Rabu, 22 Desember 2010

SETANGKUP RASA HARU..

Matahari belum terlalu lama menampakkan diri..

Sesosok tubuh berjalan perlahan menuruni tangga...

Dia lah putra bungsuku..

Dengan senyum tulus dia hampiri aku..seraya mengucapkan selamat HARI IBU..



Ku peluk dia dengan hangat,ku cium..

Dan dari mulutku terucap kata:"Trima kasih nak"..

Kemudian dia serahkan sebuah amplop warna merah ke tanganku..

Dan dia berucap:"Belilah buku yang mami sukai"



Aku terpana sejenak,rasa haru menyergap..

Ternyata dia memakai uang beasiswa nya untuk menghadiahi aku..

Karena dia tahu bahwa aku sangat ingin membeli sebuah buku..

Dan pernah menemaniku di toko buku selama tiga setengah jam..



Karena aku asyik membaca buku yang sangat ingin aku beli itu..

Tapi kendala dana karena masih banyak kebutuhan lain membuatku hanya numpang baca..

Tak pernah terpikirkan olehku...

Akan menerima hadiah berupa uang dalam amplop..



Air mata haru menetes perlahan..

Kembali terucap kata:"Trima kasih sayang"..

Ya Tuhan..aku tak mengharapkan hadiah..

Karena menjadi seorang ibu adalah hadiah terindah di hidupku..



Dan aku terharu akan perhatian yang sangat besar dari putraku..

Tak pernah terlintas di benakku,untuk mengharapkan balas budi dari anak anakku..

Tapi aku sangat bersyukur memiliki anak yang punya bela rasa..

Trima kasih Tuhan untuk kebaikan_MU melalui anak anakku.. juga melalui sesamaku..



Di balik air mata haruku..

Ada seulas senyum..

Melihat tingkah polah putra sulungku..

Dalam keadaan masih ngantuk,dia bangun hanya untuk mengucapkan selamat Hari Ibu..



Kemudian dia tidur lagi..

Seraya berkata:"Saya mau tidur lagi,untuk mami saya bangun sebentar"

Dan dengan pulasnya dia kembali tidur..

Setelah memeluk dan menciumku..



Dan di sore harinya..

Si sulungku minta ijin pergi sebentar..

Kembali aku terkejut,teharu..campur aduk perasaanku..

Dia menyerahkan sebuah buku kepadaku..



Ya Tuhan..kejutan apalagi ini?

Dengan rasa haru yang sangat dalam ku ucapkan:"Trima kasih nak..love you"

Kembali mataku berkaca kaca,bulir bulir itu jatuh..

Ya..semua itu karena "SETANGKUP RASA HARU"



Trima kasih Tuhan atas kepercayaan darimu..

Yang telah berkenan memberikan kedua putra kepadaku..



Bandung,22 Desember2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar