Sabtu, 18 Desember 2010

TAHAPAN TAHAPAN HIDUPKU

Tahapan tahapan adalah berbagai hal yang semestinya sudah di perkirakan jauh jauh hari dan membuat kita bersiap siap.Putra sulungku saat ini sedang menunggu jadwal sidang tugas akhir,yang telah melalui berbagai tahap,mulai dari kerja praktek,seminar tugas akhir,sidang untuk maju ke tugas akhir,dan semua sudah di lalui dengan mulus dan lancar,tentu saja lulus.Dan di akhir January akan ada sidang tugas akhir.."final"..di harapkan Maret 2011 wisuda sarjana Teknologi Informatika.



23 tahun sudah aku menjadi seorang ibu.Aku masih ingat dengan jelas ketika aku mengandung bayiku dalam usiaku menjelang 21 tahun,ketika itu aku sudah lulus sebuah sekolah kejuruan,kemudian aku meneruskan kuliah lagi dalam keadaan mengandung putra pertamaku.Saat si sulungku berusia 1 tahun atas saran dokter kandunganku,kembali aku mengandung.Dan ketika si sulungku hampir berusia 2 tahun,putra keduaku lahir.Kuliahku tetap berlanjut dan selesai pada waktunya.



Masih teringat di benakku bagaimana aku sangat repot,sebagai seorang istri,ibu,juga mahasiswi,membagi waktu untuk ketiga macam profesi itu.Namun semua itu sungguh nikmat manakala ku jalani dengan penuh keikhlasan dan dengan hati yang gembira.Hampir tidak ada masa yang hilang dalam kebersamaanku dengan anak anakku.



Aku tidak mau menukar waktuku di rumah bersama anak anakku dengan apapun.Aku tahu betapa beruntungnya aku memiliki pilihan itu.Pengorbanan yang di berikan olehku sangat sepadan.Anak anakku tumbuh dengan mendapatkan kasih sayang fisik dan psikis yang setimpal dan sangat sepadan.



Dari semenjak sebelum berkeluarga akupun sudah bertekad untuk memberikan perhatian penuh pada anak anakku kelak dalam berbagai hal,misalnya:gizi yang baik,permainan yang edukatif,pendidikan yang baik,tidak akan menerapkan pendidikan yang otoriter,serta menjadi sahabat untuk anak anakku.



Menjelang tahun ke 13 usia perkawinanku,semua keadaan berubah,manakala perkawinan yang ku bina dengan susah payah hancur berantakan.Tak ingin aku membahasnya lagi.Walaupun semua kesalahan di timpakan kepadaku,itu tidak soal.Karena perjalanan waktu membuktikan semuanya.Dan aku tahu Tuhan berpihak padaku.



Dengan tertatih tatih aku menapaki kehidupan dengan kedua putraku.Aku memilih berdamai dengan diriku sendiri untuk tidak meyalahkan pihak manapun dalam kasus perceraianku.Karena aku ingin semuanya damai dan baik baik saja sejak awal.Dan menurutku tidak perlu mencari pembenaran diri dengan menuding orang lain sebagai penyebab.Semua sudah berlalu dan aku tidak menyesali kejadian itu,melainkan aku ambil sebagai pembelajaran hidup untukku,anak anakku,juga untuk orang lain.Semua itu butuh proses.Dan ketika proses itu berlangsung tentu saja yang di butuhkan adalah "cooling down".



Yang menjadi prioritas hidupku adalah kedua putraku,dengan begitu aku punya planing untuk menjalani hidup ini tahap demi tahap.Aku tahu aku belum samasekali tuntas bertindak sebagai seorang ibu.Anak anakku kini telah remaja,bahkan si sulungku dalam hitungan bulan lagi akan menjadi sarjana,kemudian bekerja..Amin.Dan secara fisik aku tidak perlu terlalu mengontrol anak anakku seperti saat ini.Mereka nanti akan dewasa dan menentukan pilihan hidupnya.Mereka akan meninggalkan aku untuk hidup berkeluarga,dan aku tak akan campur tangan dalam rumah tangga mereka.Aku akan jadi sahabat bagi mereka.Yang akan slalu ada untuk mereka dalam situasi apapun.dan sewaktu mereka memutuskan untuk bicara denganku,aku akan menyediakan telingaku untuk mendengarkan.



Kini aku mendekati waktu untuk memasuki tahap selanjutnya.menyambut tahapan hidup yang baru,melibatkan diri kembali dengan dunia yang tidak lagi berputar di sekitar pengaturan makanan,pengingat jadwal dan waktu yang sangat disiplin untuk anak anakku.



Inilah masanya bagiku_akhirnya.Ku intip putra sulungku di kamarnya,dia sedang asyik bermain game,rileks setelah beberapa bulan terakhir ini bergelut dengan ketegangan ketegangan yang merupakan proses menuju sidang tugas akhir.perlahan aku masuk ke kamarnya,ku belai,ku katakan padanya:"sukses slalu untukmu ya nak,mami yakin kamu akan menjadi orang yang berguna,rendah hati,jujur dan menjadi pribadi yang tangguh serta takut akan TUHAN,love you"Dan kamu membalas sapaan mami dengan senyum seraya berucap:"thanks mom..love you too"



Tahapan tahapan itu terasa manis getir.Sewaktu membuka pintu menuju ketahapan berikutnya,aku memilih tetap optimis dan mengandalkan Tuhan di hidupku,Belajar terus menerus untuk menjadi pribadi yang lebih baik,dan menjadikan segala peristiwa yang boleh terjadi di hidupku sebagai pembelajaran hidup yang sangat baik dan berarti.



Tulisan ini aku dedikasikan untuk para wanita dan ibu,agar selalu menjadi pribadi yang kuat,tangguh serta bermakna untuk putra putri kita.3 hari lagi adalah HARI IBU..bukan ucapannya..tapi makna seorang ibu jauh lebih penting..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar