Kamis, 30 September 2010

AIR MATA DI RANAH MINANG...SETAHUN YANG LALU..

Tiga puluh september 2009,jam 17 lewat 15 menit...

Tak pernah terbayang kan...

Bagaimana dahsyat nya alam bereaksi,dalam hitungan menit....

Bangunan-bangunan roboh.. orang-orang berlarian....

Yang tak sempat keluar....tertindih oleh reruntuhan bangunan.

Apa gerangan yang terjadi???...

GEMPA......Ya Tuhan....yang terjadi adalah GEMPA....

Gempa di kota Padang...nan elok....

Kota yang akrab dengan kehidupan keluarga ku,

Walau pun sudah bertahun aku meninggakan kota Padang....

Namun ada orang-orang yg berhubungan darah dengan anak-anakku di kota Padang.

TUHAN....menitik air mata ku..mana kala melihat gempa meluluh lantak kan kota Padang....

Lemas seluruh sendi ku,miris hati ku..

Membayang kan betapa berat derita yang harus di alami oleh saudara saudara ku di Padang...

TUHAN.........dengarkan pintaku...

Kuat kan hati dan iman,para keluarga yang kehilangan sanak saudara.....

Para suami atau istri yang harus kehilangan pasangan nya....

Para ibu yg meratap kehilangan buah hati tercinta.....Tak terbayang kan betapa pedih nya...

Kehilangan harta benda bisa di cari dan di ganti..

Namun kehilangan nyawa orang orang tercinta,tak kan pernah terganti kan.....

TUHAN..aku percaya,tak di minta pun ENGKAU akan senantiasa mendampingi mereka....

Seperti pelangi sehabis hujan...

Itu lah janji setia MU TUHAN,di balik duka telah menanti...harta yang tak ternilai dan abadi..........

Kini..dan di hari ini,tepat setahun peristiwa itu terjadi...

Semua sudah berlalu...

Namun kenangan buruk akan peristiwa bencana alam ini..

Seolah tak lekang dari ingatan...

Seolah tak mampu untuk di hapus begitu saja..

Betapa pedih kehilangan orang orang tercinta dalam sekejab saja...

Betapa tak sanggupnya untuk menghilangkan berbagai kenangan..

Bulan,minggu,hari,jam,menit,detik berganti...

Tak mampu jua untuk menghapus air mata akan kehilangan untuk selama lamanya..

Di sore ini..melalui layar kaca aku menyaksikan..

Akan tautan kenangan itu...

Menitik air mataku..menyaksikan seorang ibu..meratapi..mengenang kehilangan putra tunggalnya..

Pilu hatiku...dapat ku rasakan duka yang sangat dalam..

Ratapan seorang ibu..adalah ratapanku juga...karena aku juga adalah seorang ibu..

Dapat ku pahami.. betapa sulit menerima kenyataan ini..

Waktu seperti tak mampu mengobati luka kehilangan ...

Waktu seperti tak mampu menghapus air mata duka..

Tapi percayalah waktu akan membawa kepada keikhlasan...kepasrahan...

Hidup harus terus berjalan..

Di balik ratapan kehilangan...

Tersisa juga cerita,seorang ibu yang tertimpa reruntuhan bangunan...

Dia berjuang untuk selamat,tak kala teringat buah hatinya yang masih membutuhkan kehadirannya..

Dan perjuangan itu tak sia sia....dia selamat..meski sudah berjam jam terhimpit..

Tuhan maha kuasa..mujizat itu nyata...tak ada yang mustahil bagi Tuhan...

Hikmah di balik semua ini adalah..

Berjuanglah untuk bertahan hidup..

Memberi semangat pada diri sendiri..amatlah penting...

Peduli akan derita sesama adalah karya mulia..

Bukalah mata hati telinga...beri kepedulian pada yang membutuhkan...

Setahun sudah berlalu..

Wahai saudara saudaraku di kota Padang dan sekitarnya...

Bangkitlah..semangat..halau trauma yang ada..

Kikislah kenangan buruk akan bencana itu...

Kenanglah orang yang kita sayangi dan telah berpulang kepangkuan Tuhan..

Dengan mengirimkan beruntai untai doa untuk istirahat yang abadi dan kekal...

Tak mengapa air mata menetes..

Jika itu bisa mengurangi rasa duka...dan kehilangan..

Setelah itu hadirkanlah seulas senyum..

Manakala teringat akan kenangan manis saat masih bersama...

Peristiwa 30 September,jam 17lewat15 menit tahun lalu..

Kini di peringati setahunnya..

Seolah menguak luka lama..

Tapi tidaklah demikan keadaannya..

Dan ini membuka mata hati kita..

Betapa dengan kejadian ini..

Begitu banyak orang yang peduli..

Kota Padang dan sekitarnya telah mulai pulih..dan membangun kembali..

Ini berkat bantuan yang tak perlu balasan dari berbagai pihak..

Dan inilah kebersamaan, kepedulian yang paling indah di negeri ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar