain lepas kendali dan menyalahkan..
Jika engkau bisa mempercayai diri sendiri..
Ketika yang lain meragukan diri mu..

Jika engkau bisa menanti dan tak lelah menanti..
Atau sekalipun di bohongi,namun tidak membohongi..
Atau sekalipun di benci namun tidak membenci..
Tidak terlihat terlalu baik.tidak pula bicara terlalu bijak..

Jika engkau bisa bermimpi dan tidak menjadikan mimpi sebagai gurumu..
Jika engkau bisa berpikir dan tidak menjadikan pikiran sebagai tujuanmu..
Jika engkau bisa bertemu kemenangan dan kemalangan..
Perlakukanlah keduanya sama...

Jika engkau bisa menumpuk semua kemenangan..
Dan mempertaruhkannya dalam satu lemparan..
Dan kalah.....dan mulai lagi dari awal..
Tanpa menghembuskan sepatah kata tentang kekalahan...

Jika engkau tahan mendengar kebenaran yang engkau katakan..
Di putar balikkan penipu untuk menjebak orang dungu..
Atau melihat hasil karya hidupmu rusak..
Dan tanpa kenal lelah memperbaikinya..

Jika engkau mendorong hati dan syaraf serta otot..
Untuk melayani lebih dari yang mereka lakukan..
Lalu bertahan jika tak ada apa apa lagi di dalam dirimu..
Kecuali tekad yang menyerukan kepada mereka,"Bertahanlah!"

Jika engkau bicara dengan khalayak dan menjaga kebaikan..
Atau berjalan dengan raja,namun tetap bersahaja..
Jika tak ada musuh maupun kekasih yang melukai hatimu..
Dan semua mempercayaimu,tapi tak ada yang berlebihan..

Jika engkau bisa mengisi setiap menit yang berlalu...
Dengan enam puluh detik...
Milikmulah dunia dengan segala isinya..
Dan engkau akan menjadi seorang yang berarti...

Minggu, 17 Oktober 2010

DI UJUNG SENJA ITU..

Saat ku telesuri jalan di ujung senja itu..

Sesosok tubuh kurus kering..berdiam mematung..

Dengan tatapan mata yang kosong..

Entah apa yang ada di benaknya


Terbersit rasa takut di benakku..

Apakah sosok ini mengalami gangguan jiwa?

Kupalingkan mukaku..kulirik dengan ujung mataku..

Rasa iba berdesir di dada...


Tak kala kuliat raut wajah sendu itu..

Menatap nanar ke keramaian jalan..

Kulit hitam membalut tulang yang menonjol keluar..

Bertelanjang dada di terpa angin senja..


Miris hatiku..pilu terasa menusuk..

Menghujam perih ke relung hati..

Tersekat tenggorokan menahan rasa haru..

Ketika sosok itu melempar senyum yang tanpa arah..


Ya Tuhan..dia masih mampu tersenyum..

Di tengah galau dan hampa hatinya..

Ketakutan ku sedikit sirna..

Ketika selintas ku liat wajah tak berdaya itu..dengan seulas senyum menyungging..


Ku hampiri sosok itu dengan sedikit rasa was was..

Ku sorongkan tanganku..ku berikan bungkusan nasi rames dan sebotol air..

Dengan segera tangannya menyambar pemberianku..

Tak sepatah katapun terucap dari mulutnya..


Hanya seulas senyum dari mata yang sayu..

Membalas pemberianku..

Dan akupun segera berlalu..

Dengan membawa rasa iba yang tak kunjung hilang..


Ku telusuri jalan..

Ku tolehkan kepalaku ke belakang..

Ku liat sosok itu..telah berubah posisi..

Duduk manis di bawah sebatang pohon..menyantap nasi rames dengan lahapnya..


Taukah kau hai sosok yang telah membuatku iba..

Nasi rames itu buat makan malamku..

Dan kau telah membuat ku kenyang..

Dengan ke tak berdayaanmu..


Aku bukan orang kaya..

Tapi ku tau.. mungkin hidupmu lebih susah dari aku..

Mungkin kau orang terlantar,tak ada yang mengasihimu..

Dan aku jauh lebih beruntung dari padamu..


Inilah warni warni kehidupan..

Bagai mozaik yang tak selamanya serasi..

Dan tak banyak yang bisa ku perbuat..

Semoga ada yang peduli dengan orang orang sepertimu..

Senin, 11 Oktober 2010

KUATKANLAH HATIMU..

Setiap kali mendengar khabar dari siapapun,yang mengabarkan bahwa orang tuanyakah,atau putranyakah,bahkan suami atau istrinya yang terserang stroke,aku kembali di bawa kepada memory mengenai peristiwa 6 tahun yang lalu,ketika orang yang sangat ku sayangi yaitu Bapak ku,tiba tiba terkena serangan stroke di sebuah kota kabupaten di Kalimantan Barat,ketika beliau sedang mengunjungi salah satu putrinya.Ketika itu bapak baru saja turun dari mobil,melepas penat sejenak di teras rumah,kakakku masuk ke dalam rumah menyiapkan minum untuk Bapak dan saat kakakku kembali ke teras,Bapak sudah seperti tertidur dan ternyata terkena serangan stroke.Kemudian dari kota kecil itu Bapak di bawa ke Pontianak menggunakan ambulance dengan jarak tempuh 10 jam.Tak terbayangkan olehku,betapa derita Bapak saat itu.Membayangkan semuanya sampai saat menulis inipun menitik air mataku.Rasa sayangku yang luar biasa pada Bapak,menyebabkan sampai dengan saat ini membuatku tidak bisa menahan rasa sedih yang sangat dalam ketika harus berbicara atau mengunjungi orang yang terkena serangan stroke.

Begitu pula ketika mendapat khabar dari istri keponakanku bahwa suaminya yang baru berusia 24 tahun terkena serangan stroke,betul betul hancur hatiku.Seminggu yang lalu kejadian ini,saat aku menerima telpon jam setengah satu malam yang mengabarkan bahwa ponakanku,tiba tiba tidak bisa menggerakkan badannya,bahkan untuk bicarapun tak mampu.Tak dapat ku percaya saat mendengar khabar bahwa beberapa hari kemudian itu adalah serangan stroke,dan aku protes sama Tuhan,bagaimana mungkin anak semuda dan sebaik dia harus mengalami semua ini,sungguh tak adil!!Mengapa semua ini harus terjadi?Begitu kataku pada Tuhan.

Kemarin sore kembali aku mendapat khabar dari seorang teman bahwa papanya terkena serangan stroke,untuk sementara ini papanya tidak mau bicara bahkan menerima telpon dari anaknya pun,beliau tidak mau.Aku tercenung sejenak,kembali aku teringat dengan kondisi Bapakku 6 tahun yang lalu.Kenangan yang amat pilu dan membekas di hidupku.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 2004,bulan April.Ketika itu aku sedang mengajar dan HP aku simpan di saku blazerku.Berkali kali getar HP terasa di saku ku.Dan ku pikir,apakah ini telpon yang penting?Dan saat ku liat,ternyata telpon dari adikku.Sejenak aku mohon dan meminta ijin pada muridku untuk mengangkat telpon sebentar.Di seberang sana dengan histerisnya adikku menangis mengatakan bahwa Bapak terkena serangan stroke dan koma.Ya Tuhan sekuat tenaga aku menahan perasaan dan gejolak hati di hadapan anak anak didikku.Berusaha setengah mati menyelesaikan proses belajar mengajar di hari itu.Kemudian aku meminta ijin pada atasanku untuk tidak mengajar beberapa hari karena aku akan pulang kampung untuk mendampingi Bapak yang sedang sakit.Sampai aku harus mengatakan,bukan saya tidak bertanggung jawab dengan pekerjaan dan anak anak didik,tetapi di hidup saya kepentingan keluarga saya di atas segalanya apalagi kalau itu menyangkut anak anak saya dan orang tua saya.Dan Bapak adalah single parent untuk kami,karena mama telah berpulang mendahului beliau di tahun 1999.Sudah kewajiban kami anak anaklah untuk memperhatikan beliau.

Singkat cerita atas ijin anak anakku pula,aku pulang kampung,itupun setelah anak anakku berusaha meyakinkanku bahwa mereka berdua bisa ku tinggalkan untuk menjenguk kakeknya yang sedang sakit.Dari bandara Pontianak,aku sama sekali tidak menuju rumah dulu,dan aku minta diantar langsung oleh abangku menuju rumah sakit.Setibanya di rumah sakit aku bergegas menuju lantai 4 rumah sakit Antonius dan ke kamar di mana Bapak di rawat.Bapak sudah sadar dari komanya,tetapi ya Tuhan,beliau sulit sekali untuk bicara dan sama sekali sulit bagiku untuk mengerti ucapannya.Tak kuasa ku tahan tangisku dan air mataku mengalir tak terbendung.Ku peluk,ku cium papa,terucap ucapan lirih dari mulutku:"Yang kuat ya Pa,kami akan slalu ada untuk Bapak dalam keadaan apapun"Ku tanya beliau:"Bapak tau aku kan?siapa coba?Beliau menjawab dengan tak jelas namun tertangkap artinya olehku:"Mami Evan"(itu lah panggilan beliau kepadaku setelah aku menjadi seorang ibu,dan Evan adalah nama panggilan dari nama anak sulungku).Lega hatiku ketika menyadari secara memory Bapakku tau kami anak anaknya.

Seminggu aku menemani Bapak di rumah sakit,nyaris gak pernah pulang ke rumah.Aku tau Bapak sangat sulit menerima kondisinya yang demikian.Sangat labil,emosi yang istilahku"up and down".Kalau kami minta beliau mengulangi ucapannya,sudah di ulang namun kami tidak mengerti juga,beliau akan sangat marah,dan secara tersamar kami dengar,kata kata kasar bisa keluar dari mulutnya.Dan itu bukan Bapak yang sehat.Puji Tuhan kami anak anaknya sangat memaklumi keadaan ini.Dan ku tau bahwa orang yang sedang sakit dapat keluar dari kepribadian yang sebenarnya,jadi tak masalah untukku.Tak jarang aku menangis saat menyuapi beliau makan dan menatap wajahnya,kupalingkan mukaku,bahkan aku berdiri ke jendela hanya untuk menghindar supaya Bapak tidak melihat aku menangis karena menyaksikan kondisi beliau.Ada kenangan yang selalu ku kenang sampai dengan saat ini dan itu membuat aku menitikkan air mataku manakala teringat kembali.Dalam keadaan badan lumpuh sebelah,bicarapun sangat sulit,Bapak selalu mengingatkan aku untuk makan,dan pernah Bapak tertawa terpingkal pingkal,saat menyaksikan reaksi ku yang spontan saat bertemu kembali dengan pengasuhku waktu aku kecil,saat itu ibu ini bezuk dan aku melonjak kegirangan begitu dia membuka pintu kamar Bapak,kami berpelukan dengan mengeluarkan kata kata yang latah,itulah yang membuat Bapakku tertawa,apalagi saat ibu ini menceritakan kembali kenakalan kenakalan masa kecilku.Sang mantan pengasuh ini belum terlalu tua,hanya belasan tahun di atas usiaku.Melihat tawa Bapak,bahagianya hatiku.Kakakku berkali kali mengatakan:Puji Tuhan.

Seminggu sudah kebersamaan itu..aku harus kembali ke Bandung untuk kedua putraku dan juga untuk bekerja kembali.Mengalir deras air mata ini,saat harus berpamit pada Bapak dan meninggalkan beliau terbaring tak berdaya di rumah sakit.Aku berjanji pada Bapak untuk sesering mungkin menelpon beliau dan akan berusaha untuk datang kembali,dengan bahasa yang mulai ku pahami beliau mengatakan:"Baik baik ya nak,salam untuk Evan dan Riko"Sangat berat hati dan rasa ini,bahkan di dalam pesawatpun berkali kali aku menyeka air mataku.Ku pinta pada Tuhan..mampukan Bapakku dan kami semua untuk menjalani dan melewati cobaan ini.

Rupanya cobaan untuk Bapak dan keluarga kami belum berakhir.Beberapa waktu kemudian Dokter mengatakan bahwa kaki kanan Bapak harus di amputasi karena komplikasi dari diabetes yang di derita oleh Bapak.Ya Tuhan..cobaan apalagi ini?begitu keluhku.Dengan berat hati setelah meminta persetujuan dari kami saudara saudaranya,kakakku menanda tangani surat ijin operasi.Ada perubahan dalam kondisi psikis ku setelah kejadian ini,bahkan berimbas kepada kondisi fisikku.Saat malam aku tiba tiba terbangun dan berkeringat dingin,kemudian menangis mengingat keadaan Bapak.Takut setiap kali mendengar dering telpon,kalau kalau itu telpon dari Pontianak(aku takut terjadi sesuatu dengan Bapakku)Kalau ada orang yang meninggal atau mendengar berita ada yang meninggal mendadak,aku berdebar debar dan tiba tiba sangat takut dengan kematian.Sempat kehilangan gairah kerja dan semangat hidup.Mengisolasi diri dari lingkungan luar,bahkan sifat ceriaku hilang sama sekali dan nafsu makanpun gak ada.Aku sadar bahwa aku depresi,sempat aku ke dokter dan di beri obat anti depresi.Sama sekali obat itu tidak ku minum satupun.Aku "mencuci otakku" bahwa keadaan ini tidak boleh di biarkan,aku terbiasa menasehati dan memotivasi orang lain dan itu adalah pekerjaanku,mengapa untuk diriku aku tidak mampu?Saat harus bercerai 4 tahun sebelum kejadian inipun aku sanggup mengatasi perasaanku!Tetapi cobaan dengan jatuh sakitnya Bapak,memang sangat sulit ku trima,bahkan rasanya tak mampu,dan karena itulah aku depresi.Aku minta istirahat dari pekerjaan dan aku memilih di rumah untuk sampai batas waktu yang tidak ku tetapkan.Untung ada pengertian dari atasanku.Kala itu aku menolong diriku,dengan meyakinkan diriku,aku tidak boleh begini,dengan keadaan ini anak anakku akan kehilangan kasih sayang dariku,aku tumpuan hidup dari anak anakku.Dan Bapakku sangat sayang pada kedua putraku,betapa hancurnya hati beliau kalau cucu cucunya(kedua putraku)tidak ku urus dengan baik.Tentunya kalau aku menyayangi Bapak otomatis orang yang Bapakku sayangipun harus ku urus dengan baik yaitu kedua putraku.Bagiamana aku bisa mengurus anak anakku dengan baik kalau aku sendiri saja tidak mampu memanage perasaanku?.Begitu jeritku dalam hati.Dan satu hal lagi anak anak ku sangat membantu aku pulih dari keadaan ini,ketika itu mereka masih SMA,setiap kali pulang sekolah,anak anak akan menuju kamarku seraya memanggilku dan menanyakan apakah aku sudah jauh lebih baik,lalu mereka selalu bertanya:"madu nya dah di minum mami?(karena waktu itu aku lebih banyak mengkonsumsi madu dan menghindari obat obat penenang atau jenis obat kimia apapun)Singkat cerita dalam waktu kurang dari sebulan depresi itupun berlalu dari hidupku.Aku betul betul pulih,bahkan jauh lebih kuat mental dari sebelumnya.Selain anak anakku,tidak ada yang tau apa yang ku alami.Orang lain hanya tau bahwa aku sakit maag dan perlu istirahat.

Setelah mengalami peristiwa di atas,hidupku semakin berwarna dan bermakna.Aku semakin kuat menghadapi badai hidup ini,aku juga lebih realistis.Dan aku kembali bekerja,lebih semangat lagi,karena aku juga harus punya uang lebih untuk sewaktu waktu di perlukan pulang ke Pontianak.Perlahan lahan ku yakinkan diriku,aku harus mampu menerima keadaan Bapakku yang harus menanggung sakit bahkan harus kehilangan sebelah kaki.Setiap hari ku telpon beliau,dengan kata kata yang kurang jelas beliau berusaha berkomunikasi denganku.Setelah beliau kembali berada di rumah dengan di rawat oleh seorang suster dan di awasi oleh kedua adikku,komunikasi kami semakin sering,sehari bisa 3 atau 4 kali aku telpon.Bahkan aku selalu minta suster untuk mengabari terus keadaan Bapak tanpa harus mengenal waktu dan tak lupa aku selalu mensupport suster dan juga adik adkku untuk selalu sabar dan memahami keadaan Bapak terutama emosinya.Memohon pada orang yang serumah dengan Bapak untuk meluangkan waktu menemani beliau walaupun hanya sebentar.Dan ku katakan pada diriku juga pada saudara saudaraku:"LAKUKAN YANG TERBAIK..SELEBIHNYA SERAHKAN PADA TUHAN DAN BIARKAN TUHAN YANG BEKERJA"

Dan Tuhan punya rencana indah,hari itu adalah hari Minggu,tanggal 26 Oktober tahun 2006,sepulang dari gereja aku telpon Bapak dan kami ngobrol,ku katakan bahwa bulan Desember aku akan pulang ke Pontianak untuk temani Bapak.Pagi itu sempat kami berdoa bareng,dan Bapak mengulangi kalimat kalimat dalam doaku dengan terbata bata.Seperti biasa kalau anak anakku ada di rumah,pasti akan ku beri kesempatan untuk bicara dengan kakeknya,dan pagi itu Bapak pun berkomunikasi dengan putraku.Bahagia sekali gus haru,itulah yang aku rasakan saat itu.Dan tak ku kira sama sekali,sorenya jam 15.00 aku mendapat telpon dari Pontianak,bahwa Bapak telah berpulang dengan tenang kepangkuan Bapa di surga.Kembali aku shock dan sekuat tenaga ku kuasai emosiku,dengan derai air mata yang tak terbendung,ku khabarkan duka ini kepada anak anakku juga ku telpon mantan suamiku.Kembali terucap dalam hatiku:"Tuhan..Bapak ku sudah Kau panggil,beliau sudah tenang di pangkuan MU.Terima kasih Engkau telah memberikan seorang Bapak yang sangat baik untuk kami putra putrinya.Mampukan kami untuk menerima kenyataan bahwa beliau telah tiada,mampukan aku menerima kenyataan ini ya Tuhan..."

Dari pengalamanku yang sudah ku ceritakan di atas,ada inti yang mau ku ambil dan ku sharingkan.Menghadapi orang sakit apalagi dengan perubahan fisik yang drastis,bukanlah hal yang gampang.meminta kepada si sakit untuk bersabar dan menerima kenyataan bukanlah hal yang tepatJustru menurutku yang perlu pendampingan adalah orang orang yang berhubungan langsung dengan si sakit.Kalau secara mental orang orang yang berada di dekat si sakit kuat,dampaknya kepada si sakit akan lebih dari menguatkan.Setelah aku sendiri mengalami bagaimana sulitnya menerima kenyataan orang terdekat kita mengalami sakit yang amat menyiksa seperti stroke,kemudian aku jadi jauh lebih mengerti bagaimana beratnya beban fisik dan psikis menghadapi penderita stroke.Kesabaran dari keluarga amat di butuhkan,pemahaman dan pengertian kepada si sakit amat di perlukan.Bagaimana tidak,beratnya beban fisik dan psikis yang di tanggung oleh si sakit dan keluarganya,tentulah sangat merubah suasana hati,bahkan keuangan.Alangkah bijaknya kalau kita yang di luar itu mampu untuk melakukan sesuatu bagi mereka.Sekecil apapun,dalam bentuk apapun perhatian kita bagi si sakit dan keluarganya,tentulah itu sangat bermakna bagi yang menerimanya.Dan semoga kita semua memiliki kepekaan untuk itu.

Bagi siapapun yang sakit saat ini,Tuhan mau angkat sakit penyakitnya,Tuhan mau lakukan yang terbaik bagi si sakit dan keluarganya,Tuhan pasti mampukan setiap pribadi dalam menerima setiap cobaan.Percaya dan yakini itu!Jangan berhenti harap pada_Nya...KUATKANLAH HATIMU...Amin.

Sabtu, 09 Oktober 2010

ALAM JUGA MENGERTI DAN BUTUH KASIH..

Air itu..datang bagaikan air bah...

Deras mengalir..menghempas...tak terbendung..

Menerjang..menghantam..apapun yang di temuinya..

Tak pilih kasih lagi...sapu bersih...


Air itu..datang bukan sebagai sahabat..

Tetapi air itu adalah ungkapan dari amarah..

Amarah dari alam yang sudah tak bisa di tahan lagi..

Akhirnya pecah menjadi sebuah bencana...


Mengapa semua itu terjadi...???

Jahatkah alam?Dendamkah?Tak punya belas kasihkah??

Dan ini jawabnya:Alam tidak jahat!!tidak dendam!!

Dan alam punya belas kasih...


Jadi kenapa ini semua bisa terjadi????

Jawabnya adalah:semua terjadi karena ulah manusia!!!

Manusia yang tak bersahabat dengan alam..

Seolah tak mengerti..tetapi mengerti!!


Mengapa harus membabat hutan hanya untuk kepentingan bisnis semata??

Mengapa tak di buat penghijauan kembali??

Mengapa harus membuang sampah di sungai??

Mengapa daerah resapan air di bangun perumahan??JAWABLAH TANYA ITU!!!


Apalah guna saling menyalahkan setelah terjadi bencana..

Apalah guna mencari penyebab,setelah korban berjatuhan..

Apalah guna menghitung kerugian,setelah semua hilang lenyap.

Apalah guna menyesali,setelah semua terjadi...


Sudah saatnya kita semua berbenah diri..

Sudah saatnya kita semua menyadari..

Sudah saatnya para pemilik uang,pemegang kuasa..

Untuk punya kerendahan hati memikirkan kepentingan orang banyak..


Bersahabatlah dengan alam..

Hentikan penebangan hutan..

Jangan membangun di daerah resapan air..

Jangan kotori sungai dengan sampah...


Ingat!!!..Alam pun punya rasa..

Alam pun punya batas kesabaran..

Alam pun bisa murka...

Jangan uji kesabaran alam..semua ada batasnya!


Benahi hati..benahi diri..

Benahi kinerja..benahi pola pikir..

Mari kita semua lakukan yang terbaik untuk kelestarian alam..

AlAM JUGA MENGERTI DAN BUTUH KASIH.

Rabu, 06 Oktober 2010

KIRIMAN SEBUAH LAGU.. NUN JAUH DARI TIMUR INDONESIA..

Dengan judul:

BILA TUHAN MENGUJIMU...



Terkadang di dalam hidupmu..

Pencobaan berat menimpa..

Menghancurkan hidupmu..

Meremukkan hatimu..namun ingatlah...



Refr:

Dia..Tuhan..Tak akan pernah memberi pencobaan..

Dan ujian melebihi kekuatan yang kau punya..

Hendaklah bersyukur..

Dia melakukan semua karna cinta..

Supaya kau beroleh hikmat..

Dan jadi sempurna seperti_NYA..



Pabila....Tuhan mengujimu..

Karna DIA menyayangimu..

Laksana seorang BAPA...

Yang mendidik anaknya..karna cinta..



Catatan:

Trima kasih banyak ya temanku.kamu sudah mengirimkan lagu ini.. pada waktu yg sangat tepat..setelah semua bertubi tubi cobaan boleh hadir di keluarga kami..sehingga sedikit banyak mempengaruhi kondisi fisik dan psikis kami.Terkadang memang benar aku mempertanyakan pada Tuhan..mengapa cobaan ini harus kami alami??Tuhan di mana??Dan tanya ini makin menjadi setelah aku mendengar khabar bahwa keponakanku(laki laki)baru berusia 24 tahun,terkena serangan stroke..dan baru "sejengkal" memasuki mahligai perkawinan(menikah sebulan yang lalu),dia adalah anak yang sangat baik,sopan dan bertanggung jawab,kini harus terbaring lemah karena stroke,tentu hal yang sangat sulit untuk di terima.Jamah dan angkatlah sakitnya ya Tuhan...



Dua minggu yang lalu si bungsuku terserang demam berdarah komplikasi infeksi hati.Puji Tuhan sekarang sudah sembuh,kini giliran si sulungku yang demam.tetapi ku tahu bahwa Tuhan..tak akan pernah menguji aku melebihi kemampuanku untuk menerima..Tuhan tahu bahwa aku sangat membutuhkan dan mensyukuri kehadiran anak anakku di hidupku.Tuhan akan selalu memberi kesempatan kepadaku untuk membesarkan dan menghantarkan anak anakku pada gerbang kesuksesan dan kebahagiaan.Dan aku sangat percaya akan hal itu.Amin.



Untuk Tedy..keponakanku tersayang..cepat sembuh ya nak..tetap semangat..tiada yang mustahil bagi Tuhan..asal kita percaya..yakini itu..

Untuk putraku tersayang Stevan...cepat sembuh juga ya nak..nurut apa kata mami..kalau harus ke Dokter dan check darah,jangan bantah mami..tapi mami berdoa dan berharap bahwa demammu ini hanya karena kamu capek saja,bukan suatu yang serius..Amin.

Selasa, 05 Oktober 2010

INDAH PADA WAKTUNYA...

Awal mula hanyalah kepompong..

Tak berselang lama menjadi sekor ulat..

Di helai daun kau pilih sebagai rumahmu...

Di situ kau bergayutan...

Saat masih seekor ulat...

Tampangmu menjijikkan...

Gatal rasanya tangan ini ingin membuangmu..

Bahkan lebih kejamnya ingin membunuhmu...

Tapi ku tersadar...

Kau juga makhluk hidup sepertiku..

Dan kau bukan musuhku..

Kau hanya membuat daun di pot ku sedikit kurang indah,"compang camping" kau makan..

Tak ada gunanya aku memusuhimu..

Apalagi menyingkirkanmu..

Aku tau kau tak akan menetap selamanya di situ...

Ada masa di mana kau bermetamorfosa..

Dan ketika masa itu tiba...

Kau berubah menjadi seekor kupu kupu yang indah dan lucu..

Dari awal ku sadari..dari masa aku kecil...

Aku bertekad..takkan memusuhimu dengan menyingkirkanmu...

Ku tau betul..bahwa suatu waktu di hidupku...

Kau adalah salah satu ciptaan Tuhan..

Yang akan ku patenkan..

Untuk jadi motto hidupku....

Ada tanya dari buah hatiku..

Kenapa dan mengapa kupu kupu..mami jadikan falsafah hidup mami??

Mengapa tidak binatang lain?

Dan jawabku:"Karena AKAN INDAH PADA WAKTUNYA"

Tanya itu aku uraikan dengan sebuah penjelasan..

Kupu kupu berawal dari kepompong..ulat..

Tidak ada indahnya di pandang mata..

Memakan dedaunan pula...

Tetapi...taukah kau nak?

Setelah masanya tiba..

Dia akan berubah,pergi..menjadi seekor kupu kupu..terbang..meliuk liuk..hinggap di bunga bunga..

Dia melakukan penyerbukan..

Dia berguna untuk tumbuhan lain..

Dia menyegarkan mata manusia yang memandangnya..

Dia mau katakan pada kita..

Sesuatu yang berharga dalam hidup ini..

Hai manusia..".usiaku tidak sepanjang umur kalian"...

Namun kalian harus tau..

Bahwa dalam usiaku yang hanya dua minggu_sampai dua bulan..

Ada hal penting dan baik yang aku lakukan untuk makhluk lain..

Jadi mengapa kalian yang usianya relatif jauh lebih panjang..

Tak mampu untuk melakukan yang terbaik dalam hidupmu..??

Jadi...lakukanlah yang terbaik di hidupmu..

Mulailah dari keluarga...dan SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA"

Kamis, 30 September 2010

AIR MATA DI RANAH MINANG...SETAHUN YANG LALU..

Tiga puluh september 2009,jam 17 lewat 15 menit...

Tak pernah terbayang kan...

Bagaimana dahsyat nya alam bereaksi,dalam hitungan menit....

Bangunan-bangunan roboh.. orang-orang berlarian....

Yang tak sempat keluar....tertindih oleh reruntuhan bangunan.

Apa gerangan yang terjadi???...

GEMPA......Ya Tuhan....yang terjadi adalah GEMPA....

Gempa di kota Padang...nan elok....

Kota yang akrab dengan kehidupan keluarga ku,

Walau pun sudah bertahun aku meninggakan kota Padang....

Namun ada orang-orang yg berhubungan darah dengan anak-anakku di kota Padang.

TUHAN....menitik air mata ku..mana kala melihat gempa meluluh lantak kan kota Padang....

Lemas seluruh sendi ku,miris hati ku..

Membayang kan betapa berat derita yang harus di alami oleh saudara saudara ku di Padang...

TUHAN.........dengarkan pintaku...

Kuat kan hati dan iman,para keluarga yang kehilangan sanak saudara.....

Para suami atau istri yang harus kehilangan pasangan nya....

Para ibu yg meratap kehilangan buah hati tercinta.....Tak terbayang kan betapa pedih nya...

Kehilangan harta benda bisa di cari dan di ganti..

Namun kehilangan nyawa orang orang tercinta,tak kan pernah terganti kan.....

TUHAN..aku percaya,tak di minta pun ENGKAU akan senantiasa mendampingi mereka....

Seperti pelangi sehabis hujan...

Itu lah janji setia MU TUHAN,di balik duka telah menanti...harta yang tak ternilai dan abadi..........

Kini..dan di hari ini,tepat setahun peristiwa itu terjadi...

Semua sudah berlalu...

Namun kenangan buruk akan peristiwa bencana alam ini..

Seolah tak lekang dari ingatan...

Seolah tak mampu untuk di hapus begitu saja..

Betapa pedih kehilangan orang orang tercinta dalam sekejab saja...

Betapa tak sanggupnya untuk menghilangkan berbagai kenangan..

Bulan,minggu,hari,jam,menit,detik berganti...

Tak mampu jua untuk menghapus air mata akan kehilangan untuk selama lamanya..

Di sore ini..melalui layar kaca aku menyaksikan..

Akan tautan kenangan itu...

Menitik air mataku..menyaksikan seorang ibu..meratapi..mengenang kehilangan putra tunggalnya..

Pilu hatiku...dapat ku rasakan duka yang sangat dalam..

Ratapan seorang ibu..adalah ratapanku juga...karena aku juga adalah seorang ibu..

Dapat ku pahami.. betapa sulit menerima kenyataan ini..

Waktu seperti tak mampu mengobati luka kehilangan ...

Waktu seperti tak mampu menghapus air mata duka..

Tapi percayalah waktu akan membawa kepada keikhlasan...kepasrahan...

Hidup harus terus berjalan..

Di balik ratapan kehilangan...

Tersisa juga cerita,seorang ibu yang tertimpa reruntuhan bangunan...

Dia berjuang untuk selamat,tak kala teringat buah hatinya yang masih membutuhkan kehadirannya..

Dan perjuangan itu tak sia sia....dia selamat..meski sudah berjam jam terhimpit..

Tuhan maha kuasa..mujizat itu nyata...tak ada yang mustahil bagi Tuhan...

Hikmah di balik semua ini adalah..

Berjuanglah untuk bertahan hidup..

Memberi semangat pada diri sendiri..amatlah penting...

Peduli akan derita sesama adalah karya mulia..

Bukalah mata hati telinga...beri kepedulian pada yang membutuhkan...

Setahun sudah berlalu..

Wahai saudara saudaraku di kota Padang dan sekitarnya...

Bangkitlah..semangat..halau trauma yang ada..

Kikislah kenangan buruk akan bencana itu...

Kenanglah orang yang kita sayangi dan telah berpulang kepangkuan Tuhan..

Dengan mengirimkan beruntai untai doa untuk istirahat yang abadi dan kekal...

Tak mengapa air mata menetes..

Jika itu bisa mengurangi rasa duka...dan kehilangan..

Setelah itu hadirkanlah seulas senyum..

Manakala teringat akan kenangan manis saat masih bersama...

Peristiwa 30 September,jam 17lewat15 menit tahun lalu..

Kini di peringati setahunnya..

Seolah menguak luka lama..

Tapi tidaklah demikan keadaannya..

Dan ini membuka mata hati kita..

Betapa dengan kejadian ini..

Begitu banyak orang yang peduli..

Kota Padang dan sekitarnya telah mulai pulih..dan membangun kembali..

Ini berkat bantuan yang tak perlu balasan dari berbagai pihak..

Dan inilah kebersamaan, kepedulian yang paling indah di negeri ini...

Selasa, 28 September 2010

SESUAI PERAN...

Ada sebait dialog antara aku dan si bungsuku,ketika si bungsu hendak di rawat seminggu yang lalu,yang tak mungkin aku lupakan.Yaitu mengenai sebuah peran..simple,sederhana,tetapi dalam artinya.Begini ceritanya:

Saat itu si bungsuku di nyatakan oleh Dokter harus di opname karena fungsi lever yang terganggu,dan diagnosa itu berdasarkan hasil laboratorium.Singkat cerita setelah dapat kamar,si bungsuku kemudian di jemput oleh petugas rumah sakit untuk menuju ruang perawatan dengan menggunakan kursi roda.Aku sempat meminta si bungsuku untuk menyisir rambutnya yang awut awutan dengan menyodorkan sisir.Dan jawaban si bungsuku kala itu,"gak mau mami".Kemudian aku menjawab:"sisirlah nak rambutmu itu,biar gak terlalu kelihatan kalau lagi sakit".Dan jawab si bungsuku:"Sesuai peran aja napa mi,namanya juga orang sakit"Spontan aku tertawa mendengar jawaban si bungsuku,walaupun dalam galau hati.

Kejadian ini menjadi bahan perenungan untukku.Ada satu ciri dalam hidupku,sekalipun dalam keadaan sakit,aku adalah orang yang amat tidak suka menunjukkan rasa sakit di depan umum.Rasanya males banget kalau orang tau bahwa aku sedang sakit.Ada beberapa kejadian lucu dalam hidupku yang berhubungan dengan rasa sakit ini.Pernah suatu waktu aku terserang muntaber,kemudian aku ke emergency salah satu rumah sakit swasta,dengan santai aku berjalan menuju ruang emergency,lalu mendaftar.Saat itu aku di tanya oleh petugas:"Siapa yang sakit bu?" Jawabku:"saya".Petugas sempat terbengong bengong.Belum sempat aku mengamati mimik wajahnya lebih lanjut,perutku sudah kembali mules lagi,dengan panik aku bertanya:"Di mana toiletnya,aku dah mules lagi nih!"Kemudian di tunjukkan letak toiletnya,larilah aku menuju toilet seraya berharap,bahwa toiletnya kosong,ternyata harapanku tidak sia sia.Hmmmm..lega...Setelah itu aku kembali menuju ruang emergency,meneruskan mendaftar kembali.Kemudian petugas meminta aku untuk berbaring,karena dokter yang bertugas saat itu mau memeriksa.Dan saat di ukur tekanan darahku.dokternya kaget,sambil nyeletuk:"Tekanan darahnya rendah banget ya bu,apa yang menjadi keluhan ibu?"Jawabku:"Aku diare dan muntah dok,sedikit agak pusing dan lemes banget"Kemudian si dokter menjawab:"Bu.tekanan darah ibu rendah sekali,apa ibu mau di rawat saja?"Jawabku:"Walah dok gak deh..aku minta obat aja,kalau sampai aku di opname,bisa bisa nambah penyakit lagi dan akan konsul ke satu dokter lagi,karena sakit jiwa dan tentunya aku butuh dokter jiwa..duh gak deh..amit amit..."Dokternya tertawa mendengar jawabanku.Yah itulah salah satu kejadian.saat aku harus menyambangi emergency karena diare.

Ada lagi satu kejadian yang menimpaku di tahun 1998,tepatnya di bulan Mei.Saat pagi setelah mengantar kedua putraku ke sekolah,aku kembali kerumah untuk mengerjakan pekerjaan rutinitas rumah tangga,tidak di duga,tiba tiba saat sedang menyiapkan bahan bahan untuk memasak makan siang,aku menggigil dan meriang di sertai mata yang perih,seperti mau demam.Merasa masih kuat aku lanjutkan untuk memasak,dengan susah payah aku selesaikan masakanku,seraya meminta tukang cuciku jangan pulang dulu,karena aku merasa amat tidak sehat.Kemudian aku masuk kamar,dalam keadaan menggigil dan demam tinggi aku berselimut sambil memasang thermometer di ketiakku.Aku kaget melihat suhu tubuhku 41 derajat celcius,segera aku meminta tukang cuciku untuk memasukkan air panas kedalam beberapa botol untuk aku peluk,karena aku merasakan sangat dingin.sekalipun suhu badanku tinggi.Siangnya ketika suami dan anak anakku tiba di rumah,mereka kaget,tadi pagi aku masih sehat,tetapi siangnya kondisiku sudah beginilah keadaannya,menggigil dan demam tinggi,dengan lugunya putra sulungku mengambil jaketnya dan menyelimuti tubuhku,lalu dia perintahkan adiknya untuk mengambil air minum,dia sodorkan gelas ke aku seraya meminta:"hayo mi minum yang banyak,kan kata mami kalau lagi demam harus minum yang banyak,supaya demamnya cepat turun"Terharu aku mendengar ucapan putraku yang saat itu baru berusia 10 dan 8 tahun,dalam keadaan yang sangat tidak nyaman karena menggigil dan suhu tubuh yang tinggi aku masih sempat menahan tawa,setelah melihat gelas yang di pakai putra bungsuku untuk mengambilkan aku minum,adalah gelas yang tinggi,airnya sedikit.Singkat cerita suamiku mendesak untuk membawa ku ke dokter,kemudian di lakukan berbagai pemeriksaan laboratorium.Akhirnya di putuskan untuk di opname.Kami menuju kesebuah rumah sakit swasta,saat itu tertahan di emergency,menunggu kamar kosong dari kelas yang kami minta.Ternyata saat itu rumah sakit sedang sangat penuh,karena ada wabah demam berdarah,sampai dengan jam 4 sore tidak ada juga ruangan yang kosong,aku mulai jengkel dan suamiku mulai gelisah.Dalam keadaan yang sangat tidak nyaman,terlintas dalam benakku untuk pulang saja,padahal menurut dokter aku harus di opname dan saat itu infus sudah terpasang.Dengan penuh rencana aku kelabui perawat,ku minta kapas alkohol,tak ku hiraukan pertanyaan perawat yang nanya untuk apa,tetap aja aku minta segera penuhi permintaanku.Saat kapas sudah di tangan dan perawat sudah berlalu dari pandanganku,aku cabut infusku,suamiku kaget,dan aku bilang sama suamiku:"Kita pulang pi,tanda tangan aja surat pulang paksa,dari tadi terbaring di sini,gak dapat kamar,orang sakit numpuk,bukannya nambah membaik,tapi yang ada stress"Suamiku tak mampu berkata kata lagi,dia ikutin maunya aku.Dokter dan perawatpun terbengong bengong,apalagi saat dalam keadaan lemah tanpa banyak protes aku tetap melemparkan senyum kepada mereka sambil mengucapkan terima kasih.Singkat cerita kami pulang,setelah urusan administrasi selesai.

Aku tetap berobat jalan,dengan tetap mensupport diriku bahwa semua akan pulih,berat memang deritaku saat itu.Tapi entah kenapa aku dengan tegarnya mengatakan pada diriku dan Tuhan:"Kalau Engkau berkenan,ambillah nyawaku,tetapi kalau boleh aku meminta beri aku kesempatan untuk membesarkan anak anakku,dengan Engkau mengangkat sakit penyakitku"Puji Tuhan setelah tiga hari demam,akhirnya perlahan lahan kondisiku membaik,aku tetap memaksakan diri untuk makan yang bergizi,dan akhirnya aku sembuh.

Kembali kepada dialogku dengan putra bungsuku soal "sesuai peran",ada yang menggodaku untuk berpikir dan menyimpulkan,Tidak menunjukkan keadaan kita yang sebenarnya saat itu bukan berarti kita munafik atau berkpribadian ganda.Tapi kalau untukku,males aja di lihat orang dengan tampilan yang "gimana gitu",kembali lagi ada benarnya apa yang di katakan putra bungsuku"SESUAI PERAN",karena untuk setiap orang adalah berbeda beda,apalagi saat sedang menahan sakit,kondisi psikis cepat sekali berubah,bahkan bisa keluar dari kepribadian kita sendiri.Dan itulah yang di alami putra bungsuku,betapa shocknya dia saat mengetahui dari hasil laboratorium bahwa infeksi levernya di sebabkan oleh virus demam berdarah.Begitu mendengar keterangan dari dokter dan di saat dokter sudah keluar dari kamar,dia lemparkan bantal gulingnya,seraya berkata:"Apa sih maunya dokter ini?"Aku sengaja tidak berkomentar sedikitpun,setelah dia tenang,baru kemudian aku menyapanya dengan kelemahlembutan seorang ibu:"Mami tau dan ngerti banget perasaan adek,ini bukanlah kehendak Tuhan ataupun dokter maupun orang lain,apalagi kehendak adek,bersyukurlah bahwa penyakitnya di ketahui dan kemudian bisa diberikan pengobatan terbaik,percayalah satu hal,bahwa Tuhan tidak akan menguji kamu melebihi kemampuanmu untuk menerima,dan segala yang terbaik akan kami lakukan untuk kesembuhanmu,ingatlah di saat ini banyak orang yang deritanya lebih berat daripadamu,bahkan mungkin mereka tidak menikmati pelayanan kesehatan yang selayaknya"

Dan dengan segala daya upaya aku berusaha untuk memahami kondisi psikis si bungsuku,seraya meminta dokter dan perawat untuk juga memahaminya.Proses menuju kesembuhan berjalan dengan baik,sampai akhirnya di nyatakan oleh dokter bisa pulang dari rumah sakit setelah seminggu di rawat.

Tersisa sedikit cerita saat si bungsuku di rawat.Putra sulungku mengunjungi adeknya di rumah sakit dan dia mencandai adeknya dengan mengatakan:"Hai orang sakit,senyum dikit dong,mukanya jangan di tekuk 360 derajat gitu,tambah jauh dari jodoh lho!"Tidak ada reaksi sedikitpun dari si adek.Si sulungku berkomentar lagi:"Mi konsulin aja deh ke dokter jiwa,kayaknya Riko stress tuh!"Tentu saja maksud si sulungku cuman bercanda.Kemudian aku jawab dengan guyonan:"Jangan langsung ke psikiater deh...konsul aja ke psikolog dulu"Si sulungku menjawab:"Ah kalau itu mah konsul ke mami aja,lebih baik ke psikiater aja,Riko mah butuh obat penenang..capek deh..lihat orang yang stress,gak ada gantengnya"Aku menyahut sambil tertawa:"Kan SESUAI PERAN ya dek..orang sakit gitu lhooooo.."

Teriring doa syukur:Terima kasih Tuhan,telah Kau pulihkan kondisi anakku melalui tangan dokter,perawat,terlebih melalui obat obat yang dia minum dan juga kasih yang tulus dari kami orang tuanya,serta semua orang yang mengasihi dan mendoakannya.Amin.

Untuk Dokter Hary dan tim paramedis RS Immanuel,khususnya ruang Alkema lantai 5,terima kasih banyak untuk pelayanannya ya..Tuhan berkati.

Ada benarnya bahwa:HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT YANG PALING MUJARAB"

Bandung 28 September 2010

Minggu, 26 September 2010

IBU TAU..

IBU TAU...

by Veronika Lidwina Sabina on Sunday, September 26, 2010 at 9:52pm

Ibu tau galaumu nak…

Ibu tau risaumu nak..

Ibu tau gelisahmu nak…

Ibu tau kau kesel dengan kondisi yang ada…

Anakku..apa yang ibu bisa bantu?

Untuk sekedar meringankan bebanmu…

Apa yang ibu harus ucapkan untuk sekedar menghiburmu?

Apa yang ibu dapat lakukan,agar kau bisa menerima kondisi ini?

Katakan pada ibu nak…

Bersama kita hadapi semua ini..

Kuatkan hati mu..lawan rasa risaumu

AKU BERDOA UNTUK...

Aku tak berdoa untuk di jauhkan dari mara bahaya…

Karena mungkin saja segala bisa terjadi…

Aku tak berdoa untuk di bebaskan dari rasa sakit..

Karena fisik dan dan raga ini bisa saja melemah…

Aku berdoa mohon kepada TUHAN..

Agar tak menguji aku melebihi batas kemampuanku untuk menerima…

Aku berusaha untuk menjaga fisik dan ragaku…

Aku berusaha untuk memberikan yang terbaik…

Bagi orang yang ku kasihi..terlebih untuk krdua putraku..

Agar aku tak menyiakan apa yang Tuhan telah berikan..

Aku berdoa agar tak takut menghadapi hidup ini..

Aku berdoa agar aku tak gampang menyerah..

Aku berdoa agar aku mampu untuk menaklukan hatiku..

Dari segala cemas dan takut..

Dari segala khawatir yang berlebihan…

Dari segala masalah yang sepertinya tak ada jalan keluar..

Dan aku mau mengandalkan_Mu …

Selalu dan selalu di hidupku…

Dan aku akan senantiasa bersyukur..

Untuk apapun yang boleh terjadi,,

Karena ku tau…rancangan_MU adalah,,

Rancangan kebaikan DAMAI dan SEJAHTERA..

Kan ku andalkan kesabaranku…

Untuk kebahagiaan yang sempurna di hidupku…