Sabtu, 30 Juli 2011

Karena Hanya Itulah Jawabannya..

Diteriknya panas..
Ku lepas pandang..
Ke arah tak tebatas..
Pandang itu berhenti pada sosok mungil tapi lusuh...

Ya..seorang anak kecil..balita tepatnya..
Seperti tak ber_ Ibu, tak ber_Ayah..
Langkahnya gontai..
Wajahnya memelas..

Dihampirinya setiap kendaraan yang berhenti dilampu stopan..
Tangannya menengadah..
Dari mulut mungilnya, dia bernyanyi dengan suara tak jelas..
Tak bernada..tak berirama..

Memekakkan telinga..
Namun menimbulkan rasa iba..
Tapi logika bicara..
Kalau kuberi ia uang..aku tak mendidiknya..

Dan jalanan akan jadi tempat favorit untuknya..
Bukan hanya untuknya mencari uang,
Tetapi mungkin rumah pertama baginya..
Ah..jangan biasakan memberi mereka uang..Jerit batinku!

Diapun berlalu dari hadapanku..
Kembali ke sudut jalan itu..
Dan para pengendara lain, hanya melempar pandang kepadanya..
Dengan mimik iba dan seakan berucap:" Kemana ya orangtuanya, koq tega ?"

Ya..karena orangtuanya tegalah balita itu ada di jalan..
Begitu kataku dalam hati..
Tak ada gunanya mempertanyakan lagi..
Karena hanya itulah jawabannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar