Senin, 13 September 2010

PERTUKARAN YANG SETIMPAL

Aku baru tahu,bahwa menjadi seorang ibu adalah soal tukar menukar.Kadang kadang pertukaran itu seolah tidak adil,tetapi lain kali aku melakukan pertukaran yang terlalu menguntungkan pihakku,sehingga aku tahu bahwa sepenuhnya Tuhan memperhatikan kita semua para ibu,membantu untuk menyeimbangkannya.Tuhan membantu meringankan penderitaan pertukaran yang tidak kita inginkan dengan menganugerahi kita melebihi yang dapat kita bayangkan sewaktu kita menjadi ibu.

Ada diantara pertukaran itu yang membuatku menarik napas,ketika aku teringat penuh kerinduan akan masa masa yang sudah lewat.Sebagai seorang ibu, aku menukar tidur pulas tanpa terganggu dengan berkali kali terbangun di tengah malam untuk menyusui bayiku yang baru lahir.Aku menukar perutku yang rata dan mulus dengan gelambir tambahan dengan perut ada sedikit guratan bekas melar karena hamil.Aku menukar waktuku untuk bermain dengan teman kuliahku di kala itu,karena aku telah menjadi seorang ibu dan naluri keibuan ku meminta aku untuk memprioritaskan bayiku di atas segalanya.

Pertukaran lainnya membuat aku terdiam sejenak dan merenungkan seluruh kejadian tiada tara serta menyadari betapa bersyukurnya aku karena di beri Tuhan kepercayaan untuk melahirkan seorang anak dan aku menjadi perempuan terpilih untuk menjadi seorang ibu.Aku telah menukar cara pandangku dengan ketakjuban dan kegembiraan,melihat segala sesuatu melalui mata seorang bocah.Kepribadianku yang manja,telah berubah menjadi pribadi yang mandiri,dengan penuh cinta dan ketelatenan ku urus bayiku tanpa bantuan orang lain.Aku seperti guru TK,menyanyi dan menciptakan gerakan konyol untuk memancing senyum pangeran kecil ku,buah hatiku.Aku telah menukar jadwalku yang tersusun rapi dengan berbagai spontanitas yang memberi waktu ekstra untuk membacakan dan menceritakan suatu dongeng yang sangat di gemari putraku,sambil memeluknya dalam dekapanku,sampai ia tertidur pulas.Kebiasaan lamaku yang terburu buru dan bergegas sudah berganti dengan kelambanan yang memungkinkan aku berhenti untuk menangkap capung atau kupu kupu untuk ku amati bersama putraku,kemudian kami lepaskan lagi.Prioritasku terhadap materi telah di gantikan dengan pengetahuan tentang apa yang benar benar penting di dunia ini yaitu:KESEHATAN dan KELUARGA.Dan yang paling penting adalah aku telah menukar hatiku yang terfokus pada diri sendiri dengan hati yang berlimpah oleh CINTA dan KASIH SAYANG,PERHATIAN dan KEPEDULIAN yang sangat besar pada dunia pendidikan anak usia dini.

Sejujurnya sebagai seorang ibu,sebenar benarnya aku melakukan pertukaran:"menukar hidupku yang terfokus pada diri sendiri dengan hidup yang penuh dengan pengorbanan yang tulus"Sepuluh tahun sudah aku menjadi orang tua tunggal bagi kedua putraku.Kini aku hampir memetik hasilnya,dalam usia yang masih produktif dan energik,aku menyaksikan kedua putraku hampir menyelesaikan kuliahnya.Aku sedang mengabdikan hidupku untuk memperhatikan dan merawat manusia lain,yaitu kedua putraku yang akan menjadi penerusku setelah aku tiada nanti.Dan saat kedua putraku menemukan tulang rusuknya,seorang istri,akan ku serahkan tanggung jawabku pada istri anak anakku.Itulah pertukaran yang amat layak dan semestinya untuk di lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar