Rabu, 29 Desember 2010

SYARAT YANG TAK BISA DI TAWAR LAGI..

Saat kamu dan dia minta bertemu untuk bicara denganku...

Tanpa pikir pengaturan waktu lagi langsung aku iyakan....

Tapi kalian memilih untuk datang tidak dalam waktu dan hari yang sama..

Ku pasang telingaku,dengan serius aku menyimak kalimat demi kalimat yang kau lontarkan..

Sesekali aku menarik napas.

Dan sesekali pula nada suaramu cukup tinggi tak kala kau menyebut "dosa dosanya"pada mu..

Tak ada binar binar cinta di mata mu saat aku bertanya:

"Coba ingat bagaimana rasa cinta yang kau miliki saat kalian pacaran dulu?"

Jawabanmu hanya:"Aku sudah tak punya rasa lagi padanya,karena dia tak bisa menjadi seperti yang ku inginkan"

Aku menjawab:"Ok..bagaimana dengan putra putri kalian,mereka lahir karena adanya rasa cintakan?

Jawabanmu:"Iya dong!"

Kalau ia mengapa kalian tidak bicara baik baik,kenapa harus bertengkar di depan anak anak,kenapa harus saling tidak menyapa?mengapa menjadikan anak sebagai juru bicara bahkan detektif untuk mengawasi gerak gerik dari salah satu kalian berdua?Dan jawabmu:"Bukan aku yang seperti itu,dia yang meminta putri kami untuk mengawasi gerak gerikku"

Kembali aku bertanya:"kamu pernah sms saya mengatakan bahwa suasana di rumah kalian sangat tidak nyaman"Sekarang yang menjadi pertanyaan saya:"Siapa yang membuat suasana itu tidak nyaman"jawabmu:"Dia"

Dengan cepat aku menyela kalimatmu sebelum dosa dosa dia di kumandangkan lagi'Suasana seperti itu terjadi karena kalian berdua yang menciptakan serta menghendaki dengan kekerasan hati dan ego yang kalian miliki.

Coba kamu buat catatan tentang suamimu mengenai yang baiknya dan juga buruknya.Kalau lebih banyak baiknya mengapa tidak kamu pikirkan lagi untuk berdamai,bicara baik baik,ungkapkan kembali apa yang menjadi keinginanmu dan ingat apa yang kamu inginkan jangan harga mati.Dengarkan juga yang menjadi keinginannya,semaksimal mungkin penuhi.

Dan saya ingatkan kembali,pikirkan dampaknya pada perkembangan psikis anak.Ini situasi yang sangat buruk untuk mereka,bahkan akan ada trauma yang berkepanjangan kalau kalian tidak segera menghentikan situasi"panas yang kalian ciptakan di rumah tangga kalian dan melibatkan anak anak.Coba pikirkan:"Bagaimana kalau kamu sebagai anak,mengalami hal seperti yang anak anak kamu alami?"

Jawabmu:"Ya gak nyamanlah"..Ok kalau kamu sendiri merasa tidak nyaman..anak akan lebih lagi merasa tidak nyaman..



Saya batasi sampai di situ pembicaraan kami,karena toh sebelumnya saya sudah banyak tahu via telpon dan sms

Ku tutup pembicaraan kami dengan meminta untuk cooling down dulu,seraya berpikir matang matang.Dan aku meminta padanya untuk meredam emosi.lalu kemudian harus mau meluangkan waktu untuk bicara dengan suaminya tentu dengan kepala dingin,tak perlu ada caci maki,hinaan,suara yang keras.apalagi UFO terbang alias panci/piring terbang dan ucapanku mengundang senyum mu.Sore menjelang malam kau berpamit dari rumahku.Seraya memelukmu aku berujar:"Aku sangat peduli pada kamu dan keluargamu,kapanpun mau datang silakan"bulir bulir air mata mengalir dari pelupuk matamu.Dalam hatiku berkata:"Ya Tuhan..lakukan yang terbaik untuk keluarga mereka"



Keesokan harinya..dia(sang suami)yang datang padaku.Sendiri juga..Sangat lama kami bicara,dan saya dengan simpati yang dalam mendengarkan segala keluh kesahnya(walaupun sebelumnya dia sudah sering sms atau telpon menceritakan hal yang sama)Sesekali dia menyeka air matanya.Besar sekali keinginannya untuk mempertahankan rumah tangga mereka,cintanya luar biasa pada sang istri dan tentu saja pada anak anaknya.Kala saya minta padanya untuk menceritakan awal perkenalan,pacaran,sampai menikah,raut wajah sang suami berbinar,sesekali dia tersenyum.Dan saat saya bertanya bagaimana dengan keadaan kondisi psikis anak anak,dia mengatakan anak anak sangat tertekan,bahkan putrinya mengatakan ingin mati saja.Sedih sekali hati saya membayangkan kondisi kejiwaan anak anak mereka,tak terasa air mataku mengalir.Dengan suara tercekat saya meminta dengan sangat,hentikan konflik ini!hentikan permusuhan,hentikan untuk saling mencari kejelekan,hentikan juga untuk membicarakan ini pada orang orang yang tidak berkepentingan,hentikan saling curiga,ungkapkan keinginan dan harapan masing masing,lalu dengan keadaan tenang kalian bicarakan,kemudian kita cari solusi yang terbaik.Dan nanti setelah itu kalian berdua menemui saya lagi tetapi bersama sama.Karena keinginan sang istri sudah di ungkapkan pada saya melalui sebuah sms,jadi cukup mudah untuk saya mengirim kembali sms itu pada sang suami,dan sebelumnya juga sang istri sudah tahu apa yang menjadi syarat sang suami untuknya,melalu sms sang suami kepada saya yang saya kirim kembali kepada sang istri.Aku minta pada sang suami untuk kirim sms pada istrinya yang intinya bertanya apakah"Mama punya waktu malam ini untuk bicara dengan papa?".ternyata sang istri menjawab:"Bisa,tapi gak mau kalau ujung ujungnya berantem".Dengan segala kerendahan hati aku meminta sang suami untuk sabar,jika nanti dalam pembicaraan dengan sang istri ada yang menyinggung perasaannya,mohon untuk tidak di ladeni,sikapi dengan bijak.Toh sudah cukup pertengkaran kalian selama ini.



Dan keesokan harinya,aku menerima kedatangan keduanya.Sangat alot pembicaraan kami,karena melibatkan hal hal yang di luar logika saya.Dan kemudian sampai pada kesimpulan,bahwa apa yang menjadi keinginan sang suami akan di penuhi oleh sang istri,asalkan sang suami mau mengikuti satu poin penting yang menurut sang istri adalah poin yang sangat penting dan tidak bisa di tawar lagi.Dan poin itu di luar logika saya dan sang suami.Dari situ sang suami dengan tegas mengatakan:Lebih memilih untuk bercerai,karena tidak mungkin untuk memenuhi satu syarat mutlak yang di ajukan sang istri,karena itu menyangkut prinsip dan di luar logika"



Di akhir pertemuan,saya meminta pada keduanya"mantapkan hati.berikan apa yang menjadi hak anak,jangan pernah melupakan tanggung jawab terhadap anak anak,akhiri dengan damai,bersahabatlah kalian untuk anak anak,sekalipun nanti kalian bukan suami istri lagi,tetap jadi panutan yang baik untuk anak anak,jadilah tim yang solid untuk membesarkan anak anak.Mulai hari ini tidak ada lagi pertengkaran"



Yahhh..itulah yang terjadi..faktanya seperti itu..dan sangat menyedihkan untuk saya yang telah sekian bulan menerima curhat dari keluarga ini.Tadi malam saya chating dengan buah hati mereka,seorang putri remaja.Saya katakan pada sang putri,bahwa kedua orang tuanya sangat menyayangi dia dan adik adiknya,percaya itu!Begitu pula saya sangat menyayangi keluarga mereka,terlebih sang putri.Dan saya katakan tante akan selalu ada untuk kamu dan adik adikmu.Dan sang putri membalas,trima kasih tante,saya bahagia masih ada yang menyayangi saya.



Dan bulir bulir air mata jatuh dari sudut mata saya..betapa trenyuhnya saya..Semoga harapan harapan saya untuk keluarga yang akan tercerai berai ini bisa mereka penuhi untuk selalu ada bagi anak anak mereka,sehingga anak anak tetap mendapatkan apa yang menjadi haknya.Serta dapat meminimalisir luka bathin mereka akibat dampak sebuah perceraian.Semoga dan AMIN...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar