Senin, 13 Desember 2010

HADIRKANLAH JALAN KASIH DAN KOMUNIKASI YANG BAIK ANTARA ORANG TUA DAN ANAK...

Keluarga adalah unit sosial tertua di dunia.Keluarga adalah miniatur masyarakat.Sesungguhnya keluarga adalah dasar peradaban.Dan sudah kewajiban orang tua lah untuk mewariskan lentera peradaban kepada anak-anaknya.



Hampir semua orang tua mengasihi dan ingin membahagiakan anak-anak mereka.Tak ada yang tak akan dikorbankan orang tua demi kesejahteraan dan kebahagiaan anak-anaknya.Sayangnya,pengaruh dan tekanan materialistis modern saat ini telah membuat beban orang tua lebih berat.Keadaan ini bahkan telah merobek tatanan sosial yang telah ada sejak sebelum fajar peradaban.



Belakangan ini marak pemberitaan mengenai perseteruan yang terjadi antara orang tua dan anak,yang terkadang harus melibatkan sebuah lembaga untuk menjembatani pertikaian ini.Bahkan orang tua dan anak saling lapor dan dengan gagahnya memakai jasa pengacara.Saya pribadi sampai sampai harus mengerutkan kening,sambil bergumam:"koq sampai segitunya sih!"Hmmm..prihatin!Seolah semua jalan yang namanya jalan KASIH &KOMUNIKASI itu sudah tak ada lagi.Sudah buntukah?Seharusnya jalan itu tidak buntu,kalau saja orang tua punya kerendahan hati untuk mau mengalahkan ego dan gila hormat nya.



Cobalah sebagai orang tua belajar untuk mendengarkan protes dan keluh kesah seorang anak.Berbesar hatilah untuk juga mau mengakui bahwa kadang kadang seorang anak bisa jadi guru yang baik untuk kita sebagai orang tua.Jadikanlah keberhasilan dan kegagalan seorang anak sebagai pembelajaran hidup untuk kita.Untuk menjadi orang tua yang sukses dalam mendidik anak ukurannya bukanlah hanya dari keberhasilan dari segi materi,tetapi lebih kepada moral dan budi pekerti yang kita tanamkan kepada anak dengan teladan.



Hadirkanlah komunikasi dua arah dengan putra putri kita.Anak punya hak yang sama dengan orang tuanya dalam mengungkapkan asa dan rasa yang di milikinya.Sebaliknya sebagai orang tua pun kita juga punya hak yang sama,namun tidak dengan sikap otoriter yang mau menunjukkan seolah-olah kita sebagai orang tua punya hak mutlak terhadap anak yang tidak bisa ditawar!Woww...saya pikir kalau kita bersikap seperti itu,yang akan terjadi dengan anak ada dua kemungkinan yaitu ia akan tumbuh menjadi anak yang penuh rasa takut sehingga sulit untuk mengembangkan diri atau ia akan tumbuh menjadi anak yang pembangkang dan bertindak tanpa kendali.Berbagai kemungkinan bisa terjadi pada anak dengan pola didik tanpa komunikasi yang baik dengan orang tuanya.Seperti kasus yang terjadi antara bintang sinetron muda AB dengan kedua orang tuanya,juga kasus yang sekarang lagi hangat antara AAZ dengan putranya.Sungguh miris hati saya menyaksikan pertikaian antara orang tua dan anak seperti ini.Dalam hal ini butuh kerendahan hati dari orang tua untuk sejenak introspeksi diri,mencari penyebab kenapa semuanya terjadi.Setelah itu barulah dengan sikap yang legowo pasang telinga untuk mendengarkan keluhan anak,kemudian terimalah dengan lapang dada kehadiran anak kita dengan segala kekurangan dan kelebihannya tanpa harus mengorek kembali masalah masalah yang telah lalu.Dan beriringan dengan proses untuk lebih memahami dan mengayomi dari pihak orang tua terhadap anak.



Ada satu hal yang harus di waspadai oleh orang tua,jika seorang anak tidak merasa nyaman dengan situasi di rumahnya yang di sebabkan oleh berbagai hal,maka ia akan mencari pelarian keluar rumah.Dan umumnya itu adalah pelarian yang negatif.



Orang tua yang banyak memiliki pengharapan duniawi terhadap anak,seringkali merasa gagal atau tidak puas jika anak mereka tumbuh dan besar tidak sesuai dengan harapan mereka.Penekanan diberikan pada pencapaian materi dan nilai raport yang di bandingkan dengan anak lain,sementara nilai-nilai spritual secara menyedihkan di abaikan.Kasihan sekali anak anak yang tumbuh dengan tekanan psikologis seperti itu.Mereka di dorong untuk selalu unggul dalam pelajaran,untuk bekerja dengan penghasilan tinggi,untuk mengumpulkan kekayaan sebanyak mungkin.Banyak orang tua yang tidak terlalu menganggap penting nilai nilai seperti:SIKAP HORMAT,KEJUJURAN,RENDAH HATI,INTEGRITAS,KEBAIKAN,TENGGANG RASA DAN TOLERANSI.Pengejaran kekayaan dan keberhasilan duniawi jauh lebih penting bagi mereka.



Akibat tekanan sosial seperti ini,orang tua dengan cara yang benar ataupun salah,dan tanpa memikirkan konsekuensinya,mendorong dan bahkan memaksa anak anak mereka untuk bekerja keras dan bersaing demi yang namanya "sukses".Tidak peduli apakah anak itu suka atau tidak!!Anak anak seharusnya tidak diletakkan pada tekanan tekanan seperti itu,untuk menjadi pintar di atas kemampuan mereka,untuk menjadi bintang sementara anak tidak berbakat.Akibat dari tujuan yang tidak realistis ini,anak anak secara dini di paksa memikul tanggung jawab dan tekanan yang seharusnya tidak mereka alami.Hasilnya adalah anak menjadi lelah dan tidak bersemangat,kesal dan frustrasi.Tidak ada lagi kehidupan yang riang sebagai seorang anak.



Tekanan tekanan dari orang tua maupun pendidik terhadap anak mengakibatkan hal hal yang tidak diinginkan,yakni timbulnya rasa tidak aman pada masa dewasa.Anak tidak tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.Singkat kata, MARILAH KITA MENAHAN DIRI UNTUK TIDAK MENGALIHKAN AMBISI KITA KEPADA ANAK DAN JANGANLAH MERAMPOK MASA KECIL ANAK ANAK KITA...



Berikanlah apa yang menjadi hak seorang anak,yaitu:HAK UNTUK MENDAPATKAN KASIH SAYANG DAN PERLINDUNGAN DARI BERBAGAI MACAM BENTUK KEKERASAN FISIK DAN PSIKIS,HAK UNTUK MENDAPATKAN PENDIDIKAN YANG LAYAK,HAK UNTUK MENDAPATKAN GIZI YANG BAIK,HAK UNTUK MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN MENENTUKAN PILIHAN HIDUPNYA.



Hadirkanlah JALAN KASIH DAN KOMUNIKASI YANG BAIK ANTARA ORANG TUA DAN ANAK.



Bandung 13 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar