Selasa, 21 Desember 2010

HADIAH TERINDAH ADALAH MENJADI SEORANG IBU..

Aku tidak membutuhkan hadiah pada peringatan HARI IBU.Aku sudah punya hadiah yang kubutuhkan dan ku inginkan,yaitu hadiah menjadi seorang IBU.Hadiah itu itidak dapat di beli di manapun.Tidak dapat di buat di pabrik,tidak dapat di bungkus menjadi sebuah kado.Juga tak dapat di batasi oleh hanya suatu hari.Menjadi seorang ibu adalah peristiwa setiap hari.Dan semua ibu mengetahuinya.



Aku kehilangan mamaku sewaktu aku berusia 33 tahun.Beliau pergi selama lamanya menghadap Sang Ilahi.Semula aku mengira kami masih akan bersama sama bertahun tahun lagi.Aku bahkan tak membayangkan mama akan pergi secepat itu.Kami berteman,berbincang bincang sebagai orang dewasa enam bulan sebelum mama meninggal.Banyak yang kami perbincangkan,di antaranya beliau mengatakan:"Dari semua anak mama kamulah yang sangat sedikit waktu kebersamaannya dengan mama,karena dalam usia belasan tahun kamu memilih untuk merantau,meneruskan sekolah ke pulau dan kota lain,kemudian kamu menikah dalam usia cukup muda,tapi bagi mama kamu adalah anak yang penuh kenangan"Ya mungkin kenangan karena waktu kecil aku cukup bandel dan sangat aktif,tapi agak cengeng..hmm itu menurut cerita mama...Momen momen kelahiran putraku di tunggui oleh mama dan mama mertuaku.Kedua sosok wanita yang sangat aku hormati.Butuh waktu yang lama bagiku untuk pulih kembali setelah kehilangan mama.Pengabdian mama sebagai seorang istri,ibu,sangat membekas diingatanku.Dan bagiku itu adalah luar biasa.Mama tak sempat melihat kedua putraku tumbuh remaja.Beliau tak sempat menyaksikan aku sebagai ibu dari dua remaja putra,dan mama takkan menyaksikan apa yang akan ku capai dalam kehidupanku selanjutnya.Kami baru saja mengenal sebagai orang dewasa.Aku sangat rindu pada mama,dan aku tak mungkin lagi memanggil "mama"dan dia menyahutinya.Dan aku tak bisa lagi melihat wajahnya.Aku tak bisa lagi mendengar beliau mendongeng untukku,dan ketika aku pulang ke Pontianak,di mana beliau berdomisili,tidak ada lagi yang menyambutku dengan hangat.Dan menawarkan tidur bareng denganku.Sekalipun aku telah berkeluarga dan papa juga masih ada terkadang saat pulang kampung aku memilih tidur dengan mama beserta dengan anak anakku.Karena anak anakku sangat suka dengan dongeng,kadang kadang aku memnta mama untuk menggantikan peranku mendongeng untuk anak anaku.Dan kisah yang beliau ceritakan adalah dongeng yang sering aku dengar ketika aku kecil,bahkan ketika aku remajapun setiap kali ada kesempatan aku akan meminta mama untuk mendongeng.Itu juga terulang setelah aku menikah.



Ada kenangan terindah ketika putra sulungku berusia tiga bulan,saat itu Hari Natal,papa dan mama memilih untuk merayakan Natal bersama dengan keluarga kecilku di Bandung.Kami bergantian pergi ke Gereja,dan mama menjaga putra sulungku yang sedang tertidur lelap setelah aku susui.Dan ketika putraku terbangun mama memberinya ASI yang kupompakan dan kusiapkan di dalam botol dot.Ketika botol itu di sodorkan ke mulut bayiku,dia menolaknya.Tentu saja mama kelabakan,dan bayiku terus menangis sambil menempelkan mulutnya kearah dada mama.Akhirnya mama menyusui bayiku(tanpa ada ASI yang keluar tentunya).Apa yang terjadi?Bayiku kembali tertidur pulas,sampai dengan aku pulang dari Gereja.Kejadian ini sering aku ceritakan pada putra sulungku,menyusu di neneknya tanpa ada ASI.Kenangan yang amat indah dan mengundang senyum.



Aku melihat foto keluarga ketika mama menggendong bayiku di depan sebuah klinik bersalin di Bandung.Juga dalam momen momen rekreasi.Saat ini yang aku inginkan menanyakan kepadanya,bagaimana menjadi ibu dari dua remaja putra yang beranjak dewasa.Tetapi itu tidak mungkin lagi.Aku hanya bisa membayangkan apa yang akan beliau katakan untuk mengajariku menjadi ibu dan apakah yang dia ingin kulakukan untuk mengajari kedua remaja putraku?Dan bahkan kini seandainya beliau masih hidup,aku sangat ingin merawatnya di masa tuanya.Ya Tuhan..aku rindu mamaku....



Peran menjadi ibu sungguh mulia.Peran ibu di sandang oleh siapapun yang di beri kesempatan oleh Tuhan untuk melakoni peran mulia itu.Peran itu menerima siapa saja yang mau memberikan kenyamanan bagi manusia.Tidak sebatas pada sebagian kita yang dapat berkaca pada wajah anak anak kita,tetapi juga bagi mereka yang memberikan sentuhan KEIBUAN kepada sesama yang membutuhkan.



Kini aku sudah dua puluh dua tahun,menjalani peran sebagai seorang ibu.Dan sepuluh tahun sudah aku menjadi orang tua tunggal untuk kedua putraku.Aku menyandang gelar"IBU"dengan bangga.Peran itu menuntutku jauh lebih besar lagi;memberkan TELADAN,MEMBUAT ANAK ANAKKU BANGGA,MEMBERI MEREKA KEKUATAN DAN DUKUNGAN,SELALU HADIR SETIAP KALI DIBUTUHKAN,DAN SELALU MENJADI PENGGEMAR FOVORIT MEREKA.



Tidak hanya sebatas pada peringatan Hari IBU,tetapi setiap hari.Dan HADIAH TERINDAH ADALAH MENJADI SEORANG IBU.



SELAMAT HARI IBU.TUHAN BERKATI.



Bandung,22 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar