Senin, 17 Juni 2013

Reaksi Spontan.

Suatu siang aku berpapasan dengan seorang bocah laki-laki di depan pintu lift apartemen kami, mungkin berusia sekitar 8 tahun. Kami saling pandang dan melempar senyum. Untuk suatu keperluan akupun bergegas keluar. Sekitar setengah jam aku kembali dan menuju lift. Eh..ternyata bocah itu masih ada juga di depan pintu lift, mondar-mandir kayak strikaan. Akupun menyapanya duluan, "Koq gak naik-naik dari tadi?". Beruntun aku bertanya." Emang mau kemana dek?". Bocah itupun menjawab:" Mau ke atas, tapi aku belum mau naik" Akupun kembali bertanya: " Kenapa?". Gak kenapa-napa, jawabnya. Oooo...gitu ya, celetukku. Tak lama kemudian salah satu pintu lift terbuka, bocah itu menekan tombol naik, akupun masuk sambil mengajaknya untuk ikut masuk juga, tapi jawabnya:" Tante aja duluan, aku gak mau naik lift ini, kata temanku lift yang ini ada hantunya"..Hahhh, yang benar..seruku sambil bergegas keluar dari lift tersebut. Dan reaksiku itu sungguh sangat spontan ( kusadari kemudian, kalau reaksiku itu sebetulnya memalukan ^_^).

Penasaran aku bertanya pada bocah itu," Emang temanmu c'rita apa?" Jawab si bocah, " Temanku pernah dengar suara tangisan bayi, waktu itu dia mau turun dari lantai 21, tapi bayinya gak ada, cuman suaranya aja." Akupun nyeletuk:" Ah.. itu suara bayi benaran dari luar lift kaleee.." Bocah itupun menjawab dengan nada tertawa dan ngeledek aku:" Hahahaha..kalau tahu itu bohongan kenapa tadi tante takut dan keluar lagi dari lift?" Akupun tak mau kalah telak, ku jawab lagi:" Tadi itukan hanya reaksi spontan aja, gak takut koq, hantu itukan gak ada!" Bocah itupun gak mau kalah:" Hantu itu ada koq ". Belum sempat aku menjawab pintu lift lain di depan kami terbuka. Gak mau dianggap gak punya nyali oleh si bocah, aku bergegas masuk ke lift, disusul oleh seorang bapak, lalu kemudian si bocah juga ikut naik. Aku ke lantai 3, si bocah ke lantai 19. Di lift si bocah masih berusaha mempengaruhiku dengan mengatakan:" Tante, saya serius nih, hantu itu ada koq". Kehabisan kata-kata, aku hanya bisa melempar senyum padanya. Dan aku "terselamatkan", dari debat soal hantu dengan si bocah, ketika pintu lift terbuka, akupun bergegas keluar sambil mengatakan:" Dahhhh.."

Sesampai di kamar, aku tersenyum geli membayangkan kebodohanku, sambil menyesali, kenapa juga tadi aku keluar lagi dari lift itu, kena deh. Ketahuan juga kalau aku ini latah dan "sedikit penakut" ..Hehehe..^_^

Malam harinya aku bercerita pada kedua putraku mengenai perjumpaanku dengan si bocah serta pengalamanku siang itu. Putra bungsuku membayangkan si bocah akan berc'rita lagi pada temannya, bahwa dia telah berhasil menakuti seorang ibu.. Semoga saja tidak!^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar