Selasa, 18 Mei 2010

KETIKA PERTAMA KAMI BERJUMPA..

Suatu hari ketika aku berjumpa dengannya....sorang anak berusia...

AKU :Hai sayang..selamat pagi...
ANAK:(Dengan tertunduk lesu)..selamat pagi bu..
AKU :Siapa namamu nak?
ANAK:Saya Gaby bu..(namanya d samarkan untuk menjaga kerahasiaannya..dan memang nama sebenarnya amat indah)
AKU :Nama yang amat indah..dan kamu cantik sayang..
ANAK:(tersenyum malu-malu)
AKU :Berapa umurmu nak?
ANAK:Hampir 5 tahun..
AKU :Gaby senangnya main apa?
ANAK:Main boneka barbie,terus main game di komputer..
AKU :Oya...asyik ya sayang..Apa yang kamu rasa sekarang nak?
ANAK:Ibu..aku sebel banget sama mama..suka suruh aku belajar..aku juga gak suka sama ibu guru,suka kasi PR.
AKU :Kalau begitu..kamu maunya bagaimana sayang?
ANAK:Aku ingin bermain dengan teman-temanku
Aku ingin mama,bacain cerita untuk aku
Aku gak mau di suruh suruh les,kecuali renang..
Aku gak suka di kasi PR tiap hari..
AKU :Ok..nanti ibu bicarakan dengan mama mu ya nak,apa yang tidak kamu suka dan apa yang kamu suka.Gaby main keluar dulu ya...ama teman-teman dan ibu guru..(dengan girangnya berlari keluar)


Kemudian aku berbincang dengan mama Gaby.Dengan serius ku dengarkan keluhan mama.Cukup pusing beliau menghadapi perilaku putri tunggalnya.Banyak sekali harapan-harapan beliau untuk sang putri yang tidak terpenuhi..

Dan aku mengingatkan pada mama..bahwa usia Gaby..belum genap 5 tahun lalu mengapa ibu begitu berharap banyak pada anak seusia Gaby?Kasian bu anak-anak seusia Gaby,harus menanggung begitu banyak keinginan dari kita orang tua.Kapan dia menikmati masa kanak-kanaknya?

Sang mama cukup lama terdiam dan kemudian baru menjawab:"ibu.. waktu saya seusia Gaby..saya tuh sudah bisa baca dan menulis..tapi Gaby sampai seusia ini belum..anak teman saya sudah bisa baca,bahkan mulai bisa menulis".Kan sebentar lagi Gaby mau ke TK besar bu..gimana kalau belum bisa juga?

Baik ibu..perjalanan Gaby masih sangat panjang.Membandingkan putri ibu dengan keadaan ibu saat ibu seusia dia,bukanlah sikap yang bijak.Saya tau maksud ibu baik..tapi janganlah juga bersikap otoriter pada anak,lalu membandingkan anak dengan anak yang lain.Ibu sudah mendengar sendiri apa yang menjadi keluhan putri ibu..alangkah bijaknya kalau kita sebagai orang dewasa mau juga mendengarkan keluhan seorang anak seusia Gaby.

Setelah kami berbincang cukup lama,kemudian aku sarankan pada sang mama untuk mengajar Gaby,dengan cara belajar sambil bermain,lalu minta Gaby menentukan waktu yang nyaman untuk mengerjakan PR.Porsi bermain untuk anak seusia Gaby harus lebih banyak daripada belajar.Dan tentu dengan berjalannya usia seorang anak,akan berkembang pula pola pikirnya dan akan gampang untuk kita orang tua dalam memberi pengertian pada anak.

Memberi pengertian pada orang tua bukanlah hal yang terlalu sulit,yang paling sulit adalah merubah kurikulum yang sudah ada,Seolah olah anak yang sudah duduk di bangku taman kanak-kanak, sudah harus seperti sekolah yang sebenarnya.Mengajari anak untuk kreatif dan berkreasi itu jauh lebih penting.

Yang aku mau..pandai pandailah dari kita orang tua untuk membuat semuanya berimbang..anak di sekolah sudah di jejali dengan segala macam tugas dan aturan yang sulit untuk di ajak kompromi.Alangkah bijaksananya kalau kita orang tua tidak menuntut terlalu banyak lagi.Les dan segala macam..bukanlah hal yang wajib..tugas kita mengarahkan saja,kalau memang anak berminat dan dia nyaman..silakan,selama itu tidak merampas masa kanak-kanaknya.

Pertemuan berikutnya dengan Gaby..amat menyenangkan.Dia sudah kembali ceria dan mama pun sudah tidak terlalu pusing lagi.Butuh waktu untuk merubah semuanya..Gaby kembali menikmati masa kanak-kanaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar