Selasa, 14 Desember 2010

SIKAP DAN KATA MAAF UNTUK ANAK..

Sudah seharusnya bahwa orang tua memaafkan kesalahan anaknya.Begitu pula sebaliknya.Sedangkan pengalaman kita adalah bahwa tak mudah untuk memaafkan orang lain apalagi dengan sebulat hati.Tetapi biarpun terasa berat kita harus berusaha melakukannya.Tak akan merendahkan kita koq,apabila kita mengambil langkah pertama dan mengulurkan tangan untuk berdamai.Dengan memberi maaf kepada sesama apalagi kepada anak sendiri,kita sudah menunjukkan sikap yang sungguh sungguh mengasihi.



Berikut ini ada sebuah cerita:

Ada seorang anak yang bernama Aurelia,dia berusia 8 tahun.Ia bersifat periang dan di senangi semua orang.Suatu pagi dimasa libur,Aurelia di suruh mamanya membeli sesuatu di warung.Tetapi di jalan Aurelia ketemu teman temannya,sehingga dia keasyikan bermain dan lupa dengan tugasnya.Sang mama "celingak celinguk"menunggu Aurelia pulang,tapi yang ditunggu tak jua muncul.Kemudian mamanya menyusul.Dan apa yang di jumpainya?Ternyata Aurelia sedang asyik bermain bersama temannya.Reaksi sang mama tentu saja marah!Dan di perjalanan menuju ke rumah yang hanya beberapa meter sang mama ngomel gak ada habis habisnya.Dengan segala kesungguhan hati dan penyesalan yang dalam Aurelia meminta maaf pada mamanya.Dan apa reaksi sang mama?Dengan lantangnya dia berkata:"Dengerin ya Aurel..kamu pikir cukup minta maaf saja,segampang itukah mama memaafkan kamu dan berbaik kembali??!!Sikap dan ucapan mama yang demikian kerasnya sangat melukai perasaan Aurelia.Sehingga Aurelia kehilangan nafsu makan dan itu berlanjut sampai sore harinya.Dan mama Aurelia adalah type orang yang tidak bisa langsung memberi maaf atas kelalaian orang lain,termasuk kepada anaknya sendiri.Ia memerlukan waktu yang lama untuk dapat berdamai kembali.



Seharusnya sebagai orang tua dan pendidik kita perlu berusaha mengatasi rasa dendam dan menerima permintaan maaf dari anak anak kita.Apapun yang terjadi orang tua,pendidik maupun pengasuh diharapkan dengan segera dapat memberi maaf,dengan demikian hubungan saling mempercayai dan mengasihi dapat terjalin kembali.Amat di rindukan oleh seorang anak,apabila ia berbuat kesalahan orang tua dapat segera memaafkan tanpa harus mengungkit kembali peristiwa yang sudah lalu.Belaian,sentuhan dan nasihat yang bijak akan sangat membantu anak untuk meyakinkan bahwa ia sungguh sungguh sudah di maafkan dari kesalahannya dan masalah betul betul sudah selesai.



Seorang anak harus meyakini bahwa ada cinta tak bersyarat dari orang tuanya.Dengan demikian akan tumbuh keyakinan dalam diri anak untuk punya keberanian dalam mengarungi hidup dan menerima tata tertib aturan di rumah,di sekolah,kemudian di dalam masyarakat.Tanpa kepastian mengenai CINTA KASIH dari orang tua,anak anak tak mungkin tumbuh menjadi sehat dan bahagia.



Adalah wajar anak yang bersalah menerima nasihat dan apabila diperlukan adalah juga menerima hukuman.Tetapi setelah itu harus segera berbaikan kembali.Hindarilah hukuman fisik(dengan pukulan misalnya),juga hindari kata kata yang kasar.Sangatlah bijak untuk tidak berlama lama menunda memberi maaf pada anak.Apabila orang tua,pendidik dan pengasuh berlama lama dan menunda nunda pemberian maaf,seluruh tata hidup anak itu akan guncang.Ia bahkan bisa berlaku sebagai pembangkang,bandel,atau bahkan mogok.Suasana saling mengasihi akan terganggu.Kesalahan yang sudah terjadi janganlah diungkit kembali.Salah besar jikalau orang tua berkata:"Sebuah gelas yang pecah,tak dapat diutuhkan kembali,perbuatanmu yang salah juga tetap salah'"



Orang tua yang memiliki kepekaan terhadap anaknya akan juga mau menyadari kekurangan dan kesalahan mereka pada anak.Ada kalanya juga orang tua yang minta maaf pada anaknya.



Ada sebuah kisah mengenai kasih,penyesalan dan janji seorang ayah:

Pada suatu malam seorang ayah tak dapat tidur,karena ia sadar,bahwa pada pagi harinya dia memperlakukan anaknya dengan kasar.Dan anaknya adalah seorang anak remaja.Ia bangun dan mendekati anaknya yang sudah tidur.Ia berlutut di samping tempat tidur anaknya dan berkata:"Anakku sayang..kamu sudah tidur ya nak?papa merasa bersalah,papa minta maaf. Papa telah berlaku kasar padamu tadi pagi.Kemarin sore papa memarahimu karena kamu pulang telat,dalam keadaan kotor pula,padahal kamu sudah menjelaskan bahwa kamu bermain bola dahulu bersama teman temanmu.Tadi pagi papa memarahimu karena kamu terburu buru sarapan dan secara tak sengaja kau tumpahkan susu mu.Dan ketika papa memarahimu kau berucap:"Maafkan aku papa.aku tak sengaja"Dan papa membalasnya dengan omelan,sehingga mamamu harus mengingatkan aku untuk berhenti mengomelimu!Sewaktu kau keluar rumah,kau lambaikan tanganmu sambil berucap:"Dah papa mama sayang..sampai nanti sore papa ku yang baik.Papa mengerutkan dahi dan menjawab dalam rasa salah karena terlalu banyak mengomelimu:"Hati hati nak,baik baik jaga diri..papa sayang kamu"Entah kau mendengar ucapan papa atau tidak.Dan malam ini...anakku sayang..papa menyesal karena terlalu banyak melihat kesalahanmu.Tapi taukah kau..betapa papa menyayangimu,papa terlalu banyak menuntut darimu,papa mengukur kelakuanmu dari kelakuan papa sendiri.Papa berjanji akan lebih sabar lagi menghadapi kelakuanmu di masa akil balik mu ini.Kau sudah masuk masa remaja nak,esok dan seterusnya papa berjanji akan menjadikanmu sebagai anak,teman dan sahabat berbagi cerita,bahagia kita bersama,tertawapun kita bersama.Bahkan aku juga mau menderita bersamamu,apabila kau menderita.Aku akan menggigit lidahku apabila ada lagi kata kata kasar yang keluar dari mulutku.Selamat tidur anakku sayang.



Kejadian di atas amatlah menyentuh perasaan.Sapaan seperti itu sungguh mengharukan dan amat manis.Mungkin kita sebagai orang tua juga pernah mengucapkan kalimat kalimat seperti itu kepada anak saat dia tidur ataupun dalam pembicaraan langsung.Mungkin juga dahulu sebagai seorang anak kita pernah mendengar dan menerima ungkapan maaf penyesalan dan rasa sayang dari orang tua kita atas kelalaian yang pernah kita perbuat.Sungguh kejadian dan kenangan yang amat manis..



Semoga ulasan dan contoh kejadian yang saya tulis di atas dapat menjadi acuan bagi kita semua untuk menjadi orang tua yang bijak dalam menyikapi perilaku anak anak kita dan memiliki kerendahan hati untuk memaafkan.Tentunya hal ini sangat berdampak baik untuk perkembangan mental putra putri kita,di mana suatu saat nanti ini akan menjadi kenangan yang amat indah untuk anak anak kita.



Bandung 15 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar