Jumat, 31 Desember 2010

LUANGKAN WAKTU..

Luangkan waktu untuk sejenak merenung dan mensyukuri..

Segala anugrah dan berkat yang telah kita terima..

Luangkan waktu untuk melipat kedua tangan dan memejamkan mata..

Berdoalah untuk orang orang yang mengasihimu..bahkan juga untuk mereka yang membencimu..



Luangkan waktu untuk sejenak menikmati keindahan alam..

Selagi kita di beri kesempatan untuk berjalan di lorong kehidupan..

Luangkan waktu untuk mengendorkan ketegangan..

Dari tantangan tantangan dan pergulatan...



Luangkan waktu untuk sejenak mendengarkan kicau burung..

Waktu mereka menyongsong sang mentari..

Bersama harapan yang tak pasti tak kala menantang hari..

Genggamlah optimis bahwa hari ini akan jauh lebih baik dari hari kemarin..



Luangkan waktu untuk mengamati matahari terbit..

Juga tenggelamnya meski hanya sesekali..

Asal tujuan yang kita cari..

Bukan melulu kesenangan hati..



Luangkan waktu untuk menghitung karunia karunia yang telah kita terima..

Meski kita merasa tidak sehebat itu..

Tetapi karunia itu..dapat menjadi berkat bagi sesama..

Daripada yang pernah kita perkirakan..



Luangkan waktu untuk membuang kebencian..

Kapanpun,dan di manapun kita bisa..

Musuhi saja kejahatan orang...

Tetapi bukan memusuhi manusia nya..



Luangkan waktu untuk memperhatikan keluarga kita..

Setiap kali tak ada kesibukan..

Waktu dan kesempatan itu sangat berharga..

Yang tak bisa di gantikan dengan benda apapun..



Luangkan waktu untuk mengasihi dan memperhatikan sesamamu..

Dan yang jauh lebih penting lagi..

Hadirlah di kala mereka membutuhkan..

Dengan begitu kita menghadirkan KASIH TUHAN..



Luangkan waktu untuk mencintai diri sendiri..

Agar kita berharga di mata orang lain..

Luangkan waktu untuk membuat perubahan..

Bangunlah citra kita sebaik kita bisa..



Luangkan waktu untuk membantu orang lain..

Yang sekiranya membutuhkan..

Kepuasannya akan terasa..

Membuat kita menjadi orang yang berarti..



Luangkan waktu untuk hidup dalam keutamaan..

Dengan cara terbaik yang kita tahu..

Dan hormatilah hak hak orang lain..

Selayaknya setara dengan dirimu..



Luangkan waktu untuk menghargai hidup ini..

Kenyataan bahwa kita masih di beri kesempatan..

Untuk menikmati tahun,bulan,minggu,hari,jam,menit,detik,nafas kehidupan..

Yang telah di berikan oleh Sang Pencipta..



Jika semua ini kita lakukan..

Kebahagiaanlah yang akan kita dapatkan..

Tak perlu di pertanyakan lagi...

Hidup kita pasti akan sangat berarti..

Rabu, 29 Desember 2010

SYARAT YANG TAK BISA DI TAWAR LAGI..

Saat kamu dan dia minta bertemu untuk bicara denganku...

Tanpa pikir pengaturan waktu lagi langsung aku iyakan....

Tapi kalian memilih untuk datang tidak dalam waktu dan hari yang sama..

Ku pasang telingaku,dengan serius aku menyimak kalimat demi kalimat yang kau lontarkan..

Sesekali aku menarik napas.

Dan sesekali pula nada suaramu cukup tinggi tak kala kau menyebut "dosa dosanya"pada mu..

Tak ada binar binar cinta di mata mu saat aku bertanya:

"Coba ingat bagaimana rasa cinta yang kau miliki saat kalian pacaran dulu?"

Jawabanmu hanya:"Aku sudah tak punya rasa lagi padanya,karena dia tak bisa menjadi seperti yang ku inginkan"

Aku menjawab:"Ok..bagaimana dengan putra putri kalian,mereka lahir karena adanya rasa cintakan?

Jawabanmu:"Iya dong!"

Kalau ia mengapa kalian tidak bicara baik baik,kenapa harus bertengkar di depan anak anak,kenapa harus saling tidak menyapa?mengapa menjadikan anak sebagai juru bicara bahkan detektif untuk mengawasi gerak gerik dari salah satu kalian berdua?Dan jawabmu:"Bukan aku yang seperti itu,dia yang meminta putri kami untuk mengawasi gerak gerikku"

Kembali aku bertanya:"kamu pernah sms saya mengatakan bahwa suasana di rumah kalian sangat tidak nyaman"Sekarang yang menjadi pertanyaan saya:"Siapa yang membuat suasana itu tidak nyaman"jawabmu:"Dia"

Dengan cepat aku menyela kalimatmu sebelum dosa dosa dia di kumandangkan lagi'Suasana seperti itu terjadi karena kalian berdua yang menciptakan serta menghendaki dengan kekerasan hati dan ego yang kalian miliki.

Coba kamu buat catatan tentang suamimu mengenai yang baiknya dan juga buruknya.Kalau lebih banyak baiknya mengapa tidak kamu pikirkan lagi untuk berdamai,bicara baik baik,ungkapkan kembali apa yang menjadi keinginanmu dan ingat apa yang kamu inginkan jangan harga mati.Dengarkan juga yang menjadi keinginannya,semaksimal mungkin penuhi.

Dan saya ingatkan kembali,pikirkan dampaknya pada perkembangan psikis anak.Ini situasi yang sangat buruk untuk mereka,bahkan akan ada trauma yang berkepanjangan kalau kalian tidak segera menghentikan situasi"panas yang kalian ciptakan di rumah tangga kalian dan melibatkan anak anak.Coba pikirkan:"Bagaimana kalau kamu sebagai anak,mengalami hal seperti yang anak anak kamu alami?"

Jawabmu:"Ya gak nyamanlah"..Ok kalau kamu sendiri merasa tidak nyaman..anak akan lebih lagi merasa tidak nyaman..



Saya batasi sampai di situ pembicaraan kami,karena toh sebelumnya saya sudah banyak tahu via telpon dan sms

Ku tutup pembicaraan kami dengan meminta untuk cooling down dulu,seraya berpikir matang matang.Dan aku meminta padanya untuk meredam emosi.lalu kemudian harus mau meluangkan waktu untuk bicara dengan suaminya tentu dengan kepala dingin,tak perlu ada caci maki,hinaan,suara yang keras.apalagi UFO terbang alias panci/piring terbang dan ucapanku mengundang senyum mu.Sore menjelang malam kau berpamit dari rumahku.Seraya memelukmu aku berujar:"Aku sangat peduli pada kamu dan keluargamu,kapanpun mau datang silakan"bulir bulir air mata mengalir dari pelupuk matamu.Dalam hatiku berkata:"Ya Tuhan..lakukan yang terbaik untuk keluarga mereka"



Keesokan harinya..dia(sang suami)yang datang padaku.Sendiri juga..Sangat lama kami bicara,dan saya dengan simpati yang dalam mendengarkan segala keluh kesahnya(walaupun sebelumnya dia sudah sering sms atau telpon menceritakan hal yang sama)Sesekali dia menyeka air matanya.Besar sekali keinginannya untuk mempertahankan rumah tangga mereka,cintanya luar biasa pada sang istri dan tentu saja pada anak anaknya.Kala saya minta padanya untuk menceritakan awal perkenalan,pacaran,sampai menikah,raut wajah sang suami berbinar,sesekali dia tersenyum.Dan saat saya bertanya bagaimana dengan keadaan kondisi psikis anak anak,dia mengatakan anak anak sangat tertekan,bahkan putrinya mengatakan ingin mati saja.Sedih sekali hati saya membayangkan kondisi kejiwaan anak anak mereka,tak terasa air mataku mengalir.Dengan suara tercekat saya meminta dengan sangat,hentikan konflik ini!hentikan permusuhan,hentikan untuk saling mencari kejelekan,hentikan juga untuk membicarakan ini pada orang orang yang tidak berkepentingan,hentikan saling curiga,ungkapkan keinginan dan harapan masing masing,lalu dengan keadaan tenang kalian bicarakan,kemudian kita cari solusi yang terbaik.Dan nanti setelah itu kalian berdua menemui saya lagi tetapi bersama sama.Karena keinginan sang istri sudah di ungkapkan pada saya melalui sebuah sms,jadi cukup mudah untuk saya mengirim kembali sms itu pada sang suami,dan sebelumnya juga sang istri sudah tahu apa yang menjadi syarat sang suami untuknya,melalu sms sang suami kepada saya yang saya kirim kembali kepada sang istri.Aku minta pada sang suami untuk kirim sms pada istrinya yang intinya bertanya apakah"Mama punya waktu malam ini untuk bicara dengan papa?".ternyata sang istri menjawab:"Bisa,tapi gak mau kalau ujung ujungnya berantem".Dengan segala kerendahan hati aku meminta sang suami untuk sabar,jika nanti dalam pembicaraan dengan sang istri ada yang menyinggung perasaannya,mohon untuk tidak di ladeni,sikapi dengan bijak.Toh sudah cukup pertengkaran kalian selama ini.



Dan keesokan harinya,aku menerima kedatangan keduanya.Sangat alot pembicaraan kami,karena melibatkan hal hal yang di luar logika saya.Dan kemudian sampai pada kesimpulan,bahwa apa yang menjadi keinginan sang suami akan di penuhi oleh sang istri,asalkan sang suami mau mengikuti satu poin penting yang menurut sang istri adalah poin yang sangat penting dan tidak bisa di tawar lagi.Dan poin itu di luar logika saya dan sang suami.Dari situ sang suami dengan tegas mengatakan:Lebih memilih untuk bercerai,karena tidak mungkin untuk memenuhi satu syarat mutlak yang di ajukan sang istri,karena itu menyangkut prinsip dan di luar logika"



Di akhir pertemuan,saya meminta pada keduanya"mantapkan hati.berikan apa yang menjadi hak anak,jangan pernah melupakan tanggung jawab terhadap anak anak,akhiri dengan damai,bersahabatlah kalian untuk anak anak,sekalipun nanti kalian bukan suami istri lagi,tetap jadi panutan yang baik untuk anak anak,jadilah tim yang solid untuk membesarkan anak anak.Mulai hari ini tidak ada lagi pertengkaran"



Yahhh..itulah yang terjadi..faktanya seperti itu..dan sangat menyedihkan untuk saya yang telah sekian bulan menerima curhat dari keluarga ini.Tadi malam saya chating dengan buah hati mereka,seorang putri remaja.Saya katakan pada sang putri,bahwa kedua orang tuanya sangat menyayangi dia dan adik adiknya,percaya itu!Begitu pula saya sangat menyayangi keluarga mereka,terlebih sang putri.Dan saya katakan tante akan selalu ada untuk kamu dan adik adikmu.Dan sang putri membalas,trima kasih tante,saya bahagia masih ada yang menyayangi saya.



Dan bulir bulir air mata jatuh dari sudut mata saya..betapa trenyuhnya saya..Semoga harapan harapan saya untuk keluarga yang akan tercerai berai ini bisa mereka penuhi untuk selalu ada bagi anak anak mereka,sehingga anak anak tetap mendapatkan apa yang menjadi haknya.Serta dapat meminimalisir luka bathin mereka akibat dampak sebuah perceraian.Semoga dan AMIN...

Rabu, 22 Desember 2010

SETANGKUP RASA HARU..

Matahari belum terlalu lama menampakkan diri..

Sesosok tubuh berjalan perlahan menuruni tangga...

Dia lah putra bungsuku..

Dengan senyum tulus dia hampiri aku..seraya mengucapkan selamat HARI IBU..



Ku peluk dia dengan hangat,ku cium..

Dan dari mulutku terucap kata:"Trima kasih nak"..

Kemudian dia serahkan sebuah amplop warna merah ke tanganku..

Dan dia berucap:"Belilah buku yang mami sukai"



Aku terpana sejenak,rasa haru menyergap..

Ternyata dia memakai uang beasiswa nya untuk menghadiahi aku..

Karena dia tahu bahwa aku sangat ingin membeli sebuah buku..

Dan pernah menemaniku di toko buku selama tiga setengah jam..



Karena aku asyik membaca buku yang sangat ingin aku beli itu..

Tapi kendala dana karena masih banyak kebutuhan lain membuatku hanya numpang baca..

Tak pernah terpikirkan olehku...

Akan menerima hadiah berupa uang dalam amplop..



Air mata haru menetes perlahan..

Kembali terucap kata:"Trima kasih sayang"..

Ya Tuhan..aku tak mengharapkan hadiah..

Karena menjadi seorang ibu adalah hadiah terindah di hidupku..



Dan aku terharu akan perhatian yang sangat besar dari putraku..

Tak pernah terlintas di benakku,untuk mengharapkan balas budi dari anak anakku..

Tapi aku sangat bersyukur memiliki anak yang punya bela rasa..

Trima kasih Tuhan untuk kebaikan_MU melalui anak anakku.. juga melalui sesamaku..



Di balik air mata haruku..

Ada seulas senyum..

Melihat tingkah polah putra sulungku..

Dalam keadaan masih ngantuk,dia bangun hanya untuk mengucapkan selamat Hari Ibu..



Kemudian dia tidur lagi..

Seraya berkata:"Saya mau tidur lagi,untuk mami saya bangun sebentar"

Dan dengan pulasnya dia kembali tidur..

Setelah memeluk dan menciumku..



Dan di sore harinya..

Si sulungku minta ijin pergi sebentar..

Kembali aku terkejut,teharu..campur aduk perasaanku..

Dia menyerahkan sebuah buku kepadaku..



Ya Tuhan..kejutan apalagi ini?

Dengan rasa haru yang sangat dalam ku ucapkan:"Trima kasih nak..love you"

Kembali mataku berkaca kaca,bulir bulir itu jatuh..

Ya..semua itu karena "SETANGKUP RASA HARU"



Trima kasih Tuhan atas kepercayaan darimu..

Yang telah berkenan memberikan kedua putra kepadaku..



Bandung,22 Desember2010.

Selasa, 21 Desember 2010

HADIAH TERINDAH ADALAH MENJADI SEORANG IBU..

Aku tidak membutuhkan hadiah pada peringatan HARI IBU.Aku sudah punya hadiah yang kubutuhkan dan ku inginkan,yaitu hadiah menjadi seorang IBU.Hadiah itu itidak dapat di beli di manapun.Tidak dapat di buat di pabrik,tidak dapat di bungkus menjadi sebuah kado.Juga tak dapat di batasi oleh hanya suatu hari.Menjadi seorang ibu adalah peristiwa setiap hari.Dan semua ibu mengetahuinya.



Aku kehilangan mamaku sewaktu aku berusia 33 tahun.Beliau pergi selama lamanya menghadap Sang Ilahi.Semula aku mengira kami masih akan bersama sama bertahun tahun lagi.Aku bahkan tak membayangkan mama akan pergi secepat itu.Kami berteman,berbincang bincang sebagai orang dewasa enam bulan sebelum mama meninggal.Banyak yang kami perbincangkan,di antaranya beliau mengatakan:"Dari semua anak mama kamulah yang sangat sedikit waktu kebersamaannya dengan mama,karena dalam usia belasan tahun kamu memilih untuk merantau,meneruskan sekolah ke pulau dan kota lain,kemudian kamu menikah dalam usia cukup muda,tapi bagi mama kamu adalah anak yang penuh kenangan"Ya mungkin kenangan karena waktu kecil aku cukup bandel dan sangat aktif,tapi agak cengeng..hmm itu menurut cerita mama...Momen momen kelahiran putraku di tunggui oleh mama dan mama mertuaku.Kedua sosok wanita yang sangat aku hormati.Butuh waktu yang lama bagiku untuk pulih kembali setelah kehilangan mama.Pengabdian mama sebagai seorang istri,ibu,sangat membekas diingatanku.Dan bagiku itu adalah luar biasa.Mama tak sempat melihat kedua putraku tumbuh remaja.Beliau tak sempat menyaksikan aku sebagai ibu dari dua remaja putra,dan mama takkan menyaksikan apa yang akan ku capai dalam kehidupanku selanjutnya.Kami baru saja mengenal sebagai orang dewasa.Aku sangat rindu pada mama,dan aku tak mungkin lagi memanggil "mama"dan dia menyahutinya.Dan aku tak bisa lagi melihat wajahnya.Aku tak bisa lagi mendengar beliau mendongeng untukku,dan ketika aku pulang ke Pontianak,di mana beliau berdomisili,tidak ada lagi yang menyambutku dengan hangat.Dan menawarkan tidur bareng denganku.Sekalipun aku telah berkeluarga dan papa juga masih ada terkadang saat pulang kampung aku memilih tidur dengan mama beserta dengan anak anakku.Karena anak anakku sangat suka dengan dongeng,kadang kadang aku memnta mama untuk menggantikan peranku mendongeng untuk anak anaku.Dan kisah yang beliau ceritakan adalah dongeng yang sering aku dengar ketika aku kecil,bahkan ketika aku remajapun setiap kali ada kesempatan aku akan meminta mama untuk mendongeng.Itu juga terulang setelah aku menikah.



Ada kenangan terindah ketika putra sulungku berusia tiga bulan,saat itu Hari Natal,papa dan mama memilih untuk merayakan Natal bersama dengan keluarga kecilku di Bandung.Kami bergantian pergi ke Gereja,dan mama menjaga putra sulungku yang sedang tertidur lelap setelah aku susui.Dan ketika putraku terbangun mama memberinya ASI yang kupompakan dan kusiapkan di dalam botol dot.Ketika botol itu di sodorkan ke mulut bayiku,dia menolaknya.Tentu saja mama kelabakan,dan bayiku terus menangis sambil menempelkan mulutnya kearah dada mama.Akhirnya mama menyusui bayiku(tanpa ada ASI yang keluar tentunya).Apa yang terjadi?Bayiku kembali tertidur pulas,sampai dengan aku pulang dari Gereja.Kejadian ini sering aku ceritakan pada putra sulungku,menyusu di neneknya tanpa ada ASI.Kenangan yang amat indah dan mengundang senyum.



Aku melihat foto keluarga ketika mama menggendong bayiku di depan sebuah klinik bersalin di Bandung.Juga dalam momen momen rekreasi.Saat ini yang aku inginkan menanyakan kepadanya,bagaimana menjadi ibu dari dua remaja putra yang beranjak dewasa.Tetapi itu tidak mungkin lagi.Aku hanya bisa membayangkan apa yang akan beliau katakan untuk mengajariku menjadi ibu dan apakah yang dia ingin kulakukan untuk mengajari kedua remaja putraku?Dan bahkan kini seandainya beliau masih hidup,aku sangat ingin merawatnya di masa tuanya.Ya Tuhan..aku rindu mamaku....



Peran menjadi ibu sungguh mulia.Peran ibu di sandang oleh siapapun yang di beri kesempatan oleh Tuhan untuk melakoni peran mulia itu.Peran itu menerima siapa saja yang mau memberikan kenyamanan bagi manusia.Tidak sebatas pada sebagian kita yang dapat berkaca pada wajah anak anak kita,tetapi juga bagi mereka yang memberikan sentuhan KEIBUAN kepada sesama yang membutuhkan.



Kini aku sudah dua puluh dua tahun,menjalani peran sebagai seorang ibu.Dan sepuluh tahun sudah aku menjadi orang tua tunggal untuk kedua putraku.Aku menyandang gelar"IBU"dengan bangga.Peran itu menuntutku jauh lebih besar lagi;memberkan TELADAN,MEMBUAT ANAK ANAKKU BANGGA,MEMBERI MEREKA KEKUATAN DAN DUKUNGAN,SELALU HADIR SETIAP KALI DIBUTUHKAN,DAN SELALU MENJADI PENGGEMAR FOVORIT MEREKA.



Tidak hanya sebatas pada peringatan Hari IBU,tetapi setiap hari.Dan HADIAH TERINDAH ADALAH MENJADI SEORANG IBU.



SELAMAT HARI IBU.TUHAN BERKATI.



Bandung,22 Desember 2010

Sabtu, 18 Desember 2010

TAHAPAN TAHAPAN HIDUPKU

Tahapan tahapan adalah berbagai hal yang semestinya sudah di perkirakan jauh jauh hari dan membuat kita bersiap siap.Putra sulungku saat ini sedang menunggu jadwal sidang tugas akhir,yang telah melalui berbagai tahap,mulai dari kerja praktek,seminar tugas akhir,sidang untuk maju ke tugas akhir,dan semua sudah di lalui dengan mulus dan lancar,tentu saja lulus.Dan di akhir January akan ada sidang tugas akhir.."final"..di harapkan Maret 2011 wisuda sarjana Teknologi Informatika.



23 tahun sudah aku menjadi seorang ibu.Aku masih ingat dengan jelas ketika aku mengandung bayiku dalam usiaku menjelang 21 tahun,ketika itu aku sudah lulus sebuah sekolah kejuruan,kemudian aku meneruskan kuliah lagi dalam keadaan mengandung putra pertamaku.Saat si sulungku berusia 1 tahun atas saran dokter kandunganku,kembali aku mengandung.Dan ketika si sulungku hampir berusia 2 tahun,putra keduaku lahir.Kuliahku tetap berlanjut dan selesai pada waktunya.



Masih teringat di benakku bagaimana aku sangat repot,sebagai seorang istri,ibu,juga mahasiswi,membagi waktu untuk ketiga macam profesi itu.Namun semua itu sungguh nikmat manakala ku jalani dengan penuh keikhlasan dan dengan hati yang gembira.Hampir tidak ada masa yang hilang dalam kebersamaanku dengan anak anakku.



Aku tidak mau menukar waktuku di rumah bersama anak anakku dengan apapun.Aku tahu betapa beruntungnya aku memiliki pilihan itu.Pengorbanan yang di berikan olehku sangat sepadan.Anak anakku tumbuh dengan mendapatkan kasih sayang fisik dan psikis yang setimpal dan sangat sepadan.



Dari semenjak sebelum berkeluarga akupun sudah bertekad untuk memberikan perhatian penuh pada anak anakku kelak dalam berbagai hal,misalnya:gizi yang baik,permainan yang edukatif,pendidikan yang baik,tidak akan menerapkan pendidikan yang otoriter,serta menjadi sahabat untuk anak anakku.



Menjelang tahun ke 13 usia perkawinanku,semua keadaan berubah,manakala perkawinan yang ku bina dengan susah payah hancur berantakan.Tak ingin aku membahasnya lagi.Walaupun semua kesalahan di timpakan kepadaku,itu tidak soal.Karena perjalanan waktu membuktikan semuanya.Dan aku tahu Tuhan berpihak padaku.



Dengan tertatih tatih aku menapaki kehidupan dengan kedua putraku.Aku memilih berdamai dengan diriku sendiri untuk tidak meyalahkan pihak manapun dalam kasus perceraianku.Karena aku ingin semuanya damai dan baik baik saja sejak awal.Dan menurutku tidak perlu mencari pembenaran diri dengan menuding orang lain sebagai penyebab.Semua sudah berlalu dan aku tidak menyesali kejadian itu,melainkan aku ambil sebagai pembelajaran hidup untukku,anak anakku,juga untuk orang lain.Semua itu butuh proses.Dan ketika proses itu berlangsung tentu saja yang di butuhkan adalah "cooling down".



Yang menjadi prioritas hidupku adalah kedua putraku,dengan begitu aku punya planing untuk menjalani hidup ini tahap demi tahap.Aku tahu aku belum samasekali tuntas bertindak sebagai seorang ibu.Anak anakku kini telah remaja,bahkan si sulungku dalam hitungan bulan lagi akan menjadi sarjana,kemudian bekerja..Amin.Dan secara fisik aku tidak perlu terlalu mengontrol anak anakku seperti saat ini.Mereka nanti akan dewasa dan menentukan pilihan hidupnya.Mereka akan meninggalkan aku untuk hidup berkeluarga,dan aku tak akan campur tangan dalam rumah tangga mereka.Aku akan jadi sahabat bagi mereka.Yang akan slalu ada untuk mereka dalam situasi apapun.dan sewaktu mereka memutuskan untuk bicara denganku,aku akan menyediakan telingaku untuk mendengarkan.



Kini aku mendekati waktu untuk memasuki tahap selanjutnya.menyambut tahapan hidup yang baru,melibatkan diri kembali dengan dunia yang tidak lagi berputar di sekitar pengaturan makanan,pengingat jadwal dan waktu yang sangat disiplin untuk anak anakku.



Inilah masanya bagiku_akhirnya.Ku intip putra sulungku di kamarnya,dia sedang asyik bermain game,rileks setelah beberapa bulan terakhir ini bergelut dengan ketegangan ketegangan yang merupakan proses menuju sidang tugas akhir.perlahan aku masuk ke kamarnya,ku belai,ku katakan padanya:"sukses slalu untukmu ya nak,mami yakin kamu akan menjadi orang yang berguna,rendah hati,jujur dan menjadi pribadi yang tangguh serta takut akan TUHAN,love you"Dan kamu membalas sapaan mami dengan senyum seraya berucap:"thanks mom..love you too"



Tahapan tahapan itu terasa manis getir.Sewaktu membuka pintu menuju ketahapan berikutnya,aku memilih tetap optimis dan mengandalkan Tuhan di hidupku,Belajar terus menerus untuk menjadi pribadi yang lebih baik,dan menjadikan segala peristiwa yang boleh terjadi di hidupku sebagai pembelajaran hidup yang sangat baik dan berarti.



Tulisan ini aku dedikasikan untuk para wanita dan ibu,agar selalu menjadi pribadi yang kuat,tangguh serta bermakna untuk putra putri kita.3 hari lagi adalah HARI IBU..bukan ucapannya..tapi makna seorang ibu jauh lebih penting..

AKULAH IBU KEDUA BOCAH LELAKI ITU..

Akulah ibu kedua bocah lelaki itu..

Aku menyusui kedua bocahku,tak sedikitpun bocah bocahku mau menyusu menggunakan dot.

Aku pernah jadi kiper saat bocah bocahku main bola..bahkan berlanjut saat bocah bocahku menjelang remaja ketika itu baru saja perkawinan ku hancur berantakan..

Aku ingin jadi ibu sekali gus ayah untuk anak anakku.Walaupun secara psikis aku tak boleh memisahkan anak anakku dari ayahnya.Dan aku kalahkan semua egoku demi perkembangan psikis kedua anakku.Dan bocah bocahku itu tak pernah kekurangan kasih sayang dari aku dan ayahnya.Aku pun hampir tak pernah terpisahkan dari kedua bocahku.Satu nikmat yang sangat ku syukuri,di mana aku di beri kesempatan untuk menjadi ibu dan membesarkan bocah bocahku.Sebagai seorang ibu aku tidak sempurna,tapi aku terus dan terus belajar untuk peran itu.

Aku bertekad,bahwa sebagai seorang ibu..AKU TAKKAN GAGAL untuk menghantarkan kedua bocahku yang telah bujang ini untuk menjadi seorang yang berguna,sukses serta memilki bela asa,kepekaan dan kepedulian terhadap sesama.Sebagai istri aku pernah gagal,tapi sebagai seorang ibu..itu tidak akan terjadi!!



Akulah ibu kedua bocah lelaki itu...

Aku terkenang ketika telinga telinga yang takjub itu menyimakku mendongeng tentang buaya,kancil,dinosaurus,dan mobil balap.Dan bocah bocahku takkan memejamkan mata sebelum buku buku itu selesai ku baca.Dari mulut mungilnya keluar berbagai macam pertanyaan ketika ku bacakan ensiklopedi.



Akulah ibu kedua bocah lelaki itu..

Aku paling sering mengatakan:" hayo waktunya makan..hayo nak belajar dan kerjakan PR setelah itu silakan bermain,dan ku beri kalian kebebasan untuk mengatur waktu.



Kini bocah bocah lelaki itu sudah remaja...

Dan akulah ibu kedua remaja putra itu...

Kini mereka jadi sahabatku..

Walaupun aku tetap masih cerewet untuk mengingatkan kedua remaja putraku untuk makan dan intinya hidup teratur serta disiplin dalam segala hal.



Akulah ibu kedua remaja putra itu..

Suka atau tidak,suatu saat mereka akan memilih jalan hidup masing masing..mereka akan berkeluarga..mereka akan memanage keluarganya tanpa campur tanganku.Dan itu sudah selayak dan sepantasnya.



Akulah ibu kedua remaja putra itu..

Aku sangat bangga akan mereka.Perjalanan mereka masih panjang,begitu banyak godaan dan cobaan di luar.Dan aku iringi setiap langkah mereka dengan untaian untaian doa yang tiada henti.



Akulah ibu kedua remaja putra itu..

Waktu bergulir..berlalu..Kini tahun hampir berganti..

Dan kami bertiga..Aku dan kedua putraku..tetap bersama..sampai studi mereka slesai,bekerja dan berkeluarga..setelah itu tongkat estafet akan ku serahkan pada wanita pilihan mereka.



Akulah ibu kedua bocah lelaki itu yang kini telah remaja...

Jumat, 17 Desember 2010

SELAMATKAN NASIB MEREKA..

Siang ini putra saya yang kuliah di Elektro ITB,mengatakan:"Wah kasihan para tukang parkir di ITB sudah di gantikan dengan mesin,padahal salah satu dari ke20 tukang parkir yang ada pernah menyelamatkan kunci motor saya yang tertinggal di motor lho mami"..(Hmm trima kasih bapak tukang parkir,Tuhan memberkatimu)



Lalu kemudian kami berdua membahas masalah tersebut sambil membuka internet dan putra saya browsing berita untuk lebih tahu lagi masalah perparkiran ini.Ternyata sudah banyak mahasiswa ITB yang bereaksi baik di blog nya maupun di facebook.Semuanya sungguh menyayangkan dan juga protes akan masalah tersebut.Beberapa mahasiswa juga pernah merasakan kunci motornya di selamatkan oleh Tukang parkir,karena mereka lupa.Di benak saya terlintas,kalau ada mahasiswa yang ketinggalan lagi kunci motornya,siapakah yang akan menyelamatkan??Mesinkah?Ooooo...tidak mungkin lageee!!!



Sebagai salah satu dari orang tua mahasiswa,sayapun protes dan amat sangat menyayangkan kenapa koq tugas para tukang parkir ini harus di gantikan dengan mesin?Pertanyaan saya,jika tugas para tukang parkir sudah di gantikan oleh mesin,apakah ITB sudah menyiapkan lapangan pekerjaan lain untuk ke20 orang ini????Kalau SUDAH/IA...saya acungin jempol untuk ITB...nah kalau BELUM/TIDAK..itu sih namanya keterlaluan,gak punya hati nurani ah...!!!



Harapan saya dan tentunya harapan para mahasiswa ITB juga,semoga ada lapangan pekerjaan baru untuk ke20 tukang parkir ini.Tolong pikirkan dan cari solusi untuk mereka.Untuk para petinggi ITB,tolong beri contoh yang baik untuk para mahasiswa/i,bahwa Bapak/ibu juga care dan peduli pada nasib ke20 tukang parkir ini.Saya sangat percaya para Bapak/Ibu petinggi ITB punya hati nurani dan memiliki kepekaan untuk itu..



GOOD LUCK UNTUK KE 20 TUKANG PARKIR ITB.TUHAN BERKATI.

BANDUNG 18 Desember 2010

Selasa, 14 Desember 2010

SIKAP DAN KATA MAAF UNTUK ANAK..

Sudah seharusnya bahwa orang tua memaafkan kesalahan anaknya.Begitu pula sebaliknya.Sedangkan pengalaman kita adalah bahwa tak mudah untuk memaafkan orang lain apalagi dengan sebulat hati.Tetapi biarpun terasa berat kita harus berusaha melakukannya.Tak akan merendahkan kita koq,apabila kita mengambil langkah pertama dan mengulurkan tangan untuk berdamai.Dengan memberi maaf kepada sesama apalagi kepada anak sendiri,kita sudah menunjukkan sikap yang sungguh sungguh mengasihi.



Berikut ini ada sebuah cerita:

Ada seorang anak yang bernama Aurelia,dia berusia 8 tahun.Ia bersifat periang dan di senangi semua orang.Suatu pagi dimasa libur,Aurelia di suruh mamanya membeli sesuatu di warung.Tetapi di jalan Aurelia ketemu teman temannya,sehingga dia keasyikan bermain dan lupa dengan tugasnya.Sang mama "celingak celinguk"menunggu Aurelia pulang,tapi yang ditunggu tak jua muncul.Kemudian mamanya menyusul.Dan apa yang di jumpainya?Ternyata Aurelia sedang asyik bermain bersama temannya.Reaksi sang mama tentu saja marah!Dan di perjalanan menuju ke rumah yang hanya beberapa meter sang mama ngomel gak ada habis habisnya.Dengan segala kesungguhan hati dan penyesalan yang dalam Aurelia meminta maaf pada mamanya.Dan apa reaksi sang mama?Dengan lantangnya dia berkata:"Dengerin ya Aurel..kamu pikir cukup minta maaf saja,segampang itukah mama memaafkan kamu dan berbaik kembali??!!Sikap dan ucapan mama yang demikian kerasnya sangat melukai perasaan Aurelia.Sehingga Aurelia kehilangan nafsu makan dan itu berlanjut sampai sore harinya.Dan mama Aurelia adalah type orang yang tidak bisa langsung memberi maaf atas kelalaian orang lain,termasuk kepada anaknya sendiri.Ia memerlukan waktu yang lama untuk dapat berdamai kembali.



Seharusnya sebagai orang tua dan pendidik kita perlu berusaha mengatasi rasa dendam dan menerima permintaan maaf dari anak anak kita.Apapun yang terjadi orang tua,pendidik maupun pengasuh diharapkan dengan segera dapat memberi maaf,dengan demikian hubungan saling mempercayai dan mengasihi dapat terjalin kembali.Amat di rindukan oleh seorang anak,apabila ia berbuat kesalahan orang tua dapat segera memaafkan tanpa harus mengungkit kembali peristiwa yang sudah lalu.Belaian,sentuhan dan nasihat yang bijak akan sangat membantu anak untuk meyakinkan bahwa ia sungguh sungguh sudah di maafkan dari kesalahannya dan masalah betul betul sudah selesai.



Seorang anak harus meyakini bahwa ada cinta tak bersyarat dari orang tuanya.Dengan demikian akan tumbuh keyakinan dalam diri anak untuk punya keberanian dalam mengarungi hidup dan menerima tata tertib aturan di rumah,di sekolah,kemudian di dalam masyarakat.Tanpa kepastian mengenai CINTA KASIH dari orang tua,anak anak tak mungkin tumbuh menjadi sehat dan bahagia.



Adalah wajar anak yang bersalah menerima nasihat dan apabila diperlukan adalah juga menerima hukuman.Tetapi setelah itu harus segera berbaikan kembali.Hindarilah hukuman fisik(dengan pukulan misalnya),juga hindari kata kata yang kasar.Sangatlah bijak untuk tidak berlama lama menunda memberi maaf pada anak.Apabila orang tua,pendidik dan pengasuh berlama lama dan menunda nunda pemberian maaf,seluruh tata hidup anak itu akan guncang.Ia bahkan bisa berlaku sebagai pembangkang,bandel,atau bahkan mogok.Suasana saling mengasihi akan terganggu.Kesalahan yang sudah terjadi janganlah diungkit kembali.Salah besar jikalau orang tua berkata:"Sebuah gelas yang pecah,tak dapat diutuhkan kembali,perbuatanmu yang salah juga tetap salah'"



Orang tua yang memiliki kepekaan terhadap anaknya akan juga mau menyadari kekurangan dan kesalahan mereka pada anak.Ada kalanya juga orang tua yang minta maaf pada anaknya.



Ada sebuah kisah mengenai kasih,penyesalan dan janji seorang ayah:

Pada suatu malam seorang ayah tak dapat tidur,karena ia sadar,bahwa pada pagi harinya dia memperlakukan anaknya dengan kasar.Dan anaknya adalah seorang anak remaja.Ia bangun dan mendekati anaknya yang sudah tidur.Ia berlutut di samping tempat tidur anaknya dan berkata:"Anakku sayang..kamu sudah tidur ya nak?papa merasa bersalah,papa minta maaf. Papa telah berlaku kasar padamu tadi pagi.Kemarin sore papa memarahimu karena kamu pulang telat,dalam keadaan kotor pula,padahal kamu sudah menjelaskan bahwa kamu bermain bola dahulu bersama teman temanmu.Tadi pagi papa memarahimu karena kamu terburu buru sarapan dan secara tak sengaja kau tumpahkan susu mu.Dan ketika papa memarahimu kau berucap:"Maafkan aku papa.aku tak sengaja"Dan papa membalasnya dengan omelan,sehingga mamamu harus mengingatkan aku untuk berhenti mengomelimu!Sewaktu kau keluar rumah,kau lambaikan tanganmu sambil berucap:"Dah papa mama sayang..sampai nanti sore papa ku yang baik.Papa mengerutkan dahi dan menjawab dalam rasa salah karena terlalu banyak mengomelimu:"Hati hati nak,baik baik jaga diri..papa sayang kamu"Entah kau mendengar ucapan papa atau tidak.Dan malam ini...anakku sayang..papa menyesal karena terlalu banyak melihat kesalahanmu.Tapi taukah kau..betapa papa menyayangimu,papa terlalu banyak menuntut darimu,papa mengukur kelakuanmu dari kelakuan papa sendiri.Papa berjanji akan lebih sabar lagi menghadapi kelakuanmu di masa akil balik mu ini.Kau sudah masuk masa remaja nak,esok dan seterusnya papa berjanji akan menjadikanmu sebagai anak,teman dan sahabat berbagi cerita,bahagia kita bersama,tertawapun kita bersama.Bahkan aku juga mau menderita bersamamu,apabila kau menderita.Aku akan menggigit lidahku apabila ada lagi kata kata kasar yang keluar dari mulutku.Selamat tidur anakku sayang.



Kejadian di atas amatlah menyentuh perasaan.Sapaan seperti itu sungguh mengharukan dan amat manis.Mungkin kita sebagai orang tua juga pernah mengucapkan kalimat kalimat seperti itu kepada anak saat dia tidur ataupun dalam pembicaraan langsung.Mungkin juga dahulu sebagai seorang anak kita pernah mendengar dan menerima ungkapan maaf penyesalan dan rasa sayang dari orang tua kita atas kelalaian yang pernah kita perbuat.Sungguh kejadian dan kenangan yang amat manis..



Semoga ulasan dan contoh kejadian yang saya tulis di atas dapat menjadi acuan bagi kita semua untuk menjadi orang tua yang bijak dalam menyikapi perilaku anak anak kita dan memiliki kerendahan hati untuk memaafkan.Tentunya hal ini sangat berdampak baik untuk perkembangan mental putra putri kita,di mana suatu saat nanti ini akan menjadi kenangan yang amat indah untuk anak anak kita.



Bandung 15 Desember 2010

KEYAKINAN DARI JATI DIRI YANG BISA MEMBUAT KITA BERKEMBANG MENURUT BAKAT DAN KEMAMPUAN MASING MASING.

1.AKU DAPAT MEMILIH JAWABAN YANG TEPAT DALAM MASING_MASING SITUASI.PILIHAN_PILIHAN SENDIRILAH YANG DAPAT MEMBUAT AKU BAHAGIA ATAU CELAKA,BUKAN PILIHAN PILIHAN ORANG LAIN.



2.PERASAAN PERASAAN ORANG LAIN ADALAH AKIBAT PILIHAN MEREKA SENDIRI.AKU TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS PILIHAN MEREKA.



3.DERITA DAN SAKIT ADALAH GURUKU.DERITA TAK MESTI MERUSAK.MELALUI DERITA AKU DAPAT MENJADI SEMAKIN KUAT.



4.AKU HANYA DAPAT MENENTUKAN PERASAANKU,KEYAKINANKU DAN PERLAKUANKU SENDIRI.BUKAN KEYAKINAN,PERASAAN DAN PERLAKUAN ORANG LAIN.



5.AKU BERTANGGUNG JAWAB BILA AKU MENGURUSI HIDUPKU SENDIRI DAN MEMBUAT AKU BAHAGIA.AKU BERSIKAP EGOIS APABILA AKU BERHARAP ORANG LAIN MELAKUKAN SEGALANYA UNTUKKU.



6.KEBENARAN ADALAH CINTA KASIH.MEMBERIKAN KASIH,PERHATIAN DAN WAKTU KEPADA DIRI,KELUARGA DAN SESAMA,BERARTI AKU MEMBERI KESEMPATAN UNTUK BERKEMBANG BAIK KEPADA DIRIKU MAUPUN KEPADA SESAMAKU.



Masing masing dari diri kita punya cara untuk menjadi kuat dalam menghadapi hidup ini.Dan poin poin yang ada diatas adalah beberapa pedomanku dalam menyikapi segala yang terjadi di hidupku.Bagi siapapun yang membaca catatan ini boleh menganggap ini sebagai suatu pedoman ataupun sebaliknya.Dan hidup itu adalah PILIHAN.



BANDUNG 15 Desember 2010

Senin, 13 Desember 2010

HADIRKANLAH JALAN KASIH DAN KOMUNIKASI YANG BAIK ANTARA ORANG TUA DAN ANAK...

Keluarga adalah unit sosial tertua di dunia.Keluarga adalah miniatur masyarakat.Sesungguhnya keluarga adalah dasar peradaban.Dan sudah kewajiban orang tua lah untuk mewariskan lentera peradaban kepada anak-anaknya.



Hampir semua orang tua mengasihi dan ingin membahagiakan anak-anak mereka.Tak ada yang tak akan dikorbankan orang tua demi kesejahteraan dan kebahagiaan anak-anaknya.Sayangnya,pengaruh dan tekanan materialistis modern saat ini telah membuat beban orang tua lebih berat.Keadaan ini bahkan telah merobek tatanan sosial yang telah ada sejak sebelum fajar peradaban.



Belakangan ini marak pemberitaan mengenai perseteruan yang terjadi antara orang tua dan anak,yang terkadang harus melibatkan sebuah lembaga untuk menjembatani pertikaian ini.Bahkan orang tua dan anak saling lapor dan dengan gagahnya memakai jasa pengacara.Saya pribadi sampai sampai harus mengerutkan kening,sambil bergumam:"koq sampai segitunya sih!"Hmmm..prihatin!Seolah semua jalan yang namanya jalan KASIH &KOMUNIKASI itu sudah tak ada lagi.Sudah buntukah?Seharusnya jalan itu tidak buntu,kalau saja orang tua punya kerendahan hati untuk mau mengalahkan ego dan gila hormat nya.



Cobalah sebagai orang tua belajar untuk mendengarkan protes dan keluh kesah seorang anak.Berbesar hatilah untuk juga mau mengakui bahwa kadang kadang seorang anak bisa jadi guru yang baik untuk kita sebagai orang tua.Jadikanlah keberhasilan dan kegagalan seorang anak sebagai pembelajaran hidup untuk kita.Untuk menjadi orang tua yang sukses dalam mendidik anak ukurannya bukanlah hanya dari keberhasilan dari segi materi,tetapi lebih kepada moral dan budi pekerti yang kita tanamkan kepada anak dengan teladan.



Hadirkanlah komunikasi dua arah dengan putra putri kita.Anak punya hak yang sama dengan orang tuanya dalam mengungkapkan asa dan rasa yang di milikinya.Sebaliknya sebagai orang tua pun kita juga punya hak yang sama,namun tidak dengan sikap otoriter yang mau menunjukkan seolah-olah kita sebagai orang tua punya hak mutlak terhadap anak yang tidak bisa ditawar!Woww...saya pikir kalau kita bersikap seperti itu,yang akan terjadi dengan anak ada dua kemungkinan yaitu ia akan tumbuh menjadi anak yang penuh rasa takut sehingga sulit untuk mengembangkan diri atau ia akan tumbuh menjadi anak yang pembangkang dan bertindak tanpa kendali.Berbagai kemungkinan bisa terjadi pada anak dengan pola didik tanpa komunikasi yang baik dengan orang tuanya.Seperti kasus yang terjadi antara bintang sinetron muda AB dengan kedua orang tuanya,juga kasus yang sekarang lagi hangat antara AAZ dengan putranya.Sungguh miris hati saya menyaksikan pertikaian antara orang tua dan anak seperti ini.Dalam hal ini butuh kerendahan hati dari orang tua untuk sejenak introspeksi diri,mencari penyebab kenapa semuanya terjadi.Setelah itu barulah dengan sikap yang legowo pasang telinga untuk mendengarkan keluhan anak,kemudian terimalah dengan lapang dada kehadiran anak kita dengan segala kekurangan dan kelebihannya tanpa harus mengorek kembali masalah masalah yang telah lalu.Dan beriringan dengan proses untuk lebih memahami dan mengayomi dari pihak orang tua terhadap anak.



Ada satu hal yang harus di waspadai oleh orang tua,jika seorang anak tidak merasa nyaman dengan situasi di rumahnya yang di sebabkan oleh berbagai hal,maka ia akan mencari pelarian keluar rumah.Dan umumnya itu adalah pelarian yang negatif.



Orang tua yang banyak memiliki pengharapan duniawi terhadap anak,seringkali merasa gagal atau tidak puas jika anak mereka tumbuh dan besar tidak sesuai dengan harapan mereka.Penekanan diberikan pada pencapaian materi dan nilai raport yang di bandingkan dengan anak lain,sementara nilai-nilai spritual secara menyedihkan di abaikan.Kasihan sekali anak anak yang tumbuh dengan tekanan psikologis seperti itu.Mereka di dorong untuk selalu unggul dalam pelajaran,untuk bekerja dengan penghasilan tinggi,untuk mengumpulkan kekayaan sebanyak mungkin.Banyak orang tua yang tidak terlalu menganggap penting nilai nilai seperti:SIKAP HORMAT,KEJUJURAN,RENDAH HATI,INTEGRITAS,KEBAIKAN,TENGGANG RASA DAN TOLERANSI.Pengejaran kekayaan dan keberhasilan duniawi jauh lebih penting bagi mereka.



Akibat tekanan sosial seperti ini,orang tua dengan cara yang benar ataupun salah,dan tanpa memikirkan konsekuensinya,mendorong dan bahkan memaksa anak anak mereka untuk bekerja keras dan bersaing demi yang namanya "sukses".Tidak peduli apakah anak itu suka atau tidak!!Anak anak seharusnya tidak diletakkan pada tekanan tekanan seperti itu,untuk menjadi pintar di atas kemampuan mereka,untuk menjadi bintang sementara anak tidak berbakat.Akibat dari tujuan yang tidak realistis ini,anak anak secara dini di paksa memikul tanggung jawab dan tekanan yang seharusnya tidak mereka alami.Hasilnya adalah anak menjadi lelah dan tidak bersemangat,kesal dan frustrasi.Tidak ada lagi kehidupan yang riang sebagai seorang anak.



Tekanan tekanan dari orang tua maupun pendidik terhadap anak mengakibatkan hal hal yang tidak diinginkan,yakni timbulnya rasa tidak aman pada masa dewasa.Anak tidak tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.Singkat kata, MARILAH KITA MENAHAN DIRI UNTUK TIDAK MENGALIHKAN AMBISI KITA KEPADA ANAK DAN JANGANLAH MERAMPOK MASA KECIL ANAK ANAK KITA...



Berikanlah apa yang menjadi hak seorang anak,yaitu:HAK UNTUK MENDAPATKAN KASIH SAYANG DAN PERLINDUNGAN DARI BERBAGAI MACAM BENTUK KEKERASAN FISIK DAN PSIKIS,HAK UNTUK MENDAPATKAN PENDIDIKAN YANG LAYAK,HAK UNTUK MENDAPATKAN GIZI YANG BAIK,HAK UNTUK MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN MENENTUKAN PILIHAN HIDUPNYA.



Hadirkanlah JALAN KASIH DAN KOMUNIKASI YANG BAIK ANTARA ORANG TUA DAN ANAK.



Bandung 13 Desember 2010