Jumat, 22 Juli 2011

JANGAN BIARKAN ANAK TERLUKA OLEH SIKAP DAN UCAPAN KITA..

Anak kecil sangat peka rasa dan cenderung mengikuti nalurinya, misalnya pada saat ia sedang menikmati atau melakukan sesuatu, dan hal itu tidak berkenan dihati orangtuanya..lalu kemudian dari mulut orang tua..terlontar kata-kata yang keras dan kasar, sehingga melukai hati anak.Dan anak tentu saja ingin hidup dalam suasana yang penuh kasih sayang, anak perlu mendengar pesan bahwa ia baik dan beres, tetapi terkadang pesan tidak baik dan beres sering ia terima, akibatnya keaslian anak itu semakin tersembunyi.Pada akhirnya anak akan tampil seperti yang diinginkan orang-orang dewasa di sekitarnya.Tanpa kita sadari kita telah membatasi perkembangan diri anak, sebagaimana ia telah diciptakan Tuhan.


Luka yang terjadi karena perlakuan atau perkataan kasar adalah ibarat lubang di dalam hati, dan ini adalah sesuatu yang seharusnya TIDAK BOLEH ADA! Penolakan yang sering terjadi dari pihak orang tua akan mengakibatkan penolakan anak terhadap dirinya, dan jika hal ini terjadi berulang kali..akan mengakibatkan anak merasa dirinya tidak berharga. Dampak yang terbesar jika anak sering dipermalukan, seumur hidup ia akan membawa perasaan malu diri.Sering kali kita menginginkan anak berkata, bertindak seperti yang kita mau, tanpa kita sendiri bertanya apa yang menjadi keinginannya.Tugas kita sebagai orang tua sebetulnya hanya mengarahkan anak, bukanlah mendikte, ataupun mencela.


Janganlah sampai menimbulkan luka batin pada anak dan jika hal itu sampai terjadi..efeknya adalah akan terjadi guncangan yang sangat berat bagi anak dan akan menimbulkan luka yang sangat dalam! Apalagi jika ditambah dengan pengalaman-pengalaman serupa..luka itu semakin diperdalam. Dan yg lebih parah lagi jika itu menimpa anak yang masih kecil, ia tidak mampu dan tidak berdaya untuk membalas apalagi untuk membela diri. Perasaan tersinggung dan terluka tak berani ia ungkapkan secara tuntas, apalagi disertai luapan emosi yg sepadan. Sangat menyakitkan manakala anak harus memendam, menekan, dan menahan segala perasaannya. Yang harus kita ingat adalah luka dihati anak akan mempengaruhi pola berelasi dan bereaksi.


Anak mau dekat, mau di sayang, mau diterima apa adanya, tanpa harus dibandingkan dengan saudaranya maupun orang lain, ia ingin selalu ada di hati kita. Melalui sentuhan, belaian lembut yang amat membahagiakan, serta tutur kata yang bijaksana. Dan jika itu yang kita lakukan maka, anak akan merasa sungguh dicintai dan diterima apa adanya. Setiap anak adalah pribadi yang unik..Cara memperlakukan tiap anakpun tidaklah sama, oleh sebab itu..bagi para orangtua dan pendidik...KENALILAH KARAKTER ANAK.


Jadikanlah anak-anak kita anak yang ceria, gembira, kreatif, dan jujur serta bermoral, tidak gampang menyerah, apalagi putus asa dan tentunya anak- anak yang takut akan Tuhan! Mari kita menciptakan dan menyuburkan ladang yang kreatif melalui pembinaan anak-anak dan remaja. Dan selayaknyalah kita memberi contoh melalui perkataan dan perbuatan. Dan TELADAN adalah cara mendidik yang terbaik..


Apapun status kita, menikah ataupun tidak, mempunyai anak kandung ataupun anak angkat, kita tetap dapat meneruskan SIKAP-SIKAP dan NILAI- NILAI LUHUR ke dalam hati dan pribadi setiap anak.Semoga sukacita melimpah dalam kita menjalankan tugas sebagai orangtua dan pendidik serta orang dewasa pada umumnya.


Bandung, 22 Juli 2011...


Tulisan ini aku dedikasikan untuk seluruh anak Indonesia dalam rangka memperingati HARI ANAK yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar