Minggu, 06 Maret 2011

KENANGAN DI BULAN MARET..

Bulan Maret..
Adalah bulan yang tak mungkin aku lupakan..
Ada beberapa momen yang takkan pernah terhapus dari memoriku..
Merupakan tonggak dalam kehidupanku..
Bulan dimana aku mengikrarkan janji perkawinanku 24 tahun yang lalu..
Kala itu aku berusia sembilan belas tahun..
Indah dan sakralnya janji suci itu..
Janji untuk setia sehidup semati..
Hanya maut yang memisahkan..
Mengalun syahdu lagu Ave Maria..
Membuat air mata menetes ketika sungkem pada kedua orang tua..
Ya masa itu telah lama berlalu..
Namun tak hilang dari ingatan..
Tetapi juga tak ingin aku mengenangnya..
Semua sudah berlalu..seiring perceraian yang terjadi dalam perkawinanku..
Dan di awal bulan Maret beberapa tahun yang lalu..
Kami berdua sepakat mengakhiri perkawinan kami..
Dan dia mantan suamiku..di bulan dan tahun yang sama juga menikahi wanita lain..
Setelah beberapa hari surat cerai keluar..
Di bulan ini pula aku merasa hidupku seperti dari nol lagi..
Tetapi di bulan ini juga aku menjadi"ANGEL" untuk kedua putraku..
Melindungi perasaan mereka..
Memberikan rasa aman pada mereka..
Meyakinkan bahwa mereka tak akan pernah kehilangan orang tuanya..
Meyakinkan tidak akan banyak yang berubah..
Meyakinkan dan menjamin bahwa mereka takkan kehilangan sosok ayah mereka..
Membuat mereka tidak membenci siapapun..apalagi ayah mereka..
Ku kerahkan segenap tenagaku untuk tetap survive bagi anak anakku..
Ku "besar"kan hatiku..
Untuk rela menerima kenyataan ini..walaupun aku tak ikhlas..
Bukan aku tak sedih..bukan aku tak menangis..bukan aku tak marah..
Tetapi aku membiarkan semua seperti air mengalir..
Sampai kemudian aku mampu menetralisir perasaanku..
Ada anak anakku yang sangat butuh aku..
Dan aku harus jadi pribadi yang tangguh..
Dan aku tak ingin menyalahkan siapapun..
Juga tak ingin membenci siapapun!
Apalagi ayah dari anak anakku..
Dan aku berjuang untuk tidak menghiraukan gonjang ganjing omongan orang lain...
Yang gak tahu apa apa..tapi seolah olah mereka paling tahu..
Kutegakkan kepalaku..ketika mendengar omongan tak enak orang lain..
Ketika ada yang mengasihani aku..
Dan akupun tak ingin di kasihani..
Karena ini bukanlah akhir dari segalanya..
Banyak kasus seperti yang ku alami terjadi juga pada orang lain..
Jadi mengapa aku merasa bahwa diriku yang paling susah??
Aku punya buah hati yang sangat aku cintai..
Dan mereka butuh aku..mereka tanggung jawabku..
Tak perlu waktu lama untuk aku pulih..
Dan tak perlu ku ratapi lagi atas semua yang sudah terjadi..
Dan janjiku pada anak anakku..
Bahwa mereka tidak akan kehilangan figur ayah dan ibunya...
Terwujud dengan kerja sama yang baik antara aku dengan ayah dan keluarga barunya..

Ada lagi kenangan yang lebih penting dari semua kejadian di atas..
Dan kenangan ini sampai sekarang tetap membuat aku meneteskan air mata..
Kala aku ingat kembali..kenangan bersama ibuku..
Di awal bulan Maret tahun 1999..
Enam bulan sebelum beliau wafat..
Ketika itu aku memilih pulang ke Pontianak sejenak..
Tanpa di dampingi oleh suami dan anak anakku..
Begitu banyak pembicaraan dari hati ke hati antar aku dan mama..
Entah mengapa beliau seperti curhat padaku..
Banyak sekali cerita dan uneg uneg beliau yang selama ini tak ku ketahui..
Namun banyak juga nasehat beliau untukku dalam mengarungi rumah tangga..
Dan takkan pernah ku lupakan,
Kala itu aku "menyingkirkan" papaku ke kamar lain..
Tentu saja agar aku bisa tidur dengan mamaku..
Dan bak seorang putri kecil..
Aku merengek meminta mamaku mendongeng..seperti ketika aku masih kecil..
Besoknya aku minta mamaku menjahitkan piyama untukku..
Seperti juga ketika aku masih kecil..memakai piyama jahitan mamaku..
Tak terasa seminggu sudah aku menghabiskan waktu bersama mamaku..
Kerinduanku pada suami dan anak anakku kala itu..
Membuatku tak bisa berlama lama di Pontianak..
Berlinang air mata mamaku ketika melepas keberangkatanku di Bandara..
Akupun tak kuasa menahan tangis..
Seraya kupeluk mamaku..
Aku berjanji akan meluangkan waktu untuk pulang kembali suatu saat..
Dan itulah pertemuan terakhirku dengan mama..
Tak pernah terbayangkan kalau enam bulan kemudian..
Mamaku pergi untuk selama lamanya menghadap yang Illahi..
Beliau kena serangan jantung..padahal pagi harinya kami masih bicara via telpon..
Dan malam harinya jam 23.00 mama wafat..
Sebelumnya tak ada tanda tanda beliau sakit..
Dan inilah hal terberat yang aku alami dalam hidupku..
Kehilangan mama untuk selama lamanya..
Dan aku seperti tak punya kaki lagi untuk berdiri..
Jiwaku hampa,hatiku kosong..seolah olah hidupku juga berakhir..
Dan janji yang ku buat di bulan Maret itu..
Untuk pulang menemui papa mama terwujud..
Aku bersama suami dan anak anakku..pulang dan...
Hanya di sambut oleh sosok mama yang telah diam..
Dan tak memeluk aku dan anak anakku..seperti dahulu..
Tak ada sapa lembutnya..tak ada senyumnya..
Mama telah membisu..jiwanya bersama Bapa di surga..
Di wajahnya tergambar ketenangan..
Aku menangis..aku meraung..aku meratap..
Ku teriakkan Tuhan tak adil di samping peti mama..
Tak ku pedulikan para pelayat..
Tak ku pedulikan anak anakku lagi..
Aku histeris ..dan aku menangis tak henti sejak dari kota Padang..
Di mana aku dan keluarga menetap kala itu..
Aku tersadar ketika suara putraku memanggilku:"Mami.."
Dan putraku menghapus air mataku dengan tangan mungilnya..seraya berkata:
Mami..harus kuat..kan masih ada "saya,adek sama papi"demikian kata si sulungku..
Nenek sudah tenang mami..hayo kita doa..
Ku belai dan kupeluk anak anakku..
Ya..aku harus kuat..ada anak anakku yang masih sangat membutuhkan aku..
Tentunya mama akan sedih kalau aku menelantarkan cucunya..
Dan kembali aku kuasai diri..kala itu suamiku memapah aku untuk menjumpai papa..
Ku peluk papa,ku lihat mata beliau sembab..
Lirih terdengar ucapan papa:"jangan nangis lagi ya nak..papa gak kuat kalau kalian nangis"
Ku jawab dengan isakan:'Ya pa..gak aku gakkan nangis..tapi aku kehilangan mama..pa?"
Papaku menjawab:"Ya kita sama sama kehilangan..hayo kita saling menguatkan"
Dan tiga hari jenazah mama di semayamkan di rumah..
Tak putus doa dan pujian kami lantunkan..di sertai isak tangis kami putra/i nya.
Hari ketiga jenazah mama di kebumikan..
Kembali sedih yang tak bisa di kendalikan merasuk jiwaku...
Mulai dari melepas jenazah dari rumah..ke Gereja..ke pemakaman..
Air mata mengalir deras..ku kuatkan hati untuk melantunkan lagu
"Di Doa Ibuku Namaku Di sebut"
Dan jasad mama menyatu dengan bumi..
Jiwa mama bersama Bapa di surga..

Tak pernah habis doa dan air mata mengiring kepergian mama..bahkan sampai saat ini..
Dan di bulan Maret dua belas tahun yang lalu..
Terakhir aku bertemu dan berbincang bincang dengan mama..
Piyama,kain sarung mama,boneka yang beliau belikan untukku sebelum aku menikah pun masih menemani tidurku sampai saat ini..
Bahkan dongeng dongeng beliau ketika aku kecil..
Masih aku simpan dengan baik di memoriku
Dan aku tahu saat ini mama pasti melihatku menuliskan catatan ini..
Betapa aku kehilangan mama..
Air mataku masih sering menetes kalau ingat mama..
Tapi aku tahu..ada cucu cucu mama yaitu kedua putraku yang butuh aku..
Dan aku harus kuat..aku ingin menjadi ibu yang seperti mamaku..
Lembut,telaten,kuat dan sabar..
Kini cucu beliau,putra sulungku..sudah sarjana..
Seandainya papa mama masih ada di dunia ini..
Tentu mereka akan sangat bangga pada cucunya..
Pa...Ma..aku merindukan kalian..dampingi aku terus ya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar