Sabtu, 25 September 2010

KETIKA DI HADAPKAN PADA RASA TAKUT

Ketika di hadapkan pada rasa takut,di perlukan keberanian untuk mengetahui sebabnya,dan setelah mengetahui sebabnya di perlukan keberanian yang lebih besar lagi untuk menerima kenyataannya.Hal inlah yang berulang ulang ku katakan pada diriku sendiri,untuk mensupport diriku,ketika putra bungsuku sakit dan dan dari hasil pemeriksaan laboratorium mengarah kepada gangguan fungsi lever.Sempat aku menitikkan air mataku,karena hal inilah yang aku takutkan.Setelah mampu menguasai diri,kuucapkan dalam hatiku:”Mampukan aku Tuhan,untuk melewati semua ini,mampukan juga anakku,kami akan lakukan yang terbaik untuk kesembuhan anakku.selebihnya biarlah Engkau yang bekerja..Amin”


Di bawah guyuran hujan lebat,di sore hari itu,dengan naik taksi aku dan putraku menuju sebuah rumah sakit swasta di kota Bandung.Dan aku memilih Dokter yang memang pernah menangani si bungsu ketika terserang demam berdarah setahun yang lalu.Ketika dokter mengatakan bahwa si bungsuku harus opname,aku sudah tidak kaget lagi.Dan sesuai permintaan papinya,aku memilih kelas yang terbaik untuk perawatan si bungsuku.Walaupun si bungsu sempat protes,dan dia mengatakan:”Mami..kasi tau papi,di rawatnya di kelas biasa aja,sayang uangnya..kitakan bukan jutawan”Saat permintaan si bungsu ku sampaikan pada papinya,dengan tegas dan santai papinya menjawab:”Sudah..putuskan ambil kelas yang terbaik,biaya akan di tanggung semua,gak usah kasi tau Riko,berapa tarif kamarnya..yang penting istirahat nyaman dan tenang,uang bisa di cari”Inilah yang membuat aku tetap respek dengan mantan suamiku,rasa sayangnya dan tanggung jawabnya pada anak anak kami yang tidak pernah berubah,sekalipun hubungan kami berdua sebagai suami istri sudah lama berakhir dan dia telah lama memilih untuk berkeluarga lagi,dan untuk melindungi anak anak kami dari dampak negatif akibat sebuah perceraian aku memilih untuk berdamai dengan diriku dan mantan suamiku.Tidak ada yang perlu di permasalahkan.Walaupun semua butuh waktu dan proses.tidak ada yang sulit,jika kita mampu memandang persoalan bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri,tapi ada kehidupan dan pribadi serta hak anak anak yang harus di lindungi,bukan hanya dari segi materi,tetapi terlebih HAK untuk mendapatkan PERLINDUNGAN dan KASIH SAYANG dari kedua orang tuanya,yaitu aku dan mantan suamiku.Semuanya sudah lama berlalu.Di dalam setiap doaku.selalu ku pinta pada Tuhan,untuk membantu kedua putraku,mengangkat segala luka bathin yang mereka alami,buang segala kutuk dosa dari orang tuanya,tahirkanlah anak anakku Tuhan,mampukan anak anakku dalam menghadapi setiap persoalan,dan bantu anak anakku agar selalu mengandalkan Engkau dalam segala situasi.Dan itulah yang selalu ku ucapkan dalam setiap doaku,beruntai untai doa aku kirimkan untuk anak anakku setiap harinya.


Kini ..dalam situasi putra bungsuku kurang sehat,bahkan fungsi lever terganggu karena virus,harus terbaring lemah,menahan mual,bahkan dia sudah bosan harus tiduran terus,aku harus terus optimis dan berjuang meyakinkan si bungsuku,bahwa semuanya akan berlalu,ada yang harus di syukuri,bahwa ini bukan hepatitis dari jenis apapun,dan ini hanyalah serangan dari virus yang gak bisa di deteksi,begitu penjelasan dokter padaku,dan beliau meyakinkanku bahwa semua akan baik baik saja.Lega hatiku.walaupun ada rasa haru di hatiku,setiap kali melihat putraku berjuang untuk menghabiskan makanannya,dengan menahan muntah,dia habiskan juga makanannya,”supaya cepat sembuh”begitulah dia memotivasia dirinya.Dalam hatiku…aku berdoa….”Tuhan…Engkau tau batas kekuatanku..Engkau tau aku amat menyayangi anak anakku,Engkau sudah menitipkan anak anakku dan mempercayakan akuuntuk melahirkan dan membesarkan anak anakku,tolong Tuhan..beri aku kesempatan terus dan terus untuk menghantarkan anak anakku kepada kebahagiaan dan keberhasilan,beri kesehatan jiwa dan badan kepada anak anakku,kami akan menjaga segala anugrahMU..Amin..


Ketika rasa takut,cemas,khawatir menghantui,yang kita perlukan adalah kekuatan dan keberanian untuk menghadapinya dengan berserah pada Tuhan tapi tentunya tidak menyerah.Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.asal kita percaya.Dalam situasi seperti yang aku dan anakku alami,kami senantiasa bersyukur bahwa kami di mampukan untuk mengalami semua ini,kami tau masih banyak orang lain yang mengalami cobaan yang lebih berat dari yang kami alami.Dengan begitu kami masih mampu untuk tersenyum,di tengah perasaan yang galau dan “turun naik”.Dan ke egoisme aku buang jauh jauh dari benakku,seolah olah aku yang paling susah,aku tau masih banyak orang lain yang membutuhkan penghiburan.


Dengan pola pikir demikian,aku menyadari banyak orang yang berada dalam keadaan jauh lebih tidak beruntung di bandingkan dengan aku,dan dengan pengertian ini masalahku terasa berkurang.Itulah yang aku sampaikan pada putraku untuk tidak membebani pikirannya dengan hal hal yang bisa makin memperburuk kesehatannya.Aku mencoba untuk membuat orang lain bahagia,karena dengan begitu aku tidak memikirkan ego yang mementingkan diri sendiri.Itulah yang aku lakukan,supaya aku tidak mengasihani diriku sendiri.


Apapun masalah kita,betapapun beratnya,waktu akan menyembuhkannya.Di samping menyerahkannya pada waktu dan Tuhan,pasti ada yang bisa kita lakukan untuk keluar dari situasi yang sulit ini dan di lain waktu bisa mencegah kejadian itu terulang lagi.Rengkuh dan genggamlah kata optimis,hempas,buang dan lempar lah kata menyerah dan putus asa.


Catatan ini ku tutup dengan:Cepat sembuh anakku si bungsuku,buah hatiku,nyawaku,napasku.Tetap optimis dan bersyukur,jaga kesehatan lebih dan lebih lagi.Tuhan beserta mu nak,Tuhan akan menjaga dan melindungimu,Tuhan akan mengangkat sakit penyakitmu nak..AMIN


RS Immanuel,BANDUNG 18 September 2010...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar