Kamis, 25 Agustus 2011

Masalah Itu Kan Pergi Dan Berlalu Di Suatu Hari.

Hidup adalah perjalanan yang penuh dengan masalah. Sepanjang kita hidup dalam dunia ini, masalah dan kesulitan akan jadi bagian dan bingkisan pengalaman. Pada keadaan tertentu kita mungkin akan terberkahi dengan kekayaan, ketenaran, pujian atau kegembiraan. Mungkin juga kita berhadapan dengan situasi yang bertolak belakang dan kurang menguntungkan seperti kerugian, nama jelek, cacian, hinaan dan penderitaan. Hidup berayun laksana pendulum. Satu ketika ia berayun ditempat yang enak, yang kita sambut dengan hati berbunga. Di saat lain ia berayun menuju keadaan yang tidak ramah dan tidak bersahabat, yang sangat ingin kita hindarkan!

Terkadang ada kecenderungan kita untuk membesarkan masalah. Ini mirip dengan ungkapan: "Membangun gunung dari sarang tikus tanah" Ketika kehilangan benda atau orang yang kita cintai, kadang kita merasa takkan pernah bisa gembira lagi, seolah olah semua berakhir. Kadang juga saat kita dikasari orang lain, dihina, dicaci, difitnah dan kita tak pernah diperlakukan seperti itu sebelumnya, kemudian kita membawa luka itu ke dalam pikiran, dengan bodohnya kita biarkan rasa sakit itu melekat dan terus menderita bersama dengan rasa sakit itu di dalam pikiran kita. Tidakkah lebih baik melepaskan pikiran seperti itu dan membiarkan rasa sakit itu untuk pergi???? SADARILAH bahwa keadaan ini akan pergi dan berlalu di suatu hari...

Yakinilah bahwa akan slalu ada cara untuk melepaskan diri dari kesulitan dalam hidup ini.Tak ada orang yang dikutuk untuk menderita seumur hidup! Kecuali kita sendiri yang menghendakinya. Penting untuk diketahui dan dipahami bahwa semua fenomena yang terkondisi, termasuk penderitaan dan semua masalah, selalu ada sebabnya, tak ada yang bisa muncul dari sebab yang berdiri sendiri. Ketika kita menyadari hal ini, kita bisa mengakhiri setiap dan semua kesusahan dengan menemukan akar dari permasalahan yang sebenarnya.

Tidak semestinya kita berkecil hati ketika menghadapi masalah,sebaliknya bertindaklah bijaksana dalam mengatasinya.Tidak seorangpun yang masih memikirkan keduniawian yang bisa sepenuhnya lepas dari masalah. Jadi bukan orangnya yang membedakan seorang yang bijak dari yang tidak bijak,melainkan caranya KETIKA IA MENGHADAPI MASALAH.

Sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi, misalnya milik kita yang paling berharga hilang/rusak, atau kita dikhianati oleh pasangan, bisnis yang hancur dan masih banyak lagi masalah lainnya. Ada dua cara untuk menghadapinya: kita bisa memilih untuk menyesalinya dengan menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Atau kita bisa merelakan saja dengan berkata: "Benda itu,atau orang itu sudah pergi, sungguh sayang, tapi buat apa membiarkannya membuat kita sengsara?" Lebih baik mencari sebab, kenapa semuanya bisa terjadi, agar kejadian yang sama tidak terulang di kemudian hari. Kemudian kita mencari penyelesaian dari masalah itu. Jika sesuatu yang tidak menguntungkan terjadi di kehidupan kita dan berada di luar kekuasaan kita, maka dengan didukung pengertian akan hakikat hidup, kita mesti memiliki keberanian untuk menghadapinya. Dengan kata lain,pakailah kerangka pikiran yang positif jika dihadapkan pada masalah, daripada menenggelamkan diri dalam keadaan negatif.

Orang biasanya suka menyalahkan orang lain atas masalah yang dihadapinya, terutama ketika tidak menemukan solusi dari permasalahannya. Dalam keadaan seperti ini sungguh enak mencari"kambing hitam" dan menyalahkan orang yang bisa disalahkan atas suatu masalah dan sekaligus bisa dijadikan pelampiasan kemarahan. Contoh berikut ini umum terjadi di sebuah keluarga di negara kita.Ketika anak kecil terluka dan ia menangis, untuk menghentikan tangisannya dan membuat si anak merasa lebih baik, ibunya akan berpura pura memukul orang lain atau benda si penyebab yang telah membuat si anak menangis. Yang terjadi pada si anak adalah ia akan berhenti menangis dan tertawa karena merasa dendamnya telah terbalaskan. Cara yang negatif ini hanya akan menanamkan bahwa pembalasan dendam bisa membawa kepuasan.

Betapa sulitnya mengakui kekurangan diri sendiri dan betapa mudahnya menimpakan kesalahan pada orang lain.Tetapi tidaklah juga bijak kalau kita juga meyalahkan diri sendiri terus menerus. Selalu ada sebab dari suatu masalah, dari pada sibuk mencari siapa yang benar atau yang salah, lebih baik secepat mungkin membenahi diri untuk hidup lebih baik dan lebih hati hati lagi. Selalu baik untuk mengingat bahwa kalau orang lain bisa menciptakan gangguan yang bisa membuat kita cemas, sesungguhnya tidak ada yang bisa menyebabkan kita cemas, jika kita tahu menjaga diri dengan baik. Lakukan yang terbaik, selebihnya serahkan pada Tuhan..dan biarkan Tuhan yang bekerja, karena rancangan Tuhan adalah rancangan KEBAIKAN, DAMAI dan SEJAHTERA. Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar